WF #33

6.4K 863 213
                                    

Happy reading!

"Aku tidak mau operasi. Berhenti memaksaku!"

"Tapi Nona, operasi ini penting agar jantung Nona kembali normal dan Nona bisa terbebas dari obat-obatan yang selama ini anda konsumsi."

Yerin remaja dengan wajah yang penuh air mata menatap pengasuh Han dengan pandangan menyedihkan.

"Ahjumma, aku tidak mau operasi. Aku tidak ingin sehat setelah menghilangkan nyawa seseorang."

Pengasuh Han menghela napas dan memeluk Yerin. Menangis bersama nona mudanya itu.

"Tapi tidak dengan menghukum diri anda seperti ini juga Nona. Jangan seperti ini, kematian teman anda bukan sepenuhnya salah anda."

"Ini salahku ahjumma, salahku. Aku pembunuh!"

.

.

.

Kecelakaan yang dialami saat usia Yerin tujuh tahun yang menyebabkan jantungnya bermasalah dan juga menewaskan ibu Jaemin membuat Yerin hidup dengan penyakit jantung hingga sekarang.

Operasi yang seharusnya dilakukan saat usianya remaja untuk menormalkan kembali fungsi jantungnya tidak dilakukannya, bahkan saat itu Yerin bertekad untuk tidak akan pernah melakukan operasi jantung untuk menghukum dirinya yang kembali melenyapkan nyawa orang setelah kematian ibu Jaemin yang juga disebabkan olehnya.

Yerin tidak tau pada akhirnya dirinya akan berkeluarga dan hamil, dan di sanalah jantung payahnya akan berulah dan menyulitkan dirinya beserta janinnya.

Bagi Yerin tidak masalah jika pada akhirnya dirinya akan mati, namun yang meresahkannya jika bayi-bayinya juga ikut tidak terselamatkan yang mengartikan dirinya akan kembali membunuh, dua nyawa sekaligus.

Yerin memikirkan semuanya sambil mengelus perutnya yang sudah sedikit terlihat karena kandungannya sudah berusia sebelas minggu, dan seiring bertambahnya usia kandungannya, jantungnya yang tidak normal itu akan semakin bekerja lebih ekstra untuk memompa darah baginya dan kedua bayinya. Dan jantung lemah itu pasti akan lebih sering mengeluh dan membuatnya lebih sering kesakitan.

Bahkan dalam dunia medis, seseorang dengan riwayat penyakit jantung sebenarnya tidak dianjurkan untuk hamil, dalam artian bukannya tidak boleh, boleh saja asalkan mengikuti saran dokter namun resikonya cukup tinggi. Itu bagi wanita yang hamil tunggal.

Sedangkan kasus Yerin yang hamil bayi kembar terbilang sangat mengkhawatirkan, dan inilah alasan Sungjae mengamuk saat mengetahuinya.

Kemungkinan terkena serangan jantung sangat besar bahkan saat bayi itu belum siap lahir sekalipun, dengan kata lain Yerin bisa saja kehilangan nyawanya kapan saja selama kehamilannya.

"Yerin!"

Tepukan di pundak Yerin membuat dadanya langsung berdenyut nyeri. Ia refleks menekannya dan membuat si pelaku berubah panik dan menatap Yerin penuh kekhawatiran.

"Kau tidak apa-apa? Maafkan aku, aku tidak bermaksud--"

Yerin mengangkat tangannya menyuruh Sehun berhenti berbicara.

"Aku tidak apa-apa, aku ke kamar dulu." Ucap Yerin kemudian pergi ke kamarnya dan mengunci pintunya.

Dulu Taehyung juga sangat sering membuatnya terkejut walaupun sebenarnya pria itu tidak bermaksud. Dan Yerin harus sekuat tenaga berakting menahan sakit dan menampakkan wajah biasa-biasa saja.

"Yerin, kau sungguh tidak apa-apa kan?"

Ketukan di pintu disertai suara dengan nada khawatir Sehun tidak dipedulikan Yerin, ia sibuk mencari obatnya. Saat ia menemukannya, yang dilakukannya hanya menatap pil putih itu tanpa memakannya seperti tujuan awalnya.

WILDFLOWER [ TAERIN ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang