WF #34

6.7K 883 209
                                    

Happy reading!

"Eomma!"

Dengan senyum yang merekah, Taekwang menyambut kedatangan ibunya yang memasang wajah datar tanpa membalas senyumnya.

"Ayo ke kamarmu, eomma ingin bicara penting."

Taekwang mengangguk setuju dan berjalan beriringan dengan ibunya ke kamar miliknya.

"Berhentilah terus mengajak Taehyung bertemu dan membuang-buang waktu dengan hal bodoh yang kau lakukan." Ucap Nyonya Kim saat setelah Taekwang menutup pintu kamarnya.

"Apa maksud eomma?"

"Taehyung itu harus belajar agar bisa menjadi seperti ayahnya, jangan coba-coba mengacaukan hidupnya. Eomma sudah susah payah memindahkanmu agar kau tidak membawa pengaruh buruk pada Taehyung. Tapi apa yang kau lakukan ini? Kau terus mengajaknya bertemu hingga Taehyung sering kali bolos dari tempat lesnya."

"Tapi aku tidak pernah memaksanya, Taehyung sendiri yang--"

"Sudah! Jangan mencari pembelaan. Bisakah sedikit saja kau tau diri? Ayah Taehyung sudah membuatmu hidup berkecukupan, menyekolahkan mu dan memenuhi semua kebutuhanmu. Eomma hanya minta satu, jangan temui Taehyung."

Taekwang menangis. Walau bagaimanapun dia hanyalah seorang remaja yang akan menangis jika merasakan sakit, terutama pada hatinya. Ditambah lagi orang yang memberikan luka dihati adalah orang paling dia sayangi, orang yang seharusnya merangkulnya dan memeluknya saat ia merasakan sakit.

"Taehyung sendiri yang datang menemuiku, aku tidak pernah memintanya."

"Dia memang sudah nakal karena kau yang mengguruinya. Oh, dan juga kasusmu di sekolah. Kau pikir eomma tidak tau, kau menjadi lelaki brengsek dengan melakukan hal kotor disekolah. Kau bisa membuat keluarga Kim cacat karena ulahmu. Melahirkanmu saja sudah menjadi beban bagi keluarga Kim dan sekarang kau tumbuh menjadi aib bagi keluarga yang sudah membesarkanmu."

"Eomma..."

"Jangan pernah temui Taehyung lagi jika kau ingin melihat eomma bahagia!"

Nyonya Kim pergi setelah mengatakan hal menyakitkan itu pada putranya yang menjatuhkan lututnya dan bersimpuh dilantai.

___

"Eomma adalah monster Taehyung." Ucap Nyonya Kim dengan linangan air mata yang memenuhi wajahnya.

Rasanya Taehyung ingin gila saja saat ini. Lagi-lagi Yerin adalah korban. Korban dari kebungkaman ibunya.

Taehyung berteriak marah dan berdiri melempar apa saja yang bisa dijangkau tangannya.

Kenyataan yang sungguh sangat tidak bisa diterimanya. Ibu yang begitu ia kagumi, ia sayangi, ternyata adalah si pelaku sesungguhnya dan sumber dari semuanya adalah dirinya sendiri.

Semua demi dirinya, semua karena ulahnya yang sering bolos demi menemui kakaknya.

"Saat kau mengatakan Yerin penyebabnya, eomma sangat syok karena tidak tau jika Yerin pernah berkaitan dengan Taekwang, eomma tidak tau jika Yerin pernah ada di masa lalu Taekwang. "

"Lalu kenapa eomma diam saja?"

Nada rendah Taehyung serasa menggerogoti telinga mendengarnya, terlihat jelas kemarahan yang dipendam namun hampir mencapai titik maksimal dan akan segera meledak.

WILDFLOWER [ TAERIN ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang