11 ; kacau

81 18 2
                                    

(Sorry for typo[s])

Felix menatap nanar ke depan, bibirnya lebam dan berdenyut. Pipi kanan kirinya tampak memar.

Nafasnya tampak sangat kecil, ia benar-benar terdiam, bahkan ia tak mengeluh sama sekali ketika Jisung mengobati lukanya.

"Lo, Oke?" seseorang menepuk bahu Felix dari belakang.

Pria bule itu hanya tersenyum tanpa arti pada Hyunjin.

"Gue cuma mau mastiin keadaan lo, dan jangan harap lo nerima permintaan maaf dari gue," tutur Hyunjin masih dengan nada dinginnya.

Felix menelan ludahnya pahit, ia sendiri sebenarnya sudah sangat pasrah apabila mereka akan menatapnya penuh kebencian, akan memakinya dengan kata-kata kotor, atau menghajarnya sampai matipun dia rela.

Tapi, sebelum Hyunjin bertindak lebih jauh, Minho adalah orang yang membelanya.

Kenapa?

Kenapa Minho bersikap seperti itu? Minho bahkan berbohong pada teman-temannya.

Ia semakin merasa bersalah.

"Gue tau, lo cuma korban." Hyunjin berucap lagi, kini nada bicaranya terdengar lebih rendah.

Felix mulai memberikan atensinya ke arah Hyunjin, sedikit tak mengerti dengan apa yang Hyunjin katakan.

Tak lama, Changbin pun datang. Membuat Felix tertawa benci dalam hati.

"Lo gak papa, Lix?" tanya Changbin dengan penuh nada khawatir.

"Gak usah so peduli," ketus Hyunjin.

Membuat si lawan bicara terperangah, termasuk Jisung yang mengernyit heran.

"Ck! Maksud lo apaan sih bang? Gue khawatir sama Felix!" kata Changbin.

'sial!'

"Ah, peduli ya? Ya udah lo pura-pura peduli aja selagi lu bisa." ujar Hyunjin sarkas.

Felix berpikir sejenak, Eh? Apakah Hyunjin sudah tau?

.
.
.
.
.

"Jadi maksud lo Felix ngelakuin ini murni diluar kesadarannya?"

Minho mengangguk mantap, ia membiarkan Chan untuk mengobati lukanya. Mereka duduk agak jauh dari Felix dan Jisung.

"Iya, dia sempet liat sesuatu, dan mungkin itu yang ngerasukin tubuh dia." Minho menjelaskan.

Pembohong.

Dalam kasus ini Minho menjadi pembohong yang ulung, tapi tidak sepenuhnya bohong sih.

Toh, Felix benar-benar melihat sosok sesuatu, Mawar.

Dan perihal kejadian berdarah itu, tentu saja tadi Felix sadar seratus persen akan apa yang telah ia perbuat.

Felixpun tak bergeming ketika ia dihajar oleh sampai babak belur oleh Hyunjin.

Tapi, entah mengapa meskipun Minho telah memiliki cukup banyak luka, saat ia melihat Felix yang babak belur karena di hajar oleh Hyunjin hatinya merasa tidak tega.

Dan ia lebih memilih mengatakan kalau Felix berada di luar kendalinya, ketimbang mengatakan kalau Felix memang sengaja berniat membunuhnya.

Seungmin yang sedari tadi mendengarkan hanya menghela nafas berat.

"Lo yakin?" tanya Seungmin memastikan.

"Iya, gue yakin." Jawab Minho mantap.

"Oke, tapi sekiranya dia nyelakain lo lebih dari ini, jangan pake kelebihan lo jadi bahan buat ngebela dia."

Anak Nyasar || StrayKids [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang