Sebentar lagi ending guys, dont forget to voment.
"Shit! Kenapa semua kacau!?" gumam Jinyoung yang tak mengerti keadaan.
Sial. Tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang.
Felix menatap tangannya yang bergetar hebat, pisau yang ia gunakan terjatuh begitu saja.
"A-apa yang udah gue lakuin?"
"G-gue... pembunuh," lirih Felix sambil menatap tubuh Minho.
"Bagus, sekarang tinggal giliran elo." Changbin menatap Felix.
Felix terkejut bukan main ketika Changbin dengan senyum menyeramkannya menodongkan pisau ke arahnya.
"Maksud lo apa hah?"
"Ck, bodoh! Emang lo pikir gue bakal lepasin lo gitu? Niat gue kan mau bunuh keluarga Lee disini."
"T-tapi gue udah ngelakuin itu sama Minho!" cerca Felix.
"Ya kan itu Minho, dia kan bukan bagian dari keluarga 'Lee'"
Sial. Felix di jebak. Ia merutuki kebodohannya dalam hati, merasa sangat tolol karena telah berhasil dibodohi oleh Changbin.
Changbin melangkah dengan senyum kemenangan terpatri di wajahnya.
Felix sendiri sudah sangat pasrah, mati pun ia sudah rela.
"Y-ya.. silahkan bunuh gue."
"KAK FELIX!!" Jisu menjerit lagi.
Felix memejamkan matanya, bersiap menerima serangn Changbin kapan saja.
Dan ....
JLEB! JLEB!
Dua tusukan Changbin luncurkan.
Tapi tunggu ... kenapa Felix sama sekali tidak merasakan sakit, alisnya bertaut dalam ketika ia tidak merasakan.
"Uhuk!"
Felix membuka matanya, sontak ia terkejut mendapati Minho yang ternyata melindunginya.
Bahkan dengan kondisi yang sekarat, Minho bisa-bisanya melindungi Felix.
"M-minho..."
"K-Kenapa?" Felix turut ambruk bersamaan dengan Minho.
Felix kehilangan tenaganya, lututnya terasa lembek dan tak mampu menopang tubuhnya lagi.
Ia memangku kepala Minho, bisa ia lihat darah keluar begitu banyak dari mulutnya.
"K-kenapa? K-kenapa lo lakuin ini hiks... kenapa l-lo gak biarin aja gue mati!?" Felix mulai menangis sejadi-jadinya.
Ia merasa jadi orang paling jahat di dunia, ia sudah siap mati, tapi kenapa Minho malah melakukannya?!
"K-kakak man..a yang tega ngebiarin adeknya terluka. .." ucap Minho dengan terbata.
Felix yang menangkap ucapan Minho langsung mengaga tak percaya.
"J-jangan jangan..."
"Iya.. lo kakaknya Jisu, tapi... lo juga adek gue.. Yongbok."
Tangan Felix terulur untuk memastikan sesuatu, dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati kalung yang dipakai Minho juga sama seperti yang ia dan Jisu pakai.
Dan saat itu pula Minho menghembuskan nafasnya terakhir.
Dibarengi dengan jeritan Jisu yang melengking.
Felix terdiam cukup lama sebelum akhifnya ....
"BEGO! LEE FELIX BEGO! ARGHH! H-HIKS... K-KAKAK!" Felix mengutuk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Nyasar || StrayKids [End]
HorrorMereka mencari hanya untuk ujung yang tidak pasti