;Sorry

309 94 125
                                    

Happy Reading

Playlist : Taylor Swift - Back to December.

"Jika memang tak suka, bilang. Jangan bersikap sebaliknya, perasaan bukan mainan."

_____

Lantunan lagu yang berjudul Tokyo Drift terputar beriringan dengan tarian Elora yang mengikuti iramanya. Ia menggerakkan pinggulnya bergantian dengan tangannya, terlihat jelas bahwa ia menikmati gerakannya. Pukul 3 mengartikan jam main telah selesai dan orang-orang di sini biasa mengganti menjadikan ruang outdoor sebagai lantai party dan itu berlaku setiap hari tanpa ada hari merah.

Seperti sekarang Elora menutup malamnya dengan menari di Cluster. Dan mungkin hanya dia sendirian seorang gadis yang menari di tengah-tengah kerumunan ini cowok-cowok ini, ia sengaja melakukan itu, bukannya kata Ganta ia adalah cewek murahan? Kemarin mungkin ia menyangkalnya karena nyatanya cara Ganta memang sangat kurang ajar, malam ini Elora akan menunjukkan seberapa murahan dirinya di mata Ganta. Bukankah pembuktian seperti itu yang Ganta mau? Ia sudah tak memikirkan semua lagi sejak ia melihat Ganta bersama Futari, amarahnya seolah menggebu-gebu sedari tadi. Matanya bisa menangkap sosok Darrix dan Marvel yang juga tengah berada di kerumunan ini, dan Moonel? Gadis itu sudah tertidur sejak jam 12 tadi di kamar pribadi Darrix di sini.

Sedangkan Ganta sedang duduk di salah satu kursi panjang dengan tangan yang ia lingkarkan di pinggang Futari, mungkin memang sekarang ia bersama Futari tapi matanya tak lepas dari Elora yang berada tak jauh di depannya. Elora pun sangat sadar bahwa Ganta memusatkan perhatiannya hanya padanya, tapi ini masih kurang, ia harus melakukan sesuatu yang lebih dari ini.

Dan ketika matanya bertemu dengan Marvel, otaknya seakan berkerja, ia tersenyum miring dan mendekatkan diri ke Marvel lalu menaruh tangannya di bahu Marvel, cowok itu terlihat santai dan seolah mengetti mengikuti permainan Elora. Mereka berdua cukup lama dengan posisi yang sangat dekat ini.

Tapi masih belum ada tanda apa-apa dari Ganta, Elora menggeram, ia jadi kesal sendiri jika seperti ini. "Gue tau lo mau buat Ganta cemburu," celetuk Marvel dengan tawaan.

"Gak! Ngapain gue mau buat dia cemburu?" elaknya.

"Terus ngapain lo sama gue di sini? Lo naksir sama gue?" Marvel menaikkan alisnya membuat Elora menarik pelan rambutnya.

"Najis! Ngarep lo!"

"Ya makanya, kalem Elora. Gue emang bergaul di sini, tapi gue gak kayak mereka," ujar Marvel dengan raut wajah tenang.

Seolah acuh tak acuh, Elora menarik napasnya sebelum menarik kepala Marvel mendekat. "Cium gue," pintanya, dan Marvel membulatkan matanya lalu menggeleng. "Lo gila!"

"Gue gak gila Marvel. Serius, cium gue sekarang," desak Elora lagi dengan nada membujuk. Marvel menarik tubuhnya sedikit memberi jarak, ia tau gadis ini bisa saja melakukan hal gila di luar dugaannya.

"Lo mau gue dibunuh sama Ganta? Lagian gue gak ngelakuin hal semacam itu ke cewek." Bertepatan saat musik berhenti, Marvel akhirnya menarik tangan Elora ke tempat yang lebih tenang dan sepi.

"Jangan main-main sama Ganta soal ini. Lo gak tau dia aslinya bagaimana." Marvel menatap Elora serius, sepertinya ia tidak main-main dengan ucapannya.

Elora tertawa meremehkan mendengar itu. "Dia yang mulai duluan, gue gak bakal kayak gini kalau dia gak mancing!" belanya.

"Ya terserah gue cuma ngasih tau. Gue duluan, ada panggilan Nyonya besar." Setelah mengucapkan itu Marvel berniat untuk pergi tapi Elora menahannya.

GANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang