Bab 1 - Rean

1.4K 149 118
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

Rean masih tertidur nyenyak dikasur king size nya. Dengan kadar ketampanan yang tak pernah pudar, cowok cool, arogan, pasti buat kaum hawa luluh padanya.

Apalagi dalam keadaan tidur seperti ini.

"REAN!" teriak Lisa, Mami Rean.

Lisa ini sudah seperti alarm bagi Rean.

Kenapa?

Karena, setiap pagi ia hanya akan menunggu Lisa untuk membangunkannya. Jika tidak, dia tidak akan bangun.

Padahal di kamarnya sudah disediakan jam weker, katanya 'Kurang afdol kalau bukan Maminya langsung.'

"REAN!!" Lisa teriak di sebelah telinga Rean sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya, sebenarnya Rean sudah bangun dari tadi hanya saja dia masih mengumpulkan nyawa, tapi malasnya lebih mendominasi.

Apalagi hari ini, hari Senin.

Lisa hanya bisa menggelengkan kepalanya berulang kali, saat melihat Rean bangun sambil mengucek kedua mata.

"Apaan sih Mi?! Baru jam enam juga." kesalnya sambil memperbaiki posisi duduknya dengan nyaman.

"Matamu jam enam! Kamu liat tu udah jam tujuh tau!!" teriak Lisa yang sudah kesal sambil melotot ke arahnya dengan jam weker yang disodorkan ke Rean.

Eh, serius anjim! Gue kira ngakal-ngakalin gue, gak taunya beneran.

"Ha?! Jam tujuh ! Gak salah liat nih gue?!" Rean sudah teriak sambil melototkan matanya melihat jam weker dan bergantian ke handphone nya yang menyala.

Lisa tidak perduli dengannya, yang penting sudah aku bangunin.

Dia segera keluar dari kamar Rean, menuju ke lantai bawah.

Sebelum benar-bener pergi, Lisa berkata. "Lima belas menit belum ada di bawah! Mami potong itu mu." sarkasnya dengan menekan kata 'mu'.

Ya elah, gue jadi merinding. Mana ni tangan udah mengang punya gue lagi.

Rean langsung lari ke kamar mandi, hanya memerlukan waktu 10 menit, ia sudah lengkap dengan seragam sekolahnya dan membiarkan bajunya keluar, udah gantung cuy.

Tidak menggunakan ikat pinggang, perut gue rasanya sesak. Biasa perut kotak-kotak, harus dijaga.

Tidak lupa tas di pundak kanan seperti mengangkat beras, namanya juga cowok badboy ya gayanya gak karuan. Tapi, tenang dalam modelan begini doang gue bad, aslinya mah.

Gak!

Bukannya sombong, masalah kepintaran jangan diremehin, udah banyak medali yang gue bawa dan berakhir dipajang di sekolah. Apalagi soal basket gue jagonya, ya karna gue kaptennya.

Reatha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang