WF #23

5.2K 746 96
                                    

Happy reading!!

Haerin tertawa puas melihat Yerin tidak mengatakan apapun. Biasanya wanita itu tidak akan mau kalah argumen, dia akan selalu membalas kata-kata lawannya untuk menjatuhkan. Namum kali ini lihatlah, dia hanya terdiam dengan wajahnya yang terlihat suram.

"Ekspresi macam apa itu, Jung Yerin?" Tanya Haerin dengan nada ejekannya.

"Ekspresimu mengatakan sesuatu yang besar telah terjadi."

"Lalu apa rencanamu? Menjatuhkanku?!"

"Ouh, kepintaranmu tidak berkurang sama sekali."

Haerin menopang dagu, menatap remeh ke arah Yerin.

"Taehyung milikku, aku akan merampas kembali milikku yang telah kau ambil."

"Merampas? Cih!!"

Yerin tidak mau kalah dengan menyilangkan kaki dan bersedekap dada memasang wajah angkuh kebanggaannya untuk membalas Haerin.

"Kau menyedihkan! Taehyung membuangmu dan dia sama sekali bukan milikmu, tapi milikku! Sadarlah bodoh, berhenti bermimpi!"

"Ya ya, dia milikmu. Tapi, akan segera menjadi milikku. Aku hanya perlu meledakkan bom waktu itu dan... goodbye, Jung Yerin."

"Bermain kotor memang keahlianmu, Song Haerin. Itulah kenapa kau sulit mendapatkan apa yang kau inginkan. Kali ini pun aku pastikan kau tidak akan mendapatkan yang kau inginkan."

Haerin tertawa dengan nada yang penuh paksaan.

"Dulu mungkin aku tidak mendapatkan Taekwang tapi aku berhasil menghancurkanmu, dan kali ini keduanya akan berhasil."

"Bayangkan bagaimana ekspresi Taehyung saat mengetahui dirimu yang sebenarnya. Oh, dan jangan lupakan mertua tersayangmu. Kau akan mendapatkan tatapan kebencian dan kecewa dari orang-orang terkasihmu itu."

"Kau picik, Haerin. Kau sumber dari semuanya tapi sedikitpun tidak memiliki rasa bersalah. Kau yang menyebabkan Taekwang mengakhiri hidupnya tapi kau berakting seperti gadis polos yang tidak mengetahui apa-apa dan menjadikanku korban dari kepicikanmu!"

"Yerin, kau lihat."

Tunjuk Haerin pada lelaki di tengah lapangan.

"Sangat tampan!"

"Kau menyukai Taekwang sunbae?" Tanya Yerin menatap objek yang sama dengan Haerin.

Haerin mengangguk semangat.

"Sudah satu tahun lebih aku menyimpan perasaan padanya."

"Kau tidak pernah mengatakan padanya?"

"Aku tidak berani. Dia terlihat dingin." Ucap Haerin dengan wajah lesunya.

"Dingin? Bukannya dia ramah? Dia sering menyapa dan tersenyum padaku."

Haerin langsung menatap Yerin serius.

"Sungguh?! Hanya padamu?!"

"Tidak, dia seperti itu pada semua orang."

"Kalau begitu bantu--"

"TIDAK! Aku sibuk belajar untuk olimpiade." Jawab Yerin tegas. Waktu belajarnya tidak boleh terbagi untuk urusan percintaan sahabatnya.

---

"Ya ya! Taekwang sunbae melihat kesini!"

Haerin mengguncang lengan Yerin yang sedang sibuk dengan buku di tangannya.

WILDFLOWER [ TAERIN ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang