BAB 21 - Kotak Coklat

286 30 9
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



AUTHOR POV

Rean dan Agatha sedang berjalan di lorong kelas, semua orang menatap Agatha tidak suka dan masih banyak lagi ekspresi yang berbeda-beda.

Eh, seriusan hamil?

Iya, beneran! Itu suaranya Agathanya langsung kok.

Dasar bitch.

Hamil kok sekolah, gak malu tu?

Gimana sih si Rean, mau maunya ama dia.

Mereka pacaran gak sih? Gak 'kan ya? Tapi kok bisa hamil?

Beneran gak itu anak Kak Rean, siapa tau bukan.

Dan masih banyak lagi perkataan-perkataan yang tidak pantas dikatakan kepada keduanya, terutama Agatha. Ia sedang menahan air matanya.

Siapa yang nyebarin?

Algez?

Agatha yakin bukan Algez, ia sangat tau tabiat Algez yang bodo amatan.

Lalu siapa?

Sebentar tadi mereka bilang suara Agathanya langsung, berarti ada yang rekam dong?

Agatha pusing sendiri mendengarnya, ia langsung berlari ke kelasnya tanpa mendengar teriakan Rean.

"ELIA!! ELIA TUNGGU!!" teriaknya yang kemudian memaki semua orang yang ada di lorong kelas itu.

Rean tidak bodoh, soal Agatha yang tiba-tiba pergi.

*********

"Agatha!" gumam Tasya kaget melihat Agatha yang masuk ke kelas dengan mata berkaca-kaca.

Ia langsung menghampiri Agatha, lalu menuntunnya untuk duduk di kursinya.

"Agatha," ucap Tasya pelan sambil menepuk pundak Agatha.

"Eh, iya?"

"Kamu gak papa?" tanya Tasya yang terlihat bodoh di depan Clara.

"Ya dia itu kenapa-kenapa, Tasya. Kamu gak liat matanya, hah? Gak dengar orang-orang dari tadi omongin dia, sampe di kelas aja omon-."

"Wah, wah satu personel nya ada yang hamil nih." celetuk Sherly membuat Kyla yang akan pergi ke tempat Agatha duduk pun menatapnya tajam.

"Heh! Kamu kalau gak tau apa-apa gak usah asal ceplas-ceplos, ya!" sungutnya membuat Sherly tertawa sumbang.

"Lo tau apa soal mereka? Belum dua bulan juga lo temenan," ucapnya menatap ketiga sahabatnya.

Baru saja Kyla akan menjawabnya Clara lebih dulu berkata, "Gak usah di ladenin, Kyl. Percuma!" ujarnya yang diangguki Kyla.

Tok
Tok

"Agatha lo dipanggil kepsek!" ucap Adel menatap Agatha sinis.

Agatha hanya mengangguk, setelah itu pergi ke ruangan kepala sekolah.

Reatha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang