Happy Reading
Playlist : Ed Sheeran - Happier.
"Masa lalu yang kelam memang susah di lupakan, susah jika kalian tak punya sandaran di masa sekarang untuk sekadar di samping menemani."
_____
"Mike!"
Hanya itu yang Ganta dapat dengar sebelum sambungan teleponnya terputus sepihak, untung saja posisinya berada sangat dekat dari Apartemen Elora saat ini jadi tak membutuhkan waktu lama ia langsung sampai disana.
Lalu Ganta naik lewat pintu darurat dan tak lama ia sampai di kamar Elora yang pintunya sudah terbuka dengan keadaan yang gelap gulita di dalam. Ia masuk perlahan ke dalam dengan langkah pelan dan mengamati keadaan Apartemen Elora sekarang. Tak lama ia melihat sebuah pintu yang juga tengah terbuka, dan saat ia masuk ia bisa melihat jelas Elora tengah di pukul habis-habisan dengan sosok di depannya, dengan cepat Ganta menarik baju cowok yang di sebut Mike itu oleh Elora dan meninju wajahnya dari bawah. Ganta tak memberinya kesempatan untuk bernapas dan langsung kembali memukul wajah Mike bertubi-tubi sampai ia terbatuk darah.
Setelahnya Ganta berdiri dan menendang wajah Mike dengan keras lalu berjongkok menarik kerah bajunya. "Lo tau gue siapa?" tanyanya sangat tajam. Sedangkan Mike tidak merespon dan matanya hanya mengerjap-ngerjap karena ia sudah babar beluk sekarang.
"Sekali lagi gue dapat kabar lo gangguin dia. Artinya lo nyari masalah sama Phoenix!"
"MENGERTI?!" teriak Ganta sangat keras, untuk kesekian kali ia memukul wajah Mike hingga cowok itu pingsan.
Ganta berdiri dan melihat Elora yang terduduk di tempat tidurnya dengan kedua lutut yang ia peluk, ada bekas darah di bajunya, ia mendekati gadis itu yang masih gemetar ketakutan. Apa yang terjadi antara Elora dan cowok yang ia pukul itu?
Bahkan tadi saat mendengar permohonan Elora, ia cukup terkejut, karena sekarang yang ia bahas adalah sosok Elora yang tak pernah bermohon kepada siapa pun. Dan malam ini, semua sikap buruknya seolah menghilang ditelan bumi. Akhirnya Ganta melepas jaket berwarna merah maroon yang bertuliskan Phoenix di belakangnya pada Elora.
"Kita harus pergi dari sini," ucap Ganta memecah keheningan antara mereka, ia tidak ingin bertanya sebab akan sia-sia apalagi melihat keadaan Elora sekarang yang sangat miris.
Ia menarik tangan Elora dan mengajaknya keluar dari sini, Elora bisa melihat jelas wajah Mike yang sudah dipenuhi darah dan tak bisa ia kenali jelas seperti sebelumnya. "Suruhan gue bakal bersihin semua bukti yang ada di Apartemen lo." Ganta berkata seperti itu seolah tau apa yang ada di pikiran Elora.
Elora sendiri pun masih tetap membisu, ia hanya melihat Ganta dari tadi, diiringi dengan langkah cepat alhasil langkah Elora terseok-seok. Ia tidak menyangka Ganta akan datang dan menolongnya, bukankah ini adalah keajaiban? Walaupun sedikit terlambat karena bibirnya sudah sobek dan wajahnya ada sedikit lebam tapi tidak apa-apa daripada tidak datang bukan? Bahkan tadi Elora sudah pasrah, ia ingin melawan tapi tenaganya saja tidak seimbang dengan Mike, setiap ia memberontak, pasti ia akan mendapatkan tamparan yang jauh lebih keras.
Untuk saat ini, Elora sangat bersyukur karena entah mengapa ia merasa aman berada bersama Ganta, tidak tau lagi dengan apa ia harus membalas perbuatan Ganta. Ia menyeka air matanya yang masih bergenang di pipinya, lalu menarik napas panjang. "Kita kemana?" tanya Elora melirik Ganta yang fokus mengemudi mobilnya.
"Rumah gue."
———
Tampang Elora sangat berantakan sekarang, ia kira Ganta tinggal bersama keluarganya tapi ternyata tidak, ia tinggal sendirian disini dengan beberapa orang yang kerja di rumahnya. Matanya memperhatikan setiap sudut rumah besar dan megah ini, tak ada satupun foto keluarga yang ia temu dan itu yang membuatnya bertanya-tanya.
Ia ingin berterima kasih dengan Ganta tapi seorang Elora meminta maaf? Sepertinya itu adalah hal mustahil yang tak akan terjadi. Walaupun ia mau, ada egonya yang menahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANTA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] [UPDATE SETIAP HARI] Bagi murid-murid SMA Kartika, Gantares Jupiter adalah manusia terkejam dengan kata-kata dan tindakannya, ia sangat kasar dan tidak punya hati namun sisi cerahnya, ketampanan yang ia miliki diatas rata...