Happy Reading
Playlist : Siska Salman - You Are My Magic Hour.
"Pertemuan kita adalah sebuah kesalahan yang sangat indah."
_____
Elora yang melihat kepergian Ganta sontak langsung berlari menahannya walaupun ada sedikit penolakan tapi ia tetap bersikeras. "Apa maksud ciuman tadi Ganta?" sergah Elora.
Kenapa cowok ini selalu membuatnya bertanya-tanya? Elora bahkan sampai tidak bisa lagi menemukan jawaban. Ganta terlalu sulit untuk ditebak, dan susah dipahami.
"Lo gak bisa nyium gue semau lo, bukannya kita sepupuan?" pancing Elora melanjutkan ucapannya. Dan bisa ia lihat bahwa Ganta menegang karena ucapannya barusan, tak lama muncul kerutan di dahinya. "Siapa yang bilang kita sepupuan?" tanya Ganta langsung.
Darimana Elora bisa mengetahui hal itu? Bukannya tak ada yang tahu mengenai perjalinan antara keluarga mereka berdua. Semuanya disembunyikan dengan rapat jadi mustahil jika Elora mengetahuinya.
"Gak perlu lo tau siapa yang bilang ke gue. Tapi yang jelas kalau memang kita punya aliran darah yang sama, artinya kita hina?" Elora mengucapkan itu dengan sarkastik.
Lalu tak lama ia menyatukan bibirnya dengan Ganta beberapa saat. "Tapi ini yang kita lakuin, dan pasti lo tau jelas kalau kita gak sedarah makanya lo berani nyium gue kan?"
Ganta mengusap bibir Elora menggunakan jarinya, ia menatap Elora dengan seksama. "Lo tau jawabannya, kenapa lo bertanya?"
"Tapi gimana kalau ternyata sebaliknya Ganta?" tanyanya.
Mendengar itu Ganta menggelengkan kepalanya. "Kita berdua tau apa kebenarannya."
———
Elora memeluk erat sosok paruh bayah di depannya, senyumnya terpancar begitu cerah, sosok itu adalah Bibi yang telah menjaganya sedari SD, bisa dibilang ia adalah pengganti Ibunya sendiri.
"Ela! Sesak ni Bibi," tegur Bibi lalu melepaskan pelukan Elora dan menarik tangan Elora untuk duduk di sofa bersamanya.
"Iya-iya, abis kangen Bi," balasnya lalu kembali menyandarkan kepalanya di dada wanita tua itu.
"Kabar kamu gimana Nak? Baik-baik saja kan?"
Elora menganggukkan kepalanya lalu memejamkan matanya, ia belum tidur sejak tadi malam dan sekarang sudah pukul 9 pagi . Saat pulang dari Cluster ternyata sudah pukul 6 pagi dan ia pulang ke Apartemennya untuk ganti baju saja terus langsung bergegas ke sini.
"Coba Bibi mau tinggal bareng Ela di sana. Ela kesepian Bi," lirih Elora, jika Bibinya tinggal bersamanya pasti ia tak akan melakukan hal-hal yang buruk untuknya. Ia pasti tidak akan mengenal dunia malam yang sudah menjadi kewajibannya, dan Elora sendiri dipanggil Ela dengan Bibinya, nama panggilan itu sudah ada sedari ia kecil.
"Kamu tau Bibi gabisa, Nak. Bapakmu itu memang sangat egois, Bibi bingung kenapa ada seorang Bapak yang ingin membuat anaknya sendiri menderita," gumam Bibi dengan nada pelan, ia mengelus rambut Elora.
Memang Ayahnya yang memberhentikan Bibi untuk menjaganya dengan alasan bahwa Elora sudah tidak perlu penjagaan seperti itu lagi dan itu sangat tidak masuk akal menurut Elora, apalagi Bibinya masih menawarkan tidak apa-apa jika ia tidak diupah namun Ayahnya masih bersikeras dan malah memindahkan Elora ke Apartemen hidup sendirian. Elora pun tidak tau apa yang Ayahnya sembunyikan darinya, sesuatu yang sangat besar hingga Ayahnya seolah tidak ingin bertemu dengannya bahkan untuk mengobrol saja Ayahnya pasti akan menghindarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANTA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] [UPDATE SETIAP HARI] Bagi murid-murid SMA Kartika, Gantares Jupiter adalah manusia terkejam dengan kata-kata dan tindakannya, ia sangat kasar dan tidak punya hati namun sisi cerahnya, ketampanan yang ia miliki diatas rata...