BAB 25 - Surprise

240 25 0
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

"Ih udah malam begini belum pulang," ucap Agatha tidak sabaran, Ezra dan Anjel yang mendengarnya saling berpandangan.

"Sabar, Tha! Mungkin si Bagas gak paham paham, 'kan habis ajarin Deon. Dia ajarin Bagas," alibi Ezra dan Agatha kembali duduk di sofa dengan bibir yang dimanyungkan.

"Ya, tapi ini udah selesai isya loh. Kakak aja tadi pulang ganti baju terus kembali lagi, 'kan kasian. Anjel aja habis beli langsung ditarik, nanti dikira-."

"Aku udah telpon, Mom Tha! Tenang aja," sela Anjel yang tersenyum ke arah Agatha.

"Ya tapikan, kamu sama Kak Ezra kasian. Kalian kenapa gak pulang aja sih? Aku udah biasa kok ditinggal begini," ucap Agatha menatap keduanya.

"Et dah bahasanya," ujar Ezra yang dibalas pelototan Anjel.

"Suasananya gak bisa diajak bercanda juga," desisnya membuat Ezra cengengesan.

"Udahlah, Tha. Santai aja ama kita-kita, kaya baru kenal kemarin aja. Sabar, Tha. Kesabaran mengantarkan kita pada kebahagiaan," ucap Ezra sok quotes.

"Lagian ya, Tha. Ini malam, gak baik bumil ditinggal sendirian! Karena biasanya digangguin-."

"Kak Ezra!" peringat Anjel yang seakan tau Ezra akan berkata ke hal mistis.

"Hehe, sorry!"

**********

"Udah belum?" tanya Rean yang entah ke berapa kalinya.

"Sabar astaga! Baru jam sepuluh juga dikerjainnya, makanya Pak! Kalau nyuruh tu dari kemarin! Biar cepet selesai," sarkas Bagas yang duduk di sebelahnya.

Rean yang mendengarnya meliriknya sekilas, lalu kembali fokus pada para pendekor.

"Ada yang kangen nih, Gas! Makanya gak sabaran," ujar Deon menyenggol Bagas yang terkekeh.

"Tau gue, tapi salah dia sendiri. Lagian kenapa gak pulang aja, 'kan lain dia yang ngedekor." ucap Bagas yang ikut melihat para pendekor.

"Kalau gue pulang gak seru!" balas Rean yang masih setia melihat orang-orang yang lalu lalang.

"Gak seru dimananya?"

"Ada lah pokoknya, lo gak bakalan tau!" ketus Rean membuat Bagas mendelik.

"Lo pulang dari sini jam berapa?" tanya Deon sambil memakan kue yang tersaji di meja.

"Jam sembilan mungkin."

"Bukannya apa nih Yan! Gue kasian ama si Ezra, nanti dia nyampe ke sini kemalaman. Mending lo pulang sekarang, Anjel 'kan bisa ikut di mobil lo pas ke sini nya. Nah kalo Ezra dia naik motor, pas lo pulang dia udah otw ke sini. Lima belas menit lagi juga jam sembilan," jelas Deon dan Rean yang mendengarnya hanya mengangguk.

Reatha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang