Haii, Apakabarr?
Maaf ya buat yang udah setia nunggu. Seneng banget ternyata ya ada aja yang masih nanya "update kapan?"Jujur, kemarin-kemarin sempet males nulis karena ga sreg mungkin ya sama hasil sendiri, dan aku juga seminggu ini harus menghadapi PAT, lomba, dll.
Yup ini kelanjutan cerita ARKHANSA! Selamat membaca 💜
Jangan lupa juga vote dan komen ya temen-temen!
•••
Sasa menunggu jemputan Bundanya. Dia diam di gerbang bersama beberapa satpam yang berjaga di pos.
Pak satpam yang pernah menghampiri Sasa, kini mendekatinya lagi. Kali ini, Bapak itu membawa box kecil berwarna cream.
"Neng, akhirnya ketemu lagi," ucap Pak Jajang.
"Hehehe iya," jawab Sasa malu.
"Hampir sebulan neng, bapak dipaksa lagi ini buat ngasihin ini, tapi ga dikasih kopinya, baru dua hari yang lalu. Nah kebetulan neng ada di sini, ini bawa sekalian"
"Maaf, Pak, apalagi ya kira-kira?" tanya Sasa kebingungan.
"Surat lagi dari tanpa nama. Kewalahan saking banyaknya, dia sendiri beliin box ini sampe bisa beliin bapak kopi, hehe." Pak Jajang menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ini neng, bawa"
Sasa mengambil box dengan ragu. Siapa sebenarnya orang dibalik tanpa nama, dan apa motifnya hingga seniat itu.
"Neng gaada balesan? Perasaan hampir dua bulan kok ga dipanggil-panggil buat bales surat"
"Sasa lupa ada surat dari tanpa nama, tapi sebenarnya Sasa kepo, nanti deh dibalas"
"Ok." jari telunjuk dan jempol Pak Jajang membentuk lingkaran sempurna.
Bunda Sasa datang, Sasa pamit pada Pak Jajang dan berterimakasih karena telah menyampaikan amanah orang lain kepadanya yang sudah jelas tidak Sasa notice.
Box surat tersebut dimasukkan Sasa ke tasnya supaya tidak muncul pertanyaan-pertanyaan panjang x lebar dari sang Bunda.
•••
Setelah sampai di rumah, Sasa langsung lari ke kamar. Bunda Sasa bingung, pasti ada sesuatu yang disembunyikannya.
DUK...
Sasa menutup pintu lumayan keras. Dia membuka tasnya lalu mengambil box kecil tersebut.
Benar saja, saat dibuka, ada 10 lembar surat dalam box. Sasa menyisakannya 7 untuk dibaca di kemudian hari.
"Ekhem." Sasa menaikkan lembaran kertas sedikit ke atas, bersiap untuk membaca isi surat pertama.
Hay, Sa! Saya menginginkan perbincangan hangat denganmu, boleh?
-Tanpa nama.
"Hah, lo gimana mau berbincang hangat sama gue? Surat gini mah gaakan ngobrol-ngobrol kita," jawab Sasa melipat surat pertama kemudian mengambil yang kedua.
Hampir satu bulan saya tidak menerima balasan, tidak penasarankah?
- Tanpa nama.
"Gue kepo woy! Tapi alangkah indahnya lo tuh muncul dihadapan gue langsung." Sasa melipat surat kedua sedikit kesal.
"Emosi gue bacanya, untung ini surat random terakhir"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKHANSA [On Going]
Подростковая литература"Arkha itu bukan cuek, tapi nyebelin!!!!!" ucap Khansa pada teman-temannya. ______________ *Maaf ini cerita dibumbui dengan humor 😊 Definisi laki-laki cuek itu gimana? Dingin, irit kata, ga terlalu peduli keadaan, susah diraih. Pemeran cerita ini...