PART 11

8.2K 433 22
                                    

- Busan,
10.00 KST.

Pagi harinya, sesosok wanita kini terpaksa membuka matanya yang berat dikala ada sosok pengganggu jahil yang mengganggu tidur lelapnya.

Usapan lembut dari sang pria mampu membuat atensi sang wanita kian terbangun dari tidur singkatnya. Hyeji melenguh kala tangan kekar Jungkook dengan sengaja mengusap-usap daerah selangkangannya. Jelas ini dianggap tidur singkat----karena Jungkook baru mengijinkan Hyeji tidur pada pukul 7 pagi tadi. Itu artinya, Hyeji mendapat jatah tidur hanya 3 jam saja, itupun Jungkook yang selalu mengganggunya dengan akal mesumnya. Dasar, Jeon cabul!

Dengan alat kelamin yang masih menyatu, Hyeji masih dapat rasakan bagaimana area kewanitaannya itu terasa perih, karena Jungkook belum saja melepaskannya sejak malam panas kemarin. Dengan alasan "Jeon kecil akan sakit jika dikeluarkan dalam sangkarnya,". Astaga, bolehkah Hyeji memotong kejantanan milik Jungkook? Ini begitu menyebalkan!

Jungkook tersenyum jahil saat berhasil membangunkan sang putri tidur dari alam mimpinya. Ada kala dimana kita akan saling bertatap muka seolah menunjukkan rasa cinta yang semakin melonjak tinggi, apalagi dengan posisi mereka saat ini. Jungkook dengan santainya menidih tubuh Hyeji sambil memainkan tubuh Hyeji yang terpampang jelas dimatanya. Payudara, selangkangan, bibir, leher, kewanitaannya, bokong, punggung, perut, wajah, kepala, tangan, dan lain-lainnya, semua tubuh Hyeji ia permainkan hanya untuk membangunkan Hyeji dari tidurnya. Hei, Jung! Bahkan ini sudah pukul 10 pagi! Apa kau tidak tidur? Entahlah, pria Jeon itu belum saja tertidur setelah kegiatan panas mereka tadi, ia menyibukkan dirinya memandangi sang wanita yang kini ia dapatkan kembali, dengan cara ini tentunya. Otak mesumnya bekerja dengan baik.

"Jung, biarkan aku tidur. Tunggu---sekarang jam berapa?!" perkataan Hyeji yang sedikit berteriak membuat Jungkook terkekeh gemas.

"Pukul 10 pagi," jawab Jungkook sambil meremas payudara Hyeji, Hyeji pun langsung menepis tangan Jungkook kasar.

"Astaga, kita terlambat datang ke sekolah!" ujar Hyeji khawatir sambil mendorong tubuh kekar Jungkook, hingga penyatuan mereka pun langsung terlepas begitu saja, hingga membuat sang wanita meringis kesakitan.

"Kau tidak apa-apa?" khawatir Jungkook saat melihat Hyeji meringis kesakitan sambil memegang area kewanitaannya

"Kenapa sakit sekali..." monolog Hyeji saat berusaha membangunkan dirinya dari atas ranjang kecil tersebut.

"Tentu saja karena, aku yang merobek selaput darahmu pertama kalinya." ucap Jungkook membanggakan dirinya sambil melipat kedua tangannya di belakang kepala saat dirinya tengah tidur terlentang diatas ranjang tanpa sehelai benang pun, sama halnya Hyeji yang full naked.

Hyeji yang mendengar itupun tiba-tiba saja salah tingkah. "Kau mau kemana?" tanya Jungkook dengan santai.

"Tentu saja pergi ke sekolah, Jung cepatlah bersiap!" perintah Hyeji dengan tergesa-gesa.

Namun, saat ia akan pergi dari area ranjang. Tiba-tiba saja tangannya dicekal oleh Jungkook. Dengan satu tarikan dari Jungkook saja membuat Hyeji langsung terhempas begitu saja diatas tubuh Jungkook.

"Ck, tenanglah Jiy, pemilik sekolah ada disini, kenapa kau begitu panik?" ucap Jungkook saat mereka saling bertatapan malas.

"Aku tidak mau menyianyiakan beasiswaku Jung! Kau tahu apa tentang itu?" kesal Hyeji mencoba lepas dari dekapan Jungkook.

Jungkook yang kesal pun langsung mengubah posisinya menidih tubuh ringkih Hyeji. "Kenapa kau keras kepala sekali?" kesal Jungkook saat menatap wajah Hyeji yang tiba-tiba saja menunduk diam.

"Kau tahu'kan Jung, aku hidup sebatang kara dan tidak mempunyai apapun..." ujar Hyeji begitu sendu.

Tiba-tiba saja tatapan Jungkook meneduh kala itu, saat mendengar ucapan Hyeji. Apa yang dikatakan Hyeji memang benar apa adanya.

Jungkook pun berdecak lirih saat melihat air mata Hyeji keluar begitu saja. "Jiy, kau punya aku! Jangan pernah berpikir bahwa kau tidak mempunyai siapa pun di dunia ini, kau ada bersamaku mengerti? Kau tenang saja, aku akan memghidupi semua kebutuhanmu." ucap Jungkook sambil menyunggingkan senyum manisnya. "Tinggallah bersamaku," pintanya, sontak membuat Hyeji memberanikan dirinya menatap atensi Jungkook.

"Kau bercanda?" tanya Hyeji lirih denga maniknya yang kembali menitihkan air mata.

"Aku serius Jiy..." jawab Jungkook sambil menghapus air mata Hyeji dengan jarinya. "Dan, kurasa orang tuaku merindukanmu," lanjut Jungkook dengan kekehan ringan.

"Akupun sangat merindukan mereka. Terakhir kali aku menemui mereka setelah permusuhan kita beberapa tahun lalu..." ujarnya begitu pilu dengan senyuman tipis.

Memang keluarga Jungkook sangat akrab dengan Hyeji sendiri. Orang tua Jungkook menganggap Hyeji sebagai putrinya sendiri, karena memang Jungkook adalah satu-satunya anak semata wayang dari keluarga Jeon dan tidak ada lagi. Walaupun Hyeji tergolong wanita yang tidak mampu, namun orang tua dari Jungkook tidak memperdulikan kasta atau hal yang berbau mewah pada siapapun. Bahkan beasiswa yang Hyeji tanggung saat ini, itu adalah ulah dari orang tua Jungkook, tetapi hal itu tidak diketahui oleh Hyeji, karena keluarga Jeon merahasiakan hal itu. Lain halnya dengan orang tua Jeno sendiri, mereka tidak suka terhadap keberadaan Hyeji, mungkin perbedaan kasta yang menuntun Hyeji.

"Bersiaplah, kemasi semua barang-barangmu. Nanti malam kita akan pulang langsung ke apartementku. Tapi, nanti sore kita akan berkunjung sebentar untuk menemui Ayah dan Ibuku," ujar Jungkook begitu lembut diakhiri kecupan manis di bibir mungil Hyeji.

"Lalu siang ini?" tanya Hyeji polos dibarengi senyum nakal oleh Jungkook.

"Bercinta disiang hari mungkin lebih menggairahkan,"

***

- Busan,
17.00 KST.

Jalanan saat ini mungkin bisa terbilang sedikit ramai oleh kendaraan yang berlalu-lalang kesana kemari menuju tujuannya yang tepat.

Setelah dimana Jungkook mengucapkan hal sensual itu, lagi-laginya pria Jeon itu menyetubuhi Hyeji hingga pukul 3 sore tadi. Memang tidak diragukan lagi, hormon sex seorang Jeon Jungkook yang notabenya adalah lelaki penggila sex sangat melekat di setiap hasratnya. Berkebutuhan sex memang wajar untuk pria normal seperti Jungkook, tapi ini? Melebihi apapun astaga, tidak ada lelah-lelahnya.

Kalau boleh bertanya, batang Jungkook terbuat dari apa? Besi ? Atau apa, sih?

Ini sudah memasuki menit ke 30, karena memang jarak flat yang Hyeji tinggali berada jauh dari jarak rumah orang tua Jungkook. Dan, 30 menit itu juga, Jungkook tak ada lelahnya terus menciumi punggung tangan milik Hyeji bahkan Jungkook tak segan-segan untuk memasukkan jari Hyeji kedalam mulutnya dan mulai menghisapnya kecil bak bayi menyusui. Hyeji yang melihat itu hanya tersenyum terheran-heran, melihat kelakuan Jungkook yang sedikit menggemaskan.

"Ya ampun Jung.... ini sudah ke 486 kali kau mencium tanganku, apa bibir mu tidak kelu sejak tadi menghisap jari ku?" kata Hyeji sambil menggeleng-gelengkan kepalanya heran.

Jungkook yang saat itu tengah mencium tangan Hyeji pun seketika memberhentikan mobil yang ia tumpangi di sisi jalan yang sedikit terbilang sepi.

"Maaf, tapi aku benar-benar tidak bisa menahannya! Biarkan aku menyusu Jiy!"

"Apa?!"

Tbc,

🌚🌚🌚

CerhliKristianti

BAD BOY | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang