[ 17 ] Taruhan Hati

288 21 4
                                    

"Hmmmm... terus gimana dong, Rel?" Tanya Sasa gelisah. Mereka berbincang di belakang kelas.

"Gue gatau," balas Farrel "maafin gue, jadi lo yang salah"

Sasa menggeleng. "Lagian kita sebatas teman comblang, gue ga ngerasa ada yang spesial juga dari kita"

Alvian mendatangi Sasa, tidak tahu apa tujuannya tapi Alvian sangat mengkhawatirkan apa yang terjadi antara Farrel dan Sasa.

"Lo, ga perang dunia kan?" Alvian melihatkan handphonenya.

Tangan Sasa meraihnya, dia melihat sindiran yang dituliskan pacarnya Farrel di media sosial.

"GILA," teriak Sasa.

"Pacar lo apaan sih, Rel"

Farrel terlihat kebingungan. Bahkan dia tidak mengerti maksud dari Sasa.

"Lo di hide," sahut Alvian dingin.

"LO CENAYANG YA?" tanya Farrel.

Alvian memejamkan matanya. "Ya pikir aja, lo gatau padahal ini 5jam yang lalu, subuh"

"Iya juga sih." Farrel menggelengkan kepalanya.

"Tapi ko pacar gue tega?!"

Tangan Sasa membekam keduanya, mulut mereka hanya membuat kepala Sasa semakin pusing.

"Cukup ya... gue mau bucin dulu"

"Maksud?? Lo bucin sama siapa?"

"ARKHA LAH." Sasa memalingkan wajahnya. Dia menghampiri Arkha yang sedang bermain handphone di bangkunya.

Alvian menunduk mendengar perkataan Sasa. Rasanya sakit, sudah hampir naik kelas Sasa tidak menyadari perasaan Alvian kepadanya.

•••

Sasa duduk dibangku miliknya, berharap Arkha menyapanya.

"Tuturututuruut"

Arkha terdiam tanpa melirik Sasa yang sedang berusaha supaya Arkha melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arkha terdiam tanpa melirik Sasa yang sedang berusaha supaya Arkha melihatnya.

'Apaan sih Arkha, sombong banget!' Batin Sasa.

Lama tidak ada respon, Sasa mengeluarkan buku catatannya. Dia lebih memilih untuk merangkum pelajaran yang akan dipelajari.

"Sebenernya cewe ngejar cowo masih batasan sebagai cewe gak sih?" Sasa mendengus kesal.

•••

-Jam isturahat

"Gatau, gue gangerti sama perasaan sendiri"

"Kenapa Khansa gapernah balas pesan sesuai ekspetasiku"

"Harus gimana..."

ARKHANSA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang