Happy reading!
Yerin menatap seseorang yang kini berdiri di hadapannya dengan ekspresi dingin.
Waktu yang bermain atau takdir yang mengambil alih, atau karena dunia memang kecil hingga mereka kembali dipertemukan tanpa sebuah rencana.
Yerin tidak lagi menebar senyum seperti sebelum-sebelumnya. Dia akan menyerah pada perjuangan.
Kehadiran Jina kembali di hidup Taehyung membuatnya merasa memang harus mundur saja. Ia benci kekalahan tapi untuk kali ini sepertinya tidak masalah untuk mengalah, lagipula dirinya sudah menang lebih banyak atas Taehyung dari Jina, biarkan kali ini Jina yang menang.
"Ouh, kau disini juga?"
Nada santai Yerin membuat Taehyung mengerutkan keningnya.
"Ini tempat umum."
"Baiklah, aku duluan."
Yerin melewati tubuh Taehyung begitu saja.
"Ada yang ingin aku katakan!"
Ucap Taehyung kemudian berbalik menatap punggung Yerin yang menghentikan langkahnya.
"Tentang ucapanku malam itu." Lanjutnya
Dengan berat hati Yerin kembali berbalik dan menatap Taehyung datar.
"Kirimkan saja surat dari pengadilan ke apartemenku, aku pastikan akan datang."
Taehyung terdiam menatap lurus wajah Yerin. Padahal bukan perceraian maksudnya, tapi baiklah, itu juga termasuk dalam perbincangan malam itu.
"Kau sudah setuju untuk bercerai rupanya...tapi bukan itu yang aku maksud." Taehyung berdeham ragu untuk mengatakannya.
Dia mencoba untuk tidak menuruti ego dan mengikuti apa yang dikatakan ayah dan ibunya.
Sebelah alis Yerin terangkat menatap keraguan dalam diri Taehyung, bersandar pada dinding menunggu hal lain yang ingin dikatakan Taehyung.
"Tentang kehamilan yang kau maksud, apakah...kau benar-benar hamil?"
Yerin menunduk dan mengetuk-ngetukkan ujung heelsnya di lantai.
"Itu yang ingin kau ketahui?"
Yerin kembali mendongak menatap Taehyung, melihat pria itu mengangguk ragu atas pertanyaannya.
"Apa sesuatu yang baik akan terjadi jika aku katakan iya, dan bagaimana jika aku katakan tidak?"
Yerin menatap Taehyung yang membuang muka. Ada rasa senang jika Taehyung sungguh ingin kembali saat mengetahui kehamilannya. Tapi ia juga takut jikalau saja Taehyung bertanya untuk menyuruhnya menggugurkannya.
Yerin mendekat mengikis jarak dengan Taehyung, meraih tangan Taehyung dan menggenggamnya sembari mengamati ekspresi pria itu yang mungkin saja tidak suka jika disentuh olehnya. Tersenyum saat Taehyung ternyata tidak menepis tangannya.
"Bisa kau tatap mataku?" Pinta Yerin
Taehyung menurut tanpa keraguan membuat Yerin makin merekahkan senyum di wajahnya.
"Aku ha--
Brugh!
"Ya ampun, maafkan aku. Aku sungguh tidak sengaja, maafkan aku nona."
"Aa iya, tidak apa-apa. Aku hanya perlu membersihkannya di toilet."
Yerin dan Taehyung menatap dua orang yang baru saja bertabrakan tidak jauh dari posisi mereka. Dan salah satu dari orang itu membuat hati Yerin mencelos, apalagi dia mendengar dengan jelas Taehyung menyebut nama orang itu meskipun dengan suara lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILDFLOWER [ TAERIN ] ✓
Romance1 in #Taehyung 27/09/2020 - 29/09/2020 1 in #Taehyung 03/10/2020 - 04/10/2020 1 in #Taehyung 26/10/2020 - 27/10/200/20 1 in #Taehyung 31/10/2020 1 in #taerin 13/10/2020 - 27/10/2020 1 in #Yerin 29/11/2020 1 in #Taehyung 07/10/2023 Perjodohan mengika...