1

10.7K 401 9
                                    

Athira POV

Ku tuliskan cerita hidupku dalam fikiran dan hatiku,sungguh berpisah itu mudah tapi melupakan itu sulit

Masa lalu adalah sejarah
Sejarah itu tidak bisa dihapuskan

Namaku,Athira Abdillah.
Sekarang umurku sudah 21 tahun.
Ketika aku berumur 16 tahun ibuku meninggal,
Aku adalah perempuan pemendam,bahkan kakak kandungku pun tidak pernah kubagi penderitaanku.
Saat itulah aku bertemu dengan seorang lelaki yang mencuri hatiku,sahabatku.

Qais.
Ia menjadi pelipur laraku,tempatku mengadu.
Kita berencana akan menikah,dan akupun menyayanginya.
Aku berkata sanggup menunggunya dan berjuang bersamanya,banyak cerita perjuangan dan kegagalan kami.
Qais berubah,dan aku kembali terpuruk.

Tapi disitu aku belajar,hanya diri kita sendirilah yang paling sayang dan peduli dengan diri kita. Bukan orang lain.

Qais menjauh,meskipun berkali kali aku bodoh mengutarakan keinginanku untuk bertegur sapa dengannya meskipun sebentar.
Berkali kali penolakan ku terima sampai aku sadar,berkali kali kekecewaan aku telan karena berfikir aku menyayanginya.

Tapi pada akhirnya aku sadar,aku ini bodoh.
Dan aku tidak mau terus menerus menjadi perempuan bodoh.
Akulah yang meminta perpisahan itu dan disetujui oleh Qais meskipun ada sedikit pertengkaran.
Tapi kita berpisah dengan baik

Banyak yang kulalui dengannya,itulah sebabnya aku belum bisa melupakannya meskipun perpisahan itu sudah 2 tahun yang lalu.

2 tahun aku gunakan untuk mendekatkan diri pada penciptaKu,meskipun hatiku begitu berat rasanya.

Akhirnya aku menikah dengan Akbar,suamiku.

Muhammad Akbar Abdillah

.
.
.

Akbar POV

Namaku Akbar,hari ini adalah pernikahanku dengan gadis manis yang tak sengaja kukenal.
Memang jodoh itu rahasia Allah,rencananya begitu istimewa.

Athira Abdillah

Begitu yakin hatiku ketika melihatnya sampai selalu kusebut namanya dalam setiap sujud dan do'aku.
Tidak pernah aku kecewa dalam berdo'a kepadaNya. Akhirnya aku dipertemukan dengan ikatan yang mulia.

Pernikahan.

Flasback on

"Terimakasih ustad atas kunjungannya,mohon maaf bila ada kekurangan" ucap salah satu ustad dikampung athira yang ternyata adalah sahabat karibku
"Iyyah,terimakasih kembali. Tidak ada kekurangan apapun,justru lebih"ucapku seraya tersenyum
"Alhamdulillah"ucapnya

Kami berjalan bersama menuju pintu keluar masjid,saat ini aku memang menghadiri undangan sholat idul fitri disalah satu desa.
Untuk memberikan khutbah dan menyambung silaturahmi.

Sampai didepan masjid,sedikit orang masih tersisa meskipun sebagaian besar dari mereka sudah pulang kerumahnya

Aku melihat seorang gadis memakai mukena berwarna hijau terus menunduk kebawah dan berjalan kesana kemari tanpa alas kaki

Sampai aku menuruni tangga dan memakai alas kaki pun gadis itu terus mencari sesuatu,diikuti juga kedua temannya dibelakangnya

"Ada apa ini ?" Tanya abduh disampingku

Ketiga gadis itu langsung terkesiap menoleh, dengan ekspresi yang lucu. Terutama gadis yang memakai mukena hijau itu

"Euh ini pak ustad nyari sendal" ucap sigadis memakai mukena putih

"Sendal athira ilang pak ustad" ucap gadis memakai mukena hitam

"Gimana ? Udah ketemu belum ?" Tanya ustad disampingku

Kau Dan Aku - [Marriage] (Pindah Ke Fizzonovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang