25. Ayo Kita Jalan Jalan

4 3 0
                                    

        "Mmm, mashine," (mmm, lezat) ujar Seok Jin seraya mengunyah.
       "Mashijeo?" (apa rasanya enak?) Kim memastikan.
       "Chinchae mashita," (benar benar enak) puji Seok Jin.
       "Selamat pagi, yeoreobun," sapa Jimin seraya memasuki ruang makan dengan wajah segar usai mandi. Di belakangnya, Taehyung, Nam Joon, dan Ho Seok mengikut.
       "Eung, jeyuk-pokkeum?" Jimin melihat jeyuk-pokkeum yang asapnya masih mengepul.
       "Kim yang membuatnya," jawab Seok Jin.
       "Keurae, aku yang membuatnya," balas Kim.
       "Wow, aromanya sangat enak."
       "Cobalah." Jimin mengambil sumpit, lalu menjimpit potongan daging dan bawang bombay. Ekpresinya seolah luluh oleh kelezatannya begitu menyentuh lidah.
       "Waaaaah, chinchae masitta," pujinya sambil mengacungkan jempol.
       "Chinchaeyo?" Ho Seok juga jadi penasaran dan akhirnya mencicipinya juga.
       "Yeoreobun, aku tidak bisa mengatakan apapun," ujarnya sambil mengunyah.
       "Ini . . . Apakah ini telur gulung?" tanya Taehyung sembari menatap piring berisi telur gulung yang memang tampilannya agak berbeda.
       "Terlihat sedikit berbeda," gumam Nam Joon.
       "Itu adalah resep kreasinya Kim," sahut Seok Jin.
       "Begitu terpikir, aku langsung membuatnya," Kim cengengesan.
       "Apa kau memasak nasi di microwave?" tanya Jimin tiba tiba, sambil mengintip kaca microwave.
       "Eung. Mungkin sekarang sudah matang," jawab Kim.
       Dengan inisiatifnya, Jimin mengangkat nasi tersebut dari microwave kemudian menyajikannya di meja bersama jeyuk-pokkeum, dan kimchi jjigae.
       "Tadi aku mencium bau yang enak," Jungkook baru saja turun dan langsung bergabung.
       "Kim membuat jeyuk-pokkeum," balas Nam Joon.
       "Benarkah? Woow," Jungkook yang penasaran langsung mencicipi.
       "Sangat enak, kan?" ujar Ho Seok.
       Jungkook mengangguk sambil menikmati tiap mengunyah potongan daging tersebut.
       "Tapi Yoon Gi oppa dimana?" Kim tiba tiba sadar, rupanya Yoon Gi tidak ada di antara mereka.
       "Tadi aku lihat dia masih di depan televisi," jawab Jungkook polos.
       Di depan televisi. Itu artinya dia masih belum bangun.
       "Aah, dia pasti belum bangun," duga Kim seraya menuju ke depan televisi. Memastikan, benarkah Yoon Gi masih tidur.
       Kim menghampiri Yoon Gi yang masih pulas di atas karpet. Sepulas itu sampai jika dilihat dari belakang, punggungnya sama sekali tidak bergerak. Semakin pagi malah semakin pulas.
        "Oppa! Baguun," Kim mengguncang tubuh oppanya. Tapi ternyata tidak ada reaksi.
       "Oppa!! Ini sudah siang," kali ini Kim memukul paha Yoon Gi dengan keras sampai suaranya terdengar, plaaakk! Tapi Yoon Gi hanya menggeliat sedikit lalu kembali tidur.
       "Oppa, ayo bangun. Mandi lalu sarapan," Kim juga mencoba mencubit pipinya tapi tetap tidak dianggap. Seolah seolah ocehan Kim yang menyuruhnya bangun, mandi, lalu sarapan, itu hanya gangguan semata.
       "Aku bilang bangun," Kim lalu mengecup pipi kanan Yoon Gi secara tiba tiba. Cara satu ini justru membuat Yoon Gi langsung membuka mata.
       "Aku sudah bangun," ujarnya sambil berlalu menuju kamarnya, berniat mandi.
       Nam Joon dan yang lain yang sedang mengintip dari ruang makan, yah tidak bisa melakukan apa apa. Hanya Kim yang bisa mengatasi Yoon Gi. Mereka hanya geleng geleng kepala menyaksikan betapa Yoon Gi begitu mengesalkan saat dibangunkan.

                                  🎈

       "Apa rencana kita malam ini?" di tengah suasana sarapan.
       "Taman bermain?" celetuk Ho Seok.
       "Ani ani. Kalau kita ke taman bermain malam ini, mereka mungkin tidak cukup waktu untuk istirahat. Kalian akan kembali ke Daejeon Minggu ini, 'kan?" bantah Nam Joon.
       "Ya, kami pulang Minggu ini," Seok Jin membenarkan.
       "Injeong. Kalau kita ingin keluar, lebih baik hari ini saja," ujar Taehyung.
       "Kim(ssi), eottaeyo?" tanya Seok Jin.
       "Aku ikut saja," jawab Kim enteng.
       "Kita bahkan belum punya rencana untuk hari ini," kata Yoon Gi.
       "Sungai Han?" ujar Jimin asal.
       "Piknik?" sahut Taehyung.
       Ho Seok tiba tiba berbinar.
       "Johae," ujarnya.
       "Aku rasa cuacanya sangat bagus hari ini," pikir Yoon Gi.
       "Kalau begitu, sudah diputuskan. Piknik ke sungai Han," ucap Kim.
       "Tapi apa yang akan kita bawa? Haruskah aku memasak lagi?" tanya Seok Jin.
       "Ayo kita buat kimbab. Beberapa telur gulung, dan jeyuk-pokkeum," jawab Kim. Kebetulan saja jeyuk-pokkeum yang mereka masak masih ada sisa. Jadi mereka berniat membawanya serta sebagai bekal.
       "Keurae. Tidak butuh waktu lama untuk membuat telur gulung," balas Seok Jin.
       "Aku tidak terlalu baik menggulung telur. Aku akan membuat kimbab saja," ucap Kim, mengakui ia memang tidak begitu mahir menggulung telur.
       "Terserah padamu saja," jawab Seok Jin.
       "Akan lebih sempurna kalau kita bawa ramen," ujar Taehyung.
       "Aku rasa kita bisa membeli ramen cup dan membawa termos air panas," tambah Jungkook.
       "Ayo kita beli onogiri dan cemilan juga," timpal Ho Seok.
       "Hyung, kimchi. Jangan lupa," ujar Nam Joon. Benar, mereka hampir melupakan Kimchi.
       "Sepertinya sudah cukup banyak," kata Ho Seok.
       "Keranjangnya penuh nanti," timpal Yoon Gi.
       "Oke. Berarti yang akan kita bawa adalah kimbab, kimchi, telur gulung, jeyuk-pokkeum, ramen cup, onogiri, camilan, dan air panas. Sepertinya sudah cukup," ujar Kim.
       "Ayo cepat rapikan semua ini. Aku dan Kim akan langsung memasak telur gulung dan kimbab. Kalian cepat rapikan meja," sahut Seok Jin.
       "Aku rasa sebaiknya Nam Joon hyung mengelap meja saja. Kalau dia mencuci piring, mungkin akan ada piring pecah," timpal Jimin.
       "Kalau begitu kita bertiga saja yang mencuci piring," Ho Seok dengan senang hati akan mencuci piring.
       "Deo, Hobi hyung, keurigo Jungkook(ie)."
       "Ya, seperti itu," Ho Seok setuju dengan Jimin.
       "Kalau begitu, ayo cepat lakukan," Seok Jin beranjak menuju kompor bersama Kim. Mengeluarkan telur, dan bahan lain yang dibutuhkan.
       Sementara itu, Taehyung dan Yoon Gi mengumpulkan piring piring kotor lalu diletakkan di westafel untuk segera dicuci. Jungkook, Jimin, dan Ho Seok kebagian mencuci piring. Jungkook menggosok piringnya, Jimin membilas, sedangkan Ho Seok mengelap dan meletakkannya kembali di rak. Pasalnya Ho Seok itu super bersih. Jadi kalau misalnya ada piring yang ia rasa masih kurang bersih, ia akan meminta Jungkook menggosoknya lagi. Sampai semua piring di meja selesai di kumpulkan, barulah Nam Joon beraksi dengan selembar kain serbet. Mengelap meja hingga cling tanpa ada sisa sisa makanan yang sempat berjatuhan. Yah, semua demi kebaikan bersama. Jangan sampai Nam Joon memecahkan piring saat ia diberi tugas mencuci piring. Bagiannya memang yang paling mudah, tapi itu harus dilakukan demi kedamaian dunia.
       "Huh," Ho Seok menghela napas usai meletakkan piring terakhir di rak.
       "Sudah selesai?" ujar Nam Joon.
       "Eung, sudah selesai," jawab Jimin seraya melepas celemek usai mencuci piring.
       "Kami juga selesai," Seok Jin meletakkan keranjang rotan berisi bekal piknik.
       "Ayo kita ganti pakaian dulu," ujar Kim sambil menyibak poninya. Membuat kimbab rupanya cukup membuatnya berkeringat.
       "Kau tampak berkeringat," ujar Jungkook.
       "Haruskah aku mandi lagi?" balas Kim.
       "Terserah saja," jawab Jungkook.
       "Ayo cepat ganti pakaian, lalu berangkat," Seok Jin menghalau yang lain agar segera mandi jika ingin mandi, dan segera ganti pakaian jika hanya ingin ganti pakaian.

                                 🎈

OUR HIDDEN FAMILY 2: THE THRUTH UNTOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang