[ 11 ] Sahabat?

366 37 11
                                    


Gimana kabarnya sahabat?
Kali ini pas banget chapter sahabat:)
Selamat membaca:*

*sengaja ga pake gambar dulu.

•••

*Tuk tuk...

Seorang gadis berjalan dengan rasa kesalnya di koridor sekolah. Kaca di setiap sudut sekolah selalu dia perhatikan. Melihat dirinya dari atas hingga bawah.

Tangannya mengepal bak batu pantai. Hatinya resah dengan seribu rasa malu.

Bukk...

Suara bahu dengan bahu bertemu, kedua manusia ini bertabrakan begitu saja di koridor utama sekolah.

"Maaf," ketus Sasa sembari mengalihkan perhatiannya ke arah lain.

Laki-laki yang sibuk membenarkan seragamnya ini menerima maafnya. "Iya gapapa," balasnya. "Eh, tunggu, Khansa kan?"

Gadis yang bernama Sasa ini kebingungan, mengapa dirinya sangat terkenal di sekolahnya itu.

Sasa melihat nama di seragamnya, bertuliskan nama "TJ".

"Ahahaha, iya, Tije," ucap Sasa seperti orang yang sudah akrab.

"Hah." laki-laki ini benar-benar dibuat gila olehnya. Setelah kejadian alasan masuk basket, kini dia beraninya memanggil 'Tije' begitu saja?

"Kok, kaget?"

Tije meneguk salivanya, dia harus sabar untuk menghadapi orang seperti Sasa.

"Oh, engga, nanti pulangnya kumpul basket"

"Ahhh, kita se-ekskul." Sasa gembira mendengar pernyataan Tije, dia menepuk pundaknya lumayan keras. "Nanti pulangnya kita bareng aja ya, gue malu, baru masuk hehehe"

Tije menaikkan alisnya. Gadis ini benar-benar tidak memperhatikan seragam yang jelas-jelas berbeda di setiap angkatan.

"Gue gabisa bareng, Sa"

"Kenapa? Lo sombong banget lah," ketus Sasa.

Dengan menahan sedikit amarah, Tije akan membuat Sasa merenung atas perlakukannya.

"Karena gue kelas 12," ucap Tije pergi meninggalkan Sasa.

Sasa melongo, pasti hari ini selain di cap menjadi preman sekolah, juga sebagai junior kurang ajar.

"Harga diri lo, Sa." Sasa menutup wajah dengan tangannya.

Dia harus mencari tempat aman yang seharusnya tidak bertemu dengan orang-orang. Iya, kelas, Sasa harus diam selama seharian sampai bel pulang menjemput.

Sasa masuk ke kelas dengan muka cemberut, Alvian yang melihat keadaan itu sontak mendekatinya.

"Hay, Sa"

"Hay, Vian," jawab Sasa lemas.

"Lo gapapa kan? Sakit ya?" Alvian memegang kedua pundak Sasa, "gue anter ke UKS, mau?"

"Terimakasih, Vian. Tapi gue ga sakit," ucap Sasa tersenyum.

"Pasti gara-gara hari ini lo sial? Cerita sama gue, yok"

ARKHANSA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang