BAB 9 - Nostalgia

435 62 7
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

"Kita mau ke mana sih?" tanya Agatha sedikit berteriak takut Rean tidak mendengarnya.

"Ke mall aja dulu," ujar Rean ikut teriak dan Agatha hanya mengangguk. Agatha sadar bahwa Rean pasti tidak melihatnya, ia pun menjawab, "Oh, oke."

Mereka baru saja tiba di mall, sedari tadi Rean ingin menggandeng tangan Agatha.

Tetapi, takut Agathanya marah. Ia pun hanya bisa tersenyum kecut.

"Rean, ke sana yok!" ucap Agatha yang berjalan di depan Rean sambil menunjuk salah satu toko buku yang terkenal di Indonesia.

Rean yang mendengar itu hanya berjalan lesuh ke arah Agatha, karena Agatha kesal dengan cara jalan Rean yang begitu lambat. Agatha pun menarik tangan Rean.

Saat sudah sampai di tokonya Agatha belum melepas genggaman tangannya pada Rean, Rean yang tau Agatha tidak menyadari tangan mereka pun menggenggam tangan Agatha secara perlahan sampai akhirnya tergenggam dengan sempurna.

Di mall sangatlah ramai apalagi ini Sabtu sore yang artinya malam minggu akan tiba dan rata-rata anak muda pergi bersama pujaan hatinya untuk bermalam mingguan.

Termasuk gue.

"Rean, ke sana yuk! Novelnya pada baru tu!" seru Agatha dan Rean menanggapinya dengan senyuman lebar.

Dia sangat senang, Agatha belum menyadari tangannya.

Mereka berdua pun berjalan ke arah rak buku yang di tunjuk Agatha, "Rean bagus yang mana?" tanya Agatha sambil menunjukkan novel terbaru yang dari kemarin ia ingin beli, tetapi saat sampai di sini ada novel yang lain, yang lebih menarik.

"Terserah aja sih! 'Kan aku gak tau alur ceritanya gimana?" ucap Rean dan Agatha hanya memutar bola matanya ke kanan dan ke kiri.

Rean mengubah panggilannya menjadi Aku-Kamu seperti Agatha, karena saling menggenggam tadi. Ia memutuskan untuk mengubah panggilannya.

Ia lalu mengambil novel yang menarik tadi, tapi tangannya masih digenggam Rean. Refleks, ia menariknya.

"Eh, maaf Re. Aku gak tau ka-."

"Gak papa, lanjutin liat-liat." ucap Rean menahan kesal membuat Agatha mengangguk.

Ngeselin!

Mereka pun pergi lagi ke rak buku yang lain.

Sekitar 30 menit mereka menghabiskan waktu di toko buku tersebut. Agatha hanya membeli 2 buku padahal waktu yang digunakan sangatlah lama, karena semua rak buku ia singgahi.

Sekarang keduanya di restaurant seafood, rekomendasi Agatha.

"Ih, kamu makan belepotan tau!" ucap Agatha yang mengambil tisu, lalu mengelap sudut bibir Rean yang terkena saus sabel.

Reatha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang