Happy reading!
Yerin terbangun pada jam lima pagi dengan rasa kehampaan tidak mendapati seseorang yang seharusnya tidur di sisinya.
Taehyung tidak kembali ke kamar. Entah di bagian mana patutnya dia berhak bertindak seperti itu, jelas Yerin tidak bersalah dalam kasus ini. Dia hanya menuruti perkataan Jina yang merupakan pasiennya untuk merahasiakan penyakitnya.
Yerin bangkit dari tempat tidur, berjalan keluar kamar mencari sosok Taehyung yang entah tidur di mana semalam. Yerin memeriksa kamar kosong di lantai atas, tapi tidak ada Taehyung di sana.
Yerin turun untuk memeriksa kamar tamu di lantai bawah tapi urung kala mendapati orang yang di carinya tertidur di sofa depan tv.
Rumah itu masih sunyi karena masih terlalu pagi. Yerin mendekat dan duduk di sofa single memperhatikan Taehyung yang terlihat pulas tanpa selimut di cuaca yang sangat dingin ini.
Jika Yerin adalah Jina, maka dia sudah pergi untuk mendapatkan selimut untuk Taehyung. Tapi Yerin adalah Yerin yang tidak mungkin berubah menjadi seperti Jina. Ia membiarkannya saja tanpa melakukan apapun.
Yerin menyalakan tv dengan suara yang cukup keras untuk mengganggu tidur Taehyung.
Pria itu sungguh terusik, menggeliat dan perlahan membuka mata. Menatap pada Yerin yang juga sedang menatapnya.
"Pindah ke kamar jika merasa terganggu. Aku sedang ingin menonton." Ucap Yerin datar.
Taehyung duduk dan meraup wajahnya dengan kedua tangannya kemudian berdiri dan berlalu begitu saja tanpa sepatah kata pun seperti semalam saat dia meninggalkan Yerin di balkon.
"Dia jelas masih teramat penting bagimu."
Yerin mematikan tv dan pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Hal yang dulu tidak pernah dilakukannya kini sudah seperti kewajiban yang terasa aneh jika tidak dilakukannya.
Selesai dengan acara memasaknya yang menghabiskan waktu hampir satu jam, Yerin kembali ke kamar untuk mandi dan bersiap. Tidak ada Taehyung di sana. Mungkin pria itu di ruang kerjanya.
Yerin merapikan tempat tidur sebelum pergi untuk mandi namun sebuah tangan menarik pergelangannya hingga tubuhnya berputar dan langsung berhadapan dengan Taehyung yang sudah rapih dengan pakaian kerjanya.
Tanpa kata, Taehyung langsung menarik tengkuk Yerin dan melumat bibir Yerin lembut. Yerin menutup mata dan membalas ciuman Taehyung.
"Sudah tidak marah?"
"Aku tidak marah."
Yerin mengedikkan bahu. "Terserah."
"Aku memang tidak marah, Yerin."
Taehyung menangkup wajah Yerin yang ditepis Yerin cepat.
"Tidak marah tapi tidur di luar."
Taehyung tertawa kemudian memeluk Yerin setelah mengecup singkat pipi wanita itu.
"Maaf. Aku ketiduran ketika sedang berpikir."
"Kau memikirkannya terlalu keras."
"Bukan dia, tapi perasaanku. Pilihan hatiku yang sesungguhnya."
Yerin akhirnya membalas pelukan Taehyung. Menghirup dalam aroma parfum Taehyung.
"Bagaimana hasilnya?"
"Hatiku memilihmu. Tapi disisi lain ada rasa bersalah pada ketidak tahuanku tentang kondisi Jina waktu itu. Dan aku merasa seperti sedang berbahagia di atas penderitaannya."
"Aku tahu."
Yerin melepas pelukannya dan merapikan dasi Taehyung yang melonggar karena ulahnya.
"Hubungi dia. Kalian perlu memperjelas semuanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
WILDFLOWER [ TAERIN ] ✓
Romance1 in #Taehyung 27/09/2020 - 29/09/2020 1 in #Taehyung 03/10/2020 - 04/10/2020 1 in #Taehyung 26/10/2020 - 27/10/200/20 1 in #Taehyung 31/10/2020 1 in #taerin 13/10/2020 - 27/10/2020 1 in #Yerin 29/11/2020 1 in #Taehyung 07/10/2023 Perjodohan mengika...