Sudah dua hari aku panik menunggu kabar suamiku yang kecelakaan dan sedang dalam ruangan operasi.
Harap-harap cemas tak hentinya aku lakukan, sembari beriring do'a agar ia bisa sehat kembali.
Perutku mulai lapar, ku putuskan untuk keluar dan makan, tapi baru saja sampai tempat parkir, justru hujan lebat beriring guntur tiba-tiba turun.
Aku meneduh di gazebo kecil. Di gazebo ini ku temui seorang wanita yang tampak luyu bersama dua orang anak kembarnya yang kiranya sudah SD. Aku tak tahan ingin memulai obrolan karena keadaannya yang demikian.
"Mbak, sedang apa di sini?" tanyaku.
"Eh iya?" terkejut karena baru tersadar ada aku di sebelahnya.
"Saya menunggu kabar suami mbak, yang sedang di ruang operasi."
Aku tertegun, namun tetap kutersenyum kecil lalu menyemangati wanita itu agar tetap sabar.
Walaupun dalam hati sebenarnya aku jengkel dan marah luar biasa, bagaimana tidak? Di rumah sakit ini hanya ada satu ruang operasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tapi Singkat
De TodoKusuguhi rekan-rekan pembaca dengan yang ringkas-ringkas saja. Semoga suka. Jangan lupa berkomentar, kutunggu kritik dan sarannya, kalau suka, jangan lupa bilang-bilang, eh maksudnya masukan ke reading list atau perpustakaannya, supaya bisa terpanta...