Tring...
Line
Abil : " Arkha, pulang sekolah nongkrong yu"Arkha melihat notif tersebut namun tidak peduli. Walaupun itu adalah teman angakatan saat SMP, dia benar-benar malas.
'Kenapa cewek gaada yang waras ya,' bisikan hati Arkha.
Arkha melihat ke arah depan tempat duduknya, ya, Khansa. Pikirannya tiba-tiba tertuju pada gadis gila itu.
"Khansa," ucap Arkha dengan suara yang kecil sekali.
Sasa sempat mendengarnya, dia berbalik bertanya pada Arkha. "Tadi lo manggil?"
"Engga"
"Tadi, Khansa?"
Arkha terdiam, tidak menjawab pertanyaannya.
"Arkha!" Bentak Sasa.
"Apa??" Jawabnya.
"Lo udah mulai suka ya sama gue?" Tanya Sasa seperti tidak ada heban dihidupnya.
Mata Arkha menatap sinis ke arah Sasa. Apa yang ada dipikiran gadis gila ini bisa menyimpulkan hal yang tidak mungkin terjadi.
Sasa menatapnya dengan sinis juga, tetapi dia memberikan sedikit senyuman manis.
"Gue yakin beberapa hari lagi lo bakal suka sama gu--"
*Bel Pulang
"Permisi," ucap Arkha dingin berdiri meninggalkan kelas.
Sasa melongo melihat kelakuan anehnya Arkha. Dan benar, Arkha adalah cowok ternyebelin yang pernah dia temui.
"ARKHA TUNGGU!" Teriak Sasa, "Dy, gue mau nyusul jodoh ya, dadah"
"Jodoh?" Tanya Indy pada dirinya sendiri.
Koridor kelas dipenuhi murid yang berjalan menuju gerbang sekolah. Sasa lari saja tidak mempedulikan berapa banyak orang yang dia tabrak.
'Pokoknya hari ini gue harus bisa tonjok Arkha, gue ga tahan, dia nyebelin banget'
Setelah keluar dari gerbang, dia langsung ke arah parkiran.
Yap, Sasa melihat Arkha sedang memakai helmnya. Dia pun tidak segan-segan memanggilnya.
"Arkha curut!!" Panggil Sasa.
Arkha melihat ke arah suara tersebut. Dia menarik nafasnya dalam lalu menggeleng.
"Nyebelin banget sih jadi cowo, gangerti perasaan orang ya? Gue mau pukul lo!"
Arkha hanya diam tidak memberikan respon apapun. Bahkan dengan polosnya, Arkha duduk di jok motor sembari menyalakan mesinnya.
Tangan Sasa sudah gemetar parah. Dia berlari ke arah Arkha dengan mengepalkan kelima jarinya itu.
Brukkk
Kaki gadis sok nya kini berdarah. Salah satu kelalaian karena tidak melihat jalan yang terdapat lubang cukup dalam.
Arkha yang melihat kejadian itu sangat tersontak kaget. Dia pun menghampirinya lalu mengeluarkan kain yang ada di dalam tasnya.
"Berdiri, kita diem dulu di gubuk." Arkha membantu Sasa berdiri. Sedangkan gadis ini? Malu rasanya bahkan tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.
Setelah sampai di gubuk tersebut, Arkha dengan cepat mengobati luka di kaki Sasa.
"Sakitt!" Kata Sasa merengek.
"Maaf..."
Arkha mencoba lagi menekan lukanya supaya berhenti.
"SAKIT ARKHA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKHANSA [On Going]
Novela Juvenil"Arkha itu bukan cuek, tapi nyebelin!!!!!" ucap Khansa pada teman-temannya. ______________ *Maaf ini cerita dibumbui dengan humor 😊 Definisi laki-laki cuek itu gimana? Dingin, irit kata, ga terlalu peduli keadaan, susah diraih. Pemeran cerita ini...