;The Beginning

713 238 215
                                    

Happy Reading

Playlist : One Direction - Strong.

"Kali pertama, dia sama dengan yang lain, namun kali kedua, ternyata dia berbeda."

_____

Pergi ke sekolah dan langsung duduk tenang di bangku mungkin itu yang dilakukan murid-murid lainnya. Tapi berbeda dengan Gantarex, seperti sekarang ia sedang menikmati isapan rokok terakhirnya di warung depan sekolahnya, puntung rokok itu dibuang ke tanah lalu ia menginjaknya dan mengambil sebatang lagi yang ia selip di telinganya. Decakan halus membuatnya menoleh, rupanya Mang Gelo, pemilik warung yang tengah ia tempati.

"Gante! Saya teh udah bilang jangan buang rokok kamu disini! P-O-L-U-S-I udara Gante!" tegurnya.

Sengaja di panggil Mang Gelo padahal nama aslinya adalah Rudi, dikarenakan menurut Ganta orang tua ini sangat sering curhat bahwa dirinya selalu diputuskan oleh pacar-pacarnya.

"Lama-lama hati saya hancur Te, tadi malem saya baru diputusin sama Sella, kamu jangan bikin hari saya broken lagi."

Dan entah karena apa Gantares sendiri dipanggil Gante oleh Mang Gelo. Katanya, nama Ganta sangat susah untuk berjalan di lidahnya, alhasil dipelesetkan menjadi Gante.

Bunyi bel pagi membuyarkan lamunan Ganta, teman-temannya sudah berancang ingin bergegas dari sana dan Ganta hanya mengangguk kecil membiarkan temannya pergi. Hari ini adalah hari senin dimana upacara yang menjadi kewajiban para siswa itu tidak berlaku di Ganta, upacara adalah salah satu hal yang ia benci dimana ia harus berdiri panas-panasan dan berdempatan dengan siswa lainnya.

Ganta berdiri lalu menepuk-nepuk seragamnya yang terdapat dedaunan kecil, seketika ia langsung tersadar dua kancing bajunya telah hilang, ia langsung tau mungkin itu karena ulahnya tadi saat memukul anak SMP yang melihat-lihatnya. Sebenarnya Ganta tidak pernah mempermasalahkan hal kecil seperti itu, tapi jika sudah menyangkut dirinya, ia tidak memandang bulu.

Suara deruan mesin mobil terdengar semakin dekat, tanpa melihat pun Ganta tau bahwa itu adalah mobil Darrix, mobil itu berhenti disampingnya, tak lama kemudian sosok Darrix muncul dan duduk tak jauh darinya.

"Tumben lo dateng pagi, biasa juga jam 9 masih dirumah," cibir Darrix, sesekali matanya tertutup membuat Ganta terkekeh pelan. "Lo mabok Dar? Minum berapa gelas kemarin?"

Darrix menggeleng-gelengkan kepalanya dan ikut terkekeh. "Satu aja, gak mabok elah!" elak Darrix lalu tersenyum seraya menunduk kearah Mang Gelo, seolah mengerti maksud Darrix, Mang Gelo langsung masuk kedalam warungnya membuatkan Darrix teh panas.

"Ck, lama-lama Cluster bangkrut kalau kerjaan lo gini terus."

"Yaelah! Kaku amat lo Gan, biasanya juga lo yang habisin tapi yang kemaren maklumin aja, temen lo lagi patah hati."

Ganta hanya meliriknya sekilas lalu menyalakan rokoknya dan mengisapnya. "Lo kenal cewek tadi malam?"

Darrix mengangkat alisnya. "Cewek gacuma satu disana."

"Ronde 4."

Baru kali ini seorang Gantares menanyakan perempuan di hadapan Darrix, hal itu membuat Darrix melototkan matanya ke Ganta seolah memastikan bahwa yang di depannya ini benar-benar temannya.

"Gila bro! Lo naksir sama dia? Ganti mainan aja saran gue, dia anak tunggal yang punya Tanjung Bunga. Gue denger-denger dia sekolah disini juga cuma jarang ketemu karena emang anaknya kerjaannya bolos kayak kita," cerocos Darrix seperti kereta.

GANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang