BAB 11 - Hari Baru

490 45 11
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

Suara azan membangunkan seorang Rean yang biasanya akan bangun jam 7, mungkin karena ia baru tidur jam 3 malam.

Rean ini memang aneh, orang yang biasanya tidurnya cepat paginya akan bangun lebih awal. Tetapi, dia malah bangunnya telat, dan sebaliknya ia malah bangun cepat, jika telat tidur.

Ia memperhatikan wajah istri tercintanya yang masih terlelap dengan wajah lelah, kentara sekali wajahnya lelah.

"Kasian kalau gue bangunin, tapi 'kan mau solat subuh bareng? Gue punya ide," monolognya sambil memandangi wajah damai Agatha.

Rean segera mengambil handphone nya yang ada di atas nakas sebelahnya, ia kemudian menyetel suara alarm yang sangat nyaring.

1
2
3

KRING
KRING

Benerkan dugaan gue, pasti dia bakalan bangun.

"Good Morning, dear!" sapanya sambil memperhatikan muka bantal Agatha yang terlihat sangat cantik, karena wajahnya yang lebih polos.

"Enggh, hoamm!" uapnya dan Rean hanya tersenyum lembut ke arahnya, "Loh, Kak Rean kok ada di kamar aku?? Satu ranjang lagi!" kaget Agatha sambil menatapnya tajam.

Rean jadi tidak mood, ia langsung menunjukkan cincin yang tersemat di jari manisnya sambil menunjuk jari manis Agatha yang terdapat cincin.

"Hehe, maafin aku, Kak. Aku lupa!" ucap Agatha kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Bikin malu aja dah!

"Kamu belum jawab sapaan aku loh!" ucap Rean.

"Kak Rean, tadi ngomong apasih? Aku gak denger tau, maaf." ucapnya Agatha.

Rean yang mendengarnya menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya. Ia berkata dengan senyuman lebarnya. "Good Morning, dear!!"

"Eh, good morning, too, Kak Rean!" sapa Agatha tersenyum kikuk, "Naege achim kiseuleulhago sipji anhni?" tanya Rean menggunakan bahasa Korea. (Apakah kamu tidak ingin memberikan aku ciuman pagi?)

"Ha?? Achim kiseu??" tanyanya dan Rean hanya mengangguk dengan santainya, sedangkan Agatha wajah sudah memerah. (Ha?? Ciuman pagi?)

"Iya! Ayolah aku suamimu jadi bisa melakukan apa saja yang kuinginkan!" ucap Rean sambil menaik turunkan alis.

"Engh, baiklah!" balas Agatha pasrah, "Tapi, tutup mata!" lanjutnya dan Rean ingin protes tapi Agatha segera melanjutkan ucapannya, "Daripada gak sama sekali??" ancamnya membuat Rean menutup matanya.

Cup

Rean membukakan matanya dengan sempurna bisa dilihatnya Agatha yang berlari ke kamar mandi, "Malu ya?? Sekalian wudhu ya!!" teriaknya lalu tertawa, bisa ia dengar Agatha yang mendumel.

Reatha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang