"Eughhh..." lenguh seseorang.
"Nyonya kau sudah sadar? Apa kau sudah merasa baikan?" tanya seorang wanita paruh baya.
Hyeji yang saat itu masih lemas pun hanya menganggukkan kepala. Pandangan mata Hyeji kabur, ia tidak bisa melihat apapun dengan dengan jelas wanita baya yang berada disampingnya. Ia meraba-raba bagian atas meja nakas untuk mencari sesuatu. Wanita paruh baya sadar akan Hyeji yang mencari sesuatu yang ia butuhkan saat itu. Wanita paruh baya itupun segera membantu Hyeji untuk mengambil suatu benda yang terletak didekat lampu tidur.
Wanita baya itu segera memakaikan kacamata milik Hyeji dan tersenyum ramah. Hyeji yang melihat itu hanya tersenyum sendu. Tanpa ia sadari air mata mengalir membasahi wajah Hyeji. Hyeji segera menghapusnya dengan kasar dan memalingkan kepalanya kearah lain.
"Siapa namamu anak muda?" tanya lembut wanita baya tersebut sambil membelai surai panjang Hyeji dengan sayang.
"Namaku Hwang Hyeji, kau bisa memanggilku Hyeji," jawab Hyeji dan berusaha bangun untuk mendudukkan dirinya. Wanita baya itu pun membantu Hyeji untuk duduk.
"Terimakasih," kata Hyeji dan tersenyum manis kearah wanita itu.
"Nyo--"
"Panggil saja aku Bibi Jung," sarkah wanita baya tersebut memotong ucapan Hyeji.
"Baiklah, Bibi Jung. Hm, bagaimana bisa aku berada disini? Dan, ini kamar milik siapa?" tanya Hyeji dengan raut wajah bingung.
"Ini kamar tamu yang berada diapartement ini. Aku diperintah oleh Tn. muda Jeon Jungkook untuk mengobati lukamu. Aku begitu terkejut melihat kondisimu tadi pagi pada saat Tn. muda membawamu masuk ke apartement ini arah dari luar," jelas Bibi Jung. "Apa kau baru saja dianiaya seseorang?" tanya Bibi Jung dengan nada pelan terlihat curiga.
Deg!
Hyeji yang mendengar itu refleks membuat tubuhnya bergetar hebat. Keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya. Wajahnya pucat pasi dan pikirannya kosong entah kemana. Sontak membuat Bibi Jung mengernyit heran. Tiba-tiba saja Hyeji terisak lirih, Hyeji menangis dengan kepala yang tertunduk lemah.
"Nyonya, kau kenapa?" tanya Bibi Jung dan memeluk Hyeji dengan segera. "Apa ada masalah? Kau bisa ceritakan kepadaku. Jika kau tidak mau, tidak masalah bagiku, aku tidak akan memaksamu," kata Bibi Jung dan membelai rambut Hyeji dengan cekatan. Dan, itu membuat Hyeji tambah terisak dalam pelukan Bibi Jung.
Setelah setengah jam lamanya Hyeji menangis akhirnya ia berhenti juga. Ia melepas pelukan nya dengan Bibi Jung dan mengusap air matanya dengan kasar. Ia menarik nafasnya dalam dan membuang nya secara perlahan.
"Jungkook dia...."
Hyeji menceritakan semua kejadian yang menimpanya selama ini. Ia menangis didepan Bibi Jung dan itu membuat Bibi Jung terkejut bukan kepalang. Bibi Jung membekap mulutnya tidak percaya mendengar penuturan dari Hyeji yang ia jelaskan begitu detail.
Dengan cekatan Bibi Jung kembali memeluk prihatin Hyeji yang tengah menangis meraung-raung. Bibi Jung bahkan tidak menduga Jeon Jungkook yang ia kenal ternyata berperilaku buruk seperti itu. Namun, gadis baik ini terdengar jujur dari nada bicaranya, Bibi Jung yakin itu.
Disaat Bibi Jung tengah menenangkan Hyeji dengan kasih sayang. Suara dorongan pintu yang begitu keras mengintrupsinya.
Brakkkkk
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY | ✔
Fanfic[Mature Content]. Hanya sebuah kejadian masa lalu, membuat sosok pria jakung bernama Jeon Jungkook rela membully salah satu sahabat sekaligus seorang gadis di masa lalunya. Masa kelam yang membuatnya menjadi pria buruk di mata gadis muda itu, seoran...