BAB 18 - Kak Ar

266 43 8
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

"Kak Ar!" pekik Syla kegirangan berjalan ke sosok yang dipanggil 'Ar'.

"Lo? Lo ngapain di sini?" tanyanya menatap Syla tajam.

"Aku mau ketemu Kak, aku putusin untuk sekolah di sini. Kamu apa kab-."

Lelaki itu langsung pergi dengan ketiga sahabatnya yang mengekorinya.

"Gila tu bocah," ucap Deon yang duduk di sebelah Rean.

"Re! Kok lo bisa ketemu cewek modelan begitu sih?" tanya Bagas kesal yang dibalas hendikan bahu.

Deon dan Rean memang kenal sejak kelas V SD, Rean kembali pindah ke Jakarta yang sebelumnya bersekolah di Singapura setelah kepergian Agatha. Sedangkan Bagas dan Ezra sudah bersahabat memang, mereka berempat bertemu saat MOS SMP.

"Udah gak usah diurusin, diurusin jadi ngelunjak nanti tu bocah!" timpal Ezra yang dibalas gumaman.

"Eh! Bukannya itu Agatha sama temen-temennya?" tanya Deon menunjuk meja yang ada di dekat pintu masuk kantin.

"Lah iya, kok mereka di sana?" ucap Rean yang membuat ketiganya menggeleng.

"Oh! Tau gue," ucap Bagas, saat melihat seseorang berjalan ke meja mereka.

"Apa?" tanya Deon yang dibalas lirikan mata.

Deon dan Rean langsung berbalik.

Dia lagi!

"Hai! Boleh gabung?" tanya gadis itu sambil tersenyum.

"Lo gak sama yang lain? Apa lo gak punya temen? Sampe gabung ama cowo?" sarkas Rean yang kemudian berdiri dari duduknya, ia akan memutuskan makan di meja Agatha. Tetapi, Deon lebih dulu menarik lengannya.

"Jangan! Di sini aja!" pintanya membuat Rean menatapnya tajam sambil mengidentifikasi Agatha.

"Itu gampang, urusin aja nih dulu!" ucap Deon dan Rean hanya pasrah, ia kembali duduk di kursinya.

Gadis itu yang tidak mendapat jawaban pun langsung duduk di sebelah Rean yang kosong.

"Tadi nanya, malah maun gabung sendiri!" celetuk Bagas membuat gadis itu mendengus.

"Makanya kalau ditanya jawab!" kesalnya.

"Emangnya wajib?" tanya Bagas memanas-manasi, karena gadis di hadapannya ini mudah marah.

"Ngeselin banget sih lo!"

"Yang sopan sama yang lebih tua!" ujar Rean dan gadis itu langsung meminta maaf.

"Bacot lo! Sana pergi, sama Rean doang kaya kucing. Ama sahabatnya macem singa, bentar lagi jadi ular nih!" cetus Deon membuat Bagas terkekeh.

Gadis itu yang terlanjur kesal pun langsung pergi ke arah teman-temannya.

Reatha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang