________AnakNyasar____________
"Minho, kamu jaga adik kamu baik-baik, ya?" pinta sang Ayah pada Minho yang saat itu berusia 13 tahun.
Minho hanya mengangguk patuh sambil menatap sang Ayah lekat-lekat.
"Pasti, Ayah." Minho mengangguk mantap.
"Jaga juga Ibu kamu, ya? Minho, kamu anak ayah yang paling besar, suatu saat kamu akan punya peranan penting di keluarga kita, Minho belajar yang benar. Jadilah apa yang Minho mau, tapi jangan pernah lupa sama kewajiban Minho, baik-baik ya kamu, Ayah sayang kamu." ujar sang Ayah.
Minho mengangguk lagi, tapi kali ini pandangannya sayu, ia menatap manik sang Ayah.
"Kenapa ayah bicara seolah-olah ayah bakal pergi ninggalin Minho?"
Gurat kesedihan tergambar jelas di wajah Minho, begitupun dengan sang Ayah.
Ayahnya tersenyum lembut. "Ayah yakin kamu kuat, Minho."
Dan, saat itu Minho sama sekali tidak menyangka bahwa itu adalah kali terakhir ia bertemu dengan sang Ayah.
Sejak kecil Minho dan si bungsu Jisu diurusi oleh neneknya. Tapi, ibunya rutin mengunjunginya tiap bulan.
Saat usia 2 tahun itulah pertama kalinya ia melihat rupa sang Ayah.
Ayah dan Ibunya pulang dari kota waktu itu, dengan seorang bayi mungil yang lucu. Itu Jisu.
Minho kecil sangat gembira di gendongan sang Ayah kala itu. Di gendongan pria yang baunya ia cium kuat-kuat karena nyaman.
Tapi ... ia mulai tidak mengerti apa-apa ketika sosok pria itu semakin jarang ia temui. Bulan-bulan berikutnya ia hanya mendapati kehadiran sang Ibu dan sosok Ayah.
"Ayah kamu lagi kerja, sayang. Sabar ya..."
Minho kecil hanya mengangguk paham ketika Ibu bilang ayahnya sedang sibuk.
Hingga pada saat ia menginjak kelas 2 SMP dan Jisu kelas 6 sd. Saat itulah, akhirnya Jisu bisa melihat sang Ayah.
Dan ... saat itu juga, Minho mengetahui sebuah rahasia yang selama ini ibunya sembunyikan.
Ibunya merahasiakan perceraiannya dengan sang ayah.
Minho marah, tentu saja. Kenapa Ibunya merahasiakan hal sepenting ini padanya selama bertahun-tahun.
"Jadi, Ayah sama Ibu cerai beberapa bulan setelah Jisu dititipin sama nenek?"
Minho menatap sosok itu dengan mata berkaca, sosok yang menjadi panutannya.
Tes!
Satu air mata lolos dari kelopak mata indah Minho, dirinya merasa amat sedih mendapati kenyataan itu.
Keluarga yang selama ini ia kira harmonis, ternyata... ah Minho tak bisa lagi berkata-kata.
Dan ia lebih merasa terpukul lagi ketika mengetahui sebuah fakta lain, fakta yang mengatakan bahwa ... ia memiliki dua orang adik.
Jisu dan Yongbok. Mereka, kembar.
"Tolong jangan benci Ibu kamu, ini semua demi kebaikan kalian."
"T-tapi... a-adik aku yang satu d-dimana, Yah?"
"Suatu saat, kamu bakal dipertemukan sama dia. Dan ayah mohon, bagaimanapun cara kalian dipertemukan tetap saling menyayangi satu sama lain."
Sang Ayah memakaikan sebuah kalung berwarna perak di leher Minho.
Sebuah kalung yang sama dengan milik Jisu, dan Yongbok.
****
"Jadi, selama ini kamu sama Felix sodaraan?" tanya Yeji yang sedari tadi mendengarkan cerita Jisu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Nyasar || StrayKids [End]
HorrorMereka mencari hanya untuk ujung yang tidak pasti