Istriku punya kebiasaan jika sedih akan pergi ke kamar dan menangis di kasur.
Suatu sore, aku bertengkar dengannya, tepatnya hampir setiap hari, siapa yang tidak frustasi dengan keadaan demikian?
Lalu kutinggal ia sendiri di rumah setelah tengkar hebat sore tadi. Aku pergi ke kedai kopi dan mencoba untuk sedikit lebih tenang ditemani segelas Vietnam Drip.
Aku cukup terinspirasi melihat tetesan yang jatuh dari filter kopiku ini.
Kemudian kukembali pulang pada pagi harinya, sebab istriku pasti sedang belanja ke pasar terdekat.
Hari menjelang sore, lagi-lagi kami bertengkar, kali ini memang salahku, aku tumpahkan makanan yang baru saja ia buat, tapi kulakukan itu bukan tanpa alasan.
Kutinggalkan lagi ia ke kedai kopi yang sama, juga memesan menu kopi yang sama, ya, sama seperti kemarin, sambil membayangkan istriku seperti tetesan kopi yang jatuh.
Kembali lagi ke rumah, kulihat kasur istriku amblas, bolong tembus ke ruang bawah tanah. Istriku ada di sana dan mengerang kesakitan. Apa kurang tinggi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tapi Singkat
RandomKusuguhi rekan-rekan pembaca dengan yang ringkas-ringkas saja. Semoga suka. Jangan lupa berkomentar, kutunggu kritik dan sarannya, kalau suka, jangan lupa bilang-bilang, eh maksudnya masukan ke reading list atau perpustakaannya, supaya bisa terpanta...