BAB 16 - Syla

285 35 5
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

"Mereka siapa?? Temen baru lo, Kak??" tanya Syla sambil memakan permen karetnya.

"Mereka siapa?" ulang Kyla yang diangguki Syla.

"Yang aku datangi? Tempat kamu jemputin aku?" tanyanya beruntun yang dibalas anggukan.

Kyla berpikir sebelum berkata, ia tidak mau Syla tau soal Agatha dan mencari tahu tentang kehidupannya. Bisa terbongkar soal Rean yang dari dulu dicarinya.

"Iya, temen baru."

"Oh, tapi kok bisa akrab banget, ya?" ucap Syla menatap Kakak kembarnya.

"Bisalah, lah. Namanya bergaul, kalau milihnya yang bener, pasti cepat beradaptasi." ucapnya dan Syla hanya mengangguk.

Beberapa detik kemudian hanya keheningan di dalam mobil.

Gue mau nanya soal Kak Ar, tapi nanti dia gak mau kasih ketemuin gue lagi. Mana tau juga dia, aku minta bantuan Daddy aja. Biar bisa bantu aku ketemu sama Kak Ar.

********

Kyla dan Syla baru tiba di rumah, karena mereka tadi mampur dulu ke supermarket. Syla ingin membeli sesuatu.

Syla lebih dulu masuk ke dalam.

"Syl! Jangan lari-lari!" teriak Kyla memperingati dan Syla tetap pada kecepatannya.

"Bi, ada Dad?" tanyanya menatap Bi Ina yang sedang menyiram tanaman.

"Eh, ada Non Syla. Tuan ada di ruangan kerjanya, baru saja pulang." jelasnya yang diangguki Syla.

"Makasih, Bi."

Setelah mengucapkan itu, Syla langsung masuk ke dalam lalu memasuki ruang kerja Ayahnya.

TOK
TOK

"Masuk!" teriak Arsen, Arsenio Serlando dari dalam ruangannya.

Ceklek

"Syla? Tumben ke ruangan Dad, biasanya gak mau." ucap Arsen menatapnya heran, Syla ini sangat membenci ruangan kerja, karena isinya sangat monoton hanya dipenuhi berkas-berkas dengan warna ruangan yang gelap.

Syla tidak menghiraukan perkataan Arsen, ia langsung duduk di kursi depan meja kerjanya.

"Pasti ada maunya," ucap Arsen menatap Syla intens membuat sang empunya nyengir. "Jadi?"

Syla yang tau maksud Arsen pun menghela napasnya, "Dad! Syla mau ketemu sama Kak Ar," ucapnya membuat Arsen menaikkan satu alisnya.

Reatha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang