27.Maratang Party

5 2 0
                                    

       Seok Jin keluar dari minimarket dengan kantong belanjaan yang begitu banyak sampai ia kesulitan membawanya. Yoon Gi sudah tepar di dalam mobil sekarang. Sepertinya dia kelelahan setelah piknik. Tadinya Yoon Gi hanya ingin menunggu saja. Tapi rupanya mereka lebih lama daripada yang diduga, sampai sampai Yoon Gi akhirnya ketiduran.
       Seok Jin masuk ke mini market bersama yang lain tapi meninggalkan Yoon Gi di mobil sendirian. Belanja ramai ramai seperti ini sebenarnya sangat merepotkan Seok Jin. Saat Seok Jin sibuk memilih bahan, tapi saudara saudaranya justru asyik berburu jajanan dan bertingkah aneh aneh di dalam mini market. Seok Jin jadi merasa malu sendiri melihatnya.
       Belanja bersama seperti ini ibarat budget 100, tapi malah membengkak jadi 1000. Saat keluar dari mini market, Taehyung dan Nam Joon membeli minuman dingin kalengan. Ho Seok membeli snack chocolate bar dan minuman botol, Jungkook membeli 2 susu pisang, sedangkan Kim membeli roti isi cokelat dan susu strawberry. Soal Jungkook tidak perlu ditanyakan lagi. Objek buruannya sejak awal memang susu pisang. Lama lama Seok Jin bisa bangkrut. Di tambah lagi, tingkah 2 orang manusia bernama Ho Seok dan Taehyung yang menari dan tertawa tawa tidak jelas saat di dalam tadi. Seok Jin hanya bisa menghela napas pasrah.
      "Oppa, biar aku membantumu," ujar Kim setelah memasukkan roti dan susu strawberry ke dalam sling bagnya.
       "Aah, gomawo Kim(ssi)," Seok Jin memberi Kim kantung plastik yang lumayan penuh. Setidaknya beban yang dibawa Seok Jin sedikit berkurang.
       "Aku juga ingin membantu. Keundae eotteokhae . . . ?" (tapi bagaimana . . . ?) Jungkook juga ingin membantu. Tapi kemudian ia menyadari kedua tanggannya sedang membawa susu pisang.
       "Masukkan dalam tasku," jawab Kim.
       Jungkook menyimpan susu pisang miliknya di tas Kim. Tas kecil itu awalnya Kim pakai untuk membawa ponsel dan charger. Tapi sekarang sudah beralih fungsi menjadi wadah makanan. Sementara Seok Jin, Jungkook, dan Kim membantu membawa belanjaan, Taehyung, Nam Joon, dan Ho Seok justru terus berjalan dengan santainya sambil menikmati minuman masing masing. Sungguh tidak berperi kemanusiaan.

                                 🎈
      
        Ho Seok mendesah kelelahan sambil menjatuhkan dirinya di sofa. Piknik hari ini sangat menyenangkan. Mereka juga sudah belanja banyak bahan makanan untuk membuat maratang malam nanti.
       Mereka tiba di rumah sekitar pukul 16.00 KST. Masih ada waktu istirahat sebelum acara maratang. Seok Jin berniat tidur ±1 atau 2 jam. Setelah itu bangun dan bersiap memasak maratang bersama Lee Ahjumma.
       Nampaknya bukan hanya Seok Jin dan Ho Seok yang kelelahan dan mengantuk. Kim juga langsung tepar di atas tempat tidur. Semua orang merasa lelah usai piknik. Mereka
istirahat/tidur di tempat yang dirasa nyaman. Nam Joon dan Kim tidur di tempat tidur, Jimin di atas karpet lantai kamarnya, Taehyung dan Jungkook di karpet ruang tamu, Seok Jin dan Ho Seok di sofa ruang tamu, sedangkan Yoon Gi entah tidur dimana. Lagipula dia bisa tidur kapan pun dan dimana pun.

                                 🎈

       Lampu lampu malam sudah terpasang menerangi pekarangan rumah. Meja dan kompor untuk memanggang daging, lengkap dengan aneka daging. Maratang dan daging barbeque, benar benar sempurna.
       Mau daging, sosis, udang, jamur, odeng, cumi cumi, sampai brokoli, semua ada, lengkap. Ditusuk rapi sebagai isian kuah maratang nanti. Tidak lupa selada segar untuk makan daging bungkus, sementara Jungkook memanggang dagingnya.
       Semua duduk di kursi masing masing. Menunggu daging selesai dipanggang dan kuah maratang selesai dibuat. Sesekali Nam Joon atau Kim mencomot daging panggang dan memakannya dengan selada sembari menunggu. Jungkook juga menyuapkan daging hasil panggangannya. Untuk memastikan, apakah dagingnya matang sempurna, atau setengah matang. Karena ini spesial, Kim tidak memperbolehkan oppanya untuk minum yang beralkohol. Tidak ada soju, tidak ada beer, dan tidak ada wine. Mereka hanya boleh minum minuman bersoda (cola). Karena memang pada dasarnya Kim tidak suka cola, jadi dia hanya minum air putih atau jus dingin.
       Malam ini langitnya sangat indah. Meskipun bintangnya hanya beberapa, tapi sangat indah. Terlihat seperti manik manik yang menghiasi langit. Kim berharap cuaca malam ini akan cerah. Supaya makan malamnya berjalan lancar.
       Kim menatap langit hingga tanpa sadar, tahu tahu Seok Jin kembali dari dapur sambil membawa panci berisi kuah maratang yang masih mengepulkan asap. Langsung mendarat di atas meja dan aromanya menyeruak. Tanpa basi basi, mereka langsung mencelupkan semua isian ke dalam kuah. Sampai pancinya penuh.
       "Hyung, tolong cicipi," pinta Jungkook. Dengan senang hati Ho Seok memakan sepotong daging berbeque yang Jungkook suapkan.
       "Eottaeyo?" tanyanya sembari  Ho Seok tengah mengunyah.
       "Joha," puji Ho Seok.
       "Apa dagingnya sudah matang dengan baik?"
       "Hmmm."
       "Sebaiknya aku angkat saja."
       "Eung. Angkat saja semua."
       Jungkook mengangkat barbeque dari panggangan. Mengumpulkannya dalam satu piring, kemudian ia sajikan di atas meja. Sekarang semua menu sudah lengkap. Tinggal menunggu disantap saja.
       "Ayo cicipi kuahnya dulu. Aku membuat ini bersama Lee Ahjumma," ujar Seok Jin.
       "Aku akan mencobanya," Kim meraih sendok lalu menyiduk kuah tersebut.
       "Mmmm, chinchae masitta," ujar Kim berbinar setelah menyeruput kuahnya.
       "Masijho?"
       "Chinchae masiseoyo, oppa," Kim memberi jempol untuk rasa kuah yang segar.
       "Uhk! Hyung, chinchae masitta," Taehyung terbatuk saat ikut mencicipi. Karena ia tidak suka pedas, jadi tenggorokannya terasa sedikit panas.
      
       Uhk uhk uhk . . . .
       Uhk uhk uhk . . . .
       "Oppa, gwaenchanhaeyo?" Kim menepuk punggung Taehyung yang masih terbatuk.
       "Minumlah," Kim memberinya segelas air. Lalu langsung diteguk habis oleh Taehyung.
       "Apa kuahnya sangat pedas?" Ho Seok penasaran dan akhirnya mencicipinya juga.
       "Memang pedas," lanjutnya.
       "Maratang memang seharusnya pedas," ujar Nam Joon.
       "Menurutku tidak begitu pedas. Maksudku, ini tidak terlalu buruk," sahut Kim setuju.
       "Karena kau menyukai makanan pedas," sela Jimin.
       "Benar. Tapi aku lebih menyukaimu," goda Kim sambil wink.
       "Aaaa!!!!!!" semua bersorak melihat Kim merayu Jimin. Terdengar menggemaskan di telinga mereka. Jimin senyum tersipu, lalu bertingkah seolah sedang memegangi dadanya. Seperti ada sesuatu yang terjadi di sana.
       "A . . . Aaa, nae maeumi (hatiku). . . Aaa, sudah meleleh," ujarnya sambil acting seperti seseorang yang jantungnya dibuat berdebar debar oleh Kim karena rayuan jahilnya tadi.
       "Waaaaaa!!!" semua bersorak disertai tawa melihat interaksi Jimin dan Kim yang menggemaskan. Wajar saja Jimin seperti itu. Mereka juga tidak akan tahan andaikan Kim mengatakan hal semanis itu. Uh, rasanya sangat bahagia sampai ingin terbang. Selain Ibu, Kim adalah satu satunya wanita yang mereka cintai. Bahkan jika kelak mereka telah memiliki pendamping hidup, cinta yang mereka rasakan terhadap pasangan dan terhadap Kim, keduanya akan terasa berbeda.

                                 🎈

Recommended Song:
BTS Jungkook - Still With You

OUR HIDDEN FAMILY 2: THE THRUTH UNTOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang