WF #13

7.6K 874 86
                                    

Happy reading!

Yerin sedang serius memasak saat sebuah tangan kekar tiba-tiba melingkari perutnya dari belakang membuatnya terlonjak dan menekan dadanya yang berdebar kencang.

"Taehyung!"

"Ya, ini aku."

Yerin merotasi matanya.

"Jangan membuat drama di dapur, itu adegan yang aku benci."

Taehyung melepaskan pelukannya dan memegang pundak Yerin kemudian memutar tubuh wanita itu.

"Kau memang berbeda."

"Tentu."

"Kau wanita spesies langka, dan aku beruntung bisa mendapatkan mu." Ucap Taehyung sambil menangkup wajah Yerin. Apa itu pujian atau hinaan, Tuan Kim?

"Spesies? Itu terdengar sangat bodoh."

"Mulut ini.." Taehyung langsung membungkam bibir Yerin.

"Sangat manis meskipun selalu mengeluarkan kata-kata kasar." Ucapnya setelah melepas ciuman yang cukup singkat.

"Cih... menyebalkan!"

Yerin mendorong dada Taehyung dan kembali berbalik untuk meneruskan acara memasaknya.

"Apa masih lama?"

"Mungkin sekitar setengah jam-an lagi."

Yerin menyendok kuah sup dan menyodorkannya pada Taehyung untuk dicoba.

"Kemana pelayan yang lainnya?" Tanya Taehyung sebelum menerima suapan dari Yerin.

"Aku ingin mengerjakannya sendiri. Bagaimana?"

Wajah Yerin begitu serius menunggu pendapat Taehyung tentang sup buatannya.

Taehyung mengangguk-angguk dan menepuk-nepuk pelan kepala Yerin layaknya anak kecil.

"Sangat enak. Kau yang terbaik." Ucapnya dengan senyum bangga.

Yerin dengan wajah sombongnya menepuk-nepuk dada Taehyung.

"Tidak perlu memuji. Aku memang terbaik dalam segala hal."

"Sombong sekali, Nyonya Kim."

"Tutup mulutmu dan duduklah dengan tenang jika kau ingin makan dengan cepat."

"Siap Bu Dokter!"

Kenapa mereka berdua bersikap konyol?

.

.

.

"Ini hasil pemeriksaan terakhir Nyonya Shim."

Yerin menerimanya dan membacanya.

"Siapa asisten bedah dan dokter anestesinya?"

Yerin melirik jam dan menghitung waktu. Dia sangat benci melakukan operasi dadakan. Apalagi mendapat rekan yang tidak profesional, bersifat kaku dan kadang takut berbicara padanya.

"Beri aku waktu untuk bersiap dulu."

Perawat itu langsung keluar meninggalkan Yerin yang menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi dan memejamkan matanya.

Di kantornya Taehyung juga disibukkan rapat dengan investor dari luar negeri. Pria itu terlihat sangat profesional menghandle semua pekerjaannya.

"Bisakah aku lewatkan makan siang dengan para investor?" Tanya Taehyung pada sekretarisnya yang sedang sibuk menyebutkan rentetan agenda untuk hari ini.

"Alasan apa yang harus saya katakan?" Tanya Yuna sopan

"Alasan keluarga. Aku ada janji makan siang dengan istriku."

WILDFLOWER [ TAERIN ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang