- Busan,
23.00 KST.Hyeji dan Jeno menikmati sepotong cake dan segelas susu di ruang tengah ditemani televisi yang menyiarkan sebuah drama yang akhir-akhir menjadi tren di beberapa negara, 'The World Of The Marrige'.
Mereka tengah sibuk menonton drama Korea tersebut tanpa memperhatikan bahwa jarum jam sudah berada tepat pukul 11 malam.
"Lelaki itu sangat jahat. Aku tidak menyukainya," ucap Hyeji dan memasukkan sesendok chesee cake ke dalam mulutnya.
Jeno yang mendengar itu lantas menolehkan kepalanya kearah samping, dimana Hyeji yang sibuk menonton televisi. Hyeji yang sadar diperhatikan oleh Jeno pun lantas ikut menolehkan kepalanya kearah Jeno. Mereka saling bertatapan, Jeno yang terus memperhatikan Hyeji sedangkan, Hyeji salah tingkah ditatap oleh Jeno dengan alis yang mengernyit bingung.
"Ada apa?" tanya Hyeji.
"Kau tidak menyukai pria itu?" tanya Jeno sambil menunjuk televisi yang memperlihatkan lelaki yang tidak disukai Hyeji di drama tersebut. "Apa dia menyukaimu?" selidik Jeno dengan nada jahil.
"Yakh! Apa yang kau bicarakan? Menyebalkan sekali," gerutu Hyeji dan memanyunkan bibirnya kedepan dengan posisi tangan terlipat didepan dada.
"Hahahahha, aku sangat senang menjahilimu Nyonya Hwang, melihatmu kesal membuatku semakin men--- hkkhmm lupakan," potong Jeno dan menolehkan kedua maniknya menatap televisi yang berada didepannya.
"Tuan Lee kau sangat menyebalkan!" geram Hyeji.
"Aku tahu. Aku Lee Jeno, bukan Jeno namaku jika aku tidak jahil." ucapnya santai.
"Tsk!" Hyeji hanya menggelengkan kepalanya kesal.
Flashback.
Saat Hyeji meminum segelas air, ia tidak sengaja melewati sebuah cermin lebar dan panjang yang berada di dekat meja bar di samping dapur. Betapa terkejutnya ia melihat keadaannya sekarang.
"Yakh! Lee Jeno!" teriak Hyeji yang syok dan membolakkan kedua matanya.
"Apa? Apa?" tanya Jeno kesal dari arah ruang tengah.
Hyeji lantas menghampiri Jeno yang terlihat santai memakan snacknya sambil menonton televisi.
"Ka--kau...." ucapnya tergagap dan menunjuk dirinya sendiri lebih tepat baju yang ia gunakan.
Jeno yang mendengar itu lantas menolehkan kepalanya kesamping dimana Hyeji berdiri, melihat nya sekilas dan kembali memfokuskan kedua maniknya menatap televisi.
"Kenapa? Apa salahku? Bajumu bau busuk dan sangat kotor, aku hanya membantumu memakaikannya saja. Tidak lebih kok," kata Jeno terlihat santai tanpa beban sekalipun.
" Apa?!" teriak Hyeji terkejut.
"Jiya bisakah kau tidak berteriak seperti itu? Kau baru pulih setelah 1 minggu dan sekarang kau?Astaga, ini membuatku ingin menggoreng diriku sendiri diatas minyak yang begitu panas!" geram Jeno kesal.
"Jeno-ya..." gumam Hyeji.
"Hei, hei tenanglah, aku hanya bercanda. Kenapa kau serius sekali, ah manisnya. Kau tidak usah panik, tenanglah, aku menyuruh Bibi Jung, pembantuku dirumah untuk kesini dan menyuruhnya untuk menggantikan pakaianmu itu. Aku bingung harus berbuat apa, dan aku tidak mempunyai pakaian seorang gadis apalagi aku tidak tahu ukuran bajumu. Jadi, aku menyuruh Bibi Jung untuk memakaikan kemeja yang kupunya ke tubuhmu. Dan, untuk uk--uk--ukuran pakaian dalammu ak--aku juga ti--tidak tahu." ucapnya canggung dan salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY | ✔
Fanfiction[Mature Content]. Hanya sebuah kejadian masa lalu, membuat sosok pria jakung bernama Jeon Jungkook rela membully salah satu sahabat sekaligus seorang gadis di masa lalunya. Masa kelam yang membuatnya menjadi pria buruk di mata gadis muda itu, seoran...