Bahagianya ketika sadar bahwa hari ini adalah ulang tahun pernikahanku dengan Lastri. Wanita yang sejak tujuh tahun lalu aku lingkarkan cincin di jari manisnya, lalu kukecup keningnya pertanda aku sah menjadi pasangan hidupnya.
"Sabar ya sayang, sebentar lagi aku pulang dan membawakan hadiah spesial untukmu."
Kali ini aku pulang agak terlambat. Ketika tiba waktu pulang, langsung ku bersiap dan bergegas membeli hadiah untuknya di toko terdekat.
Walau ia tak pernah mengeluh jika aku pulang terlambat, bahkan lembur tak pulang sekalipun. Aku tak ingin membuatnya menunggu lama akan kepulangan suaminya di hari yang istimewa ini.
"Halo sayang! Selamat hari pernikahan ya," kukejutkan ia setibanya di rumah, walaupun aku tahu ia takkan pernah terkejut. Lalu kupeluk mesra ia.
Seperti biasa juga, ia tiada banyak bereaksi, dengan posisi favoritnya ketika kupulang, merebah di kasur.
"Lihat sayang, aku bawakan pengawet lagi, kali ini lebih besar dan wangi dari yang sebelumnya, ini edisi khusus kata penjualnya," ucapku seraya menghirup ruangan yang mulai membau bangkai khas istriku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tapi Singkat
De TodoKusuguhi rekan-rekan pembaca dengan yang ringkas-ringkas saja. Semoga suka. Jangan lupa berkomentar, kutunggu kritik dan sarannya, kalau suka, jangan lupa bilang-bilang, eh maksudnya masukan ke reading list atau perpustakaannya, supaya bisa terpanta...