02 ; Worry

114 20 0
                                    


Give me a star guys ☆

"Uhuk!" Changbin terbatuk sambil memegangi dadanya yang terasa sesak.

Ia merengkuhkan tubuhnya, nafasnya tersendat-sendat.

"Lo gak papa, Bin?"  Seorang pria jangkung menghampiri Changbin, dia Hwang Hyunjin.

Lelaki bermata sipit itu berusaha menenangkan Changbin. Kemudian melempar padangannya pada Bangchan.

"Gimana? Ini udah gelap, kita gak mungkin lanjutin perjalanan kita, apalagi dengan keadaan Changbin yang kayak gini," ujarnya.

Bangchan menoleh pada pria itu, dilihatnya kini Changbin yang terkulai lemas.

"Akh! Ini semua salah gue!" Bangchan mengacak rambutnya frustasi.

Gurat lelah dan rasa bersalah terpancar di garis wajahnya yang masih tetap tampan meskipun dalam kondisi kelelahan.

"Nggak, ini semua bukan salah lo!"

Seungmin menepuk-nepuk pundak Bangchan, berusaha menenangkan sang tetua di kelompok mereka.

Sama halnya dengan Bangchan, seungmin pun sama lelahnya. Dan faktanya, bukan hanya mereka berdua yang kelelahan tapi juga keempat orang lainnya juga sama.

Hal yang membuat keadaan mereka seperti ini adalah, mereka semua kelelahan dan kebingungan atas tiba-tiba menghilangnya Minho dan Felix.

Tidak ada yang menyadari ketika dua orang itu menghilang secara misterius.

Sudah hampir 3 jam mereka mencari dua sosok itu, tapi nihil. Sebelum mereka mencari terlalu jauh, Bangchan memutuskan untuk kembali lagi pos pemberangkatan untuk melapor bahwa 2 orang rekannya hilang.

Namun, perjalanan mereka menuju ke bawah lagi terasa sangat lambat, karena Changbin yang tiba-tiba mengeluh dadanya sesak.

Bangchan adalah orang yang paling merasa terbebani, sebagai ketua club ia merasa bertanggung jawab atas keselamatan anggotanya tentu saja.

Ia tak mau anggotanya kenapa-napa, tapi kenyataan menamparnya dengan menghilangnya kedua teman mereka, tambah lagi satu anggota yang terluka semakin memperburuk keadaan.

Dan lagi, ia sangat khawatir mengingat Minho yang baru pertama kali melakukan pendakian.

Ia tak yakin dengan keselamatan anak itu, apalagi trek yang mereka lalui adalah trek yang cukup ekstream untuk pemula seperti Minho.

"Bener kata Hyunjin, gue juga udah capek banget,"  timpal Woojin,  yang juga sudah merasa lelah.

Bangchan menghela nafasnya berat. "Ya udah kita bikin tenda disini,"ia menatap temannya satu-persatu.

"Besok kita turun gunung dan cari bantuan, kita gak akan balik ke kota tanpa mereka," lanjut Bangchan.

Ya, ia bertekad akan hal itu, mereka berangkat berdelapan, maka kembali pun harus berdelapan.

***

"Sung? Kok belum tidur?" tanya Bangchan.

Ia melempar pandangan pada Jisung ketika mendapati Jisung yang keluar dari tenda seorang diri, pria itu tampak membawa gelas yang di dalamnya tampak uap-uap yang mengepul.

"Kalian sendiri kenapa belum tidur?" Jisung tak menjawab.

Ia malah menempatkan dirinya di samping Bangchan dan Seungmin yang sedang menunggui perapian, Bangchan tersenyum simpul menatap pria yang disebut-sebut mirip tupai itu.

Hari sudah malam, suara makhluk-makhluk nokturnal memecah keheningan.

Disaat yang lainnya beristirahat dalam tenda, mereka bertiga lebih memilih untuk bercengkrama sejenak.

Anak Nyasar || StrayKids [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang