Obisidian elang Jungkook kini menatap sosok pria yang berdiri didepanya dengan tatapan tajam nan menusuk. Ingin rasanya menghatam dan membelitkan sebuah tali disekujur tubuhnya saat itu, tapi kondisi ini tidak memungkinkan baginya untuk sekadar memberi bentakan kecil pada pria didepannya saja susah sekali.
"Jung, ayolah..." ujar Hyeji sambil mempelai lembut lengan kekar Jungkook.
Kalau bukan karena, Hyeji yang membujuknya untuk segera berbaikan dengan Jeno, ia tidak akan mau sama sekali, bahkan bertatap muka sekalipun ia tidak sudi.
Jungkook menghela nafas gusar, "Ck, apa kau serius? Bahkan, dia telah mengadu dombakan kau denganku! Yang benar saja Jiy?!" kata Jungkook sarkatis saat kedua tanganya terlipat didepan dada sambil menatap sosok pria yang berada didepanya dengan tatapan tidak suka terkesan sinis.
"Jeno, kau tahu'kan Jungkook sangat kerasa kepala? Jadi, maklumlah dia sedikit emosian seperti ini." ujar Hyeji sedikit melirik Jeno.
Drama macam apa ini? Kenapa bodoh sekali!
"Hah, apa kalian benar-benar tidak mau saling maaf-memaafkan? Sunggu ini sangat membuatku tersakiti jika kalian seperti ini terus, kalian tahu!" kini suara dan helaan nafas dari Hyeji benar-benar sangat lemah seperti keadaan pasrah pada umumnya. "Aku hanya punya kalian berdua, aku tidak punya siapa-siapa lagi didunia ini. Hanya itu yang kumau, lupakan masa lalu dan bukalah lembaran baru dengan indah..." lanjut Hyeji terdengar parau.
Jika sudah seperti ini, Jungkook benar-benar kalah atas sikap Hyeji yang seperti ini, sangat menuntun tapi terlihat menggemaskan, sungguh.
"Hah, mau berteman kembali apa tidak? Yasudah kalau tidak mau!" sifat menjengkelkan Jungkook sungguh membuat Hyeji kesal setengah mati.
Dengan santainya Jungkook pergi dari sana setelah mengucapkan kalimat bodoh itu, tanpa mendengar respon dari Hyeji maupun Jeno.
Dengan tangan terkepal kuat Hyeji menatap punggung Jungkook yang tak jauh darinya. "Yakhh! Jeon mesum! Bukan begitu caranya berbaikan! Kemari kau sialan!" teriak Hyeji menggelegar di belakang taman sekolah itu.
Ini lumrah untuk Jungkook saat mendengar teriakan nyaring sang wanita pujaan hatinya. Dengan gerakan malasnya, Jungkook kembali menghampirinya dengan hentakan kaki yang tak kalah kesal dibanding hatinya yang kendati sangatlah emosi tercampur kesal.
"Apa lagi?" tanya Jungkook begitu malas saat sudah didepan Hyeji dan Jeno.
"Ak---aku minta maaf," sarkah Jeno sambil mengulurkan tangannya.
Jungkook yang mendapat sebuah gerakan refleks mengungkit alisnya bingung atas apa yang Jeno lakukan saat ini.
"Aku tidak salah dengar'kan?" Jungkook pun bertanya begitu pelannya namun terlihat sinis.
"Jung, yyolah demi pertemanan kita..." Jungkook kalah telak dengan perlakuan Hyeji. Ok, baiklah mungkin ini saatnya.
"Baiklah, baiklah." ucap Jungkook akhirnya.
"Teman?" kata Jeno dengan memamerkan senyum manisnya.
"Teman!" jawab Hyeji antusias. Bahkan, saking semangatnya, Hyeji memeluk Jeno dan Jungkook sekalipun.
Dibalik itu, Jungkook tersenyum kecil walaupun masih diliputi dendam terhadap Jeno, yang terpenting hal ini membuat Hyeji bahagia.
Keberuntungan meliputi Hyeji saat itu, setidaknya persahabatannya kembali bersemi seperti sedia kala. Namun hal itu tak akan kunjung bertahan lama.
"Ck, kau kira aku bodoh?"
***
"Dia kira aku bodoh? Cih, bahkan aku tidak akan sudi berteman dengannya kembali!"
Setelah tadinya Hyeji, Jeno, dan Jungkook berbincang-bincang sejenak, Jeno berpamitan kepada Jungkook dan Hyeji untuk segera kembali kedalam kelas karena ada hal yang harus ia selesaikan. Dan, berakhirlah Jeno berada di belakang kelas seorang diri ditemani sebotol air mineral. Dan, pastinya ia membohongi Hyeji dan Jungkook semata-mata untuk menghindar dari mereka berdua, katanya muak dan tidak sudi bertatap muka dengan Jungkook.
Suara langkah kaki menggema di telinga Jeno saat itu, dan sudah diyakini ada seseorang yang tengah menghampirinya.
Saat Jeno tengah sibuk menutup matanya sambil menengadah keatas, kedua maniknya kembali terbuka saat mendengar suara seseorang yang mengalun sangat sinis dan beracun.
"Kurasa kita senasib," ujar sosok wanita yang kini sudah berdiri didepan Jeno.
Jeno memicingkan kedua maniknya sambil mengernyit, saat ia tahu siapa wanita yang kini berdiri didepannya. Jeno sedikit menyunggingkan senyumnya licik pertanda ia tahu apa maksud yang terselip dibenak wanita blasteran itu.
"Apa maksudmu?" tanya Jeno pura-pura sambil berdiri dan menyugar surainya kebelakang.
Wanita itu tersenyum penuh sorot emosi, "Payah!" cetus wanita sambil berdecak kesal. "Kurasa kita bisa menjadi rekan yang baik," lanjutnya saat menatap Jeno, seolah-olah ingin menghipnotis pria yang berdiri didepannya.
"Rekan yang baik ya? Apa maksud dari rekan yang baik? Kurasa ada niat terselubung dari perkaataan yang kau lontarkan tadi, ck." decak pria berlesung pipit itu dengan santainya.
"Jeno, kau pasti tahu maksudku apa..." ungkap wanita itu dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Yang Jeno tahu, wanita yang tengah berbincang dengannya saat ini adalah wanita ular alias wanita berbisa, sangat berbisa dan mematikan dibandingkan ular asli. Dan ketahuilah, wanita itu juga akan berpendapat lebih jika apa yang ia inginkan terwujud saat itu juga. Tidak bisa dipungkiri jika kedua manusia ini akan menyusun rencana yang begitu matang dan licik, mungkin dunia tidak akan bisa berbuat apa-apa.
"Hah, kuserahkan semuanya kepadamu Cha Ellen..."
***
Dan, setelah dimana kejadian itu kini Jeno, Hyeji, dan Jungkook kembali berteman baik walaupun saat dimana Jungkook dan Jeno saling bertatap muka ya pastinya hanya ekspresi datar dan dingin yang mereka terapkan diwajah.
Jika masalah hal dalam bincang-membincang, Jeno dan Jungkook hanya bisa berucap satu atau dua buah patah kalimat yang mereka lontarkan tidak lebih, karena emosi dan amarah masih terbenam dibenak mereka masing-masing, lain hal nya jika didepan Hyeji mereka akan berpura-pura tersenyum satu sama lain, walaupun itu sungguh terpaksa bagi mereka berdua.
Dan tentang masalah Ellen. Dimana setelah Jungkook memutuskan hubungannya bersama Ellen wanita blasterannya itu, kini Ellen tak pernah lagi merecoki kehidupan pria bermarga Jeon itu. Bahkan, Ellen hanya bersikap biasa-biasa saat berpapasan kepada Jungkook.
Namun, dibalik itu semua terkadang Ellen dimana adalah sosok wanita yang begitu licik dan pastinya ia menyimpan dendam kepada siapa pun karena b sudah berani menyakitinya, Ellen itu termasuk tipikal wanita yang benar-benar pembawa perasaan, jadi jika siapa pun yang berani menyakitinya 1 atau 2 kali bahkan, lebih pastinya ia akan begitu dendam pada orang tersebut, ia rela melakukan apapun demi menyingkirkan orang-orang yang berani menyakiti dirinya bahkan menghinatinya. Tipe orang pendendam, seperti itulah. Termasuk melukai Hyeji.
"Hiks, kumohon hentikan!" rintihan demi rintihan keluar bibir kecil dengan pemilik marga Hwang itu.
Sosok wanita jakung kini sejak tadi berdiri sambil memegang sebuah pecut di tangannya, tatapannya begitu sinis dan licik saat memandangi sosok wanita yang sudah sangat kacau tergeletak na'as diatas lantai berselaput kayu itu.
"Ck, ini belum seberapa Hwang Hyeji...."
"Akhh!"
Tbc,
CerhliKristianti
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY | ✔
Fanfic[Mature Content]. Hanya sebuah kejadian masa lalu, membuat sosok pria jakung bernama Jeon Jungkook rela membully salah satu sahabat sekaligus seorang gadis di masa lalunya. Masa kelam yang membuatnya menjadi pria buruk di mata gadis muda itu, seoran...