29 - Salah paham

3K 213 0
                                    

Akbar mondar mandir seperti setrikaan sejak 15 menit yang lalu.
Dokter mika sedang memeriksa keadaan athira didalam.

"Kamu itu ngapain pake rangkul rangkul raisya segala sih" ucap umi aisyah sedikit kesal pada putra sematawayangnya
"Dia mau jatuh umi,katanya kepalanya pusing"jelas akbar

"Akbar gak ngapa ngapain kok "jelasnya yakin
"Hum.."gumam aisyah
"Umi,umi gak percaya sama akbar ? Akbar gak mungkim macem macem mi. Udh ada athira dan juga si kembar. Dan satu lagi,akbar gak mau bohongin umi. Ibu akbar sendiri,dosa umi."jelas akbar lagi
"Hm iya,umi percaya"jawab umi aisyah malas

Ia lebih memikirkan perasaan menantunya saja bagaimana ketika sadar nanti,jika diposisi athira maka umi aisyah akan menendang raisya dari rumahnya

Meskipun tidak bisa
Ah hanya hayalan belaka

Cklekk

"Gimana dok keadaan athira dan kandungannya" sembur sang umi yang nyolong start lebih dulu membuat akbar menutup kembali mulutnya yang sudah terbuka
"Keadaannya alhamdulillah baik bu,bu athira juga sudah siuman.. tapi saya menyuruhnya untuk tidur dan beristirahat"jelas dokter mika
"Alhamdulillah !" Ucap umi aisyah

"Alhamdulillah" kali ini akbar bisa bernapas dengan sangat lega

"Saya juga berpesan untuk menjaga fikiran bu athira ya pak,bu. Itu juga sabgat berpengaruh bagi kesehatan dan bayinya.Kalau begitu saya pamit dulu bu"kata dokter mika
"Baik dok,mari saya antar"kata umi aisyah yang langsung menggiring dokter menuju pintu utama

Akbar terus berdiri didepan pintu kamarnya,hatinya berkecamuk ia bingung antara masuk atau tidak.

"Bar,ngapain kayak patung disini" tegur umi aisyah
"Akbar ragu mau masuk umi"
"Kamu gak ngelakuin kesalahan kamu masuk aja dan jelasin yang sebenernya,athira juga pasti ngerti kok dia mantu umi"jelas umi aisyah
"Iyah umi"

Akbar memegang ha dle pintu kamarnya

'Bismillah'

Cklekk

Akbar berjalan menuju ranjang istrinya,istrinya tidur membelakanginya.
Akbar yakin athira tidak tidur,tapi sedang sangat malas berbicara dengannya.

Baru kali ini akbar merasa jantungnya akan copot,ia melihat athira pinsan. Ia sangat hawatir pada istri dan anak anaknya. Ia kalut,hawatir dan takut.

"Sayang"
"Athira"
"Istriku sayang"
"Humairah"

"Sayang,pura pura tidur saat suami memanggil itu dosa yang" ucap akbar pelan

"Hmm" athira hanya membalas dengan deheman saja. Akbar menelan salivanya perlahan,ia gugup padahal ia tidak melakukan kesalahan.
Ia hanya takut melukai hati istrinya dan berakibat buruk pada kesehatan sang istri dan juga anak anak nya

"Semuanya gak kayak yang kamu pikirin sayang"tutur akbar selembut mungkin
"Aku bisa jelasin semuanya,awalnya itu aku gada dirumah.. ada raisya yang

Flashback on

"Rumah sepi banget,umi sama athira kok belum dateng yahh.. udah mau jam 4 sore" kata akbar sambil berjalan menuju kamar mandi rumahnya

"Duh kebelet" akbar memegang perutnya dan meletakkan ponselnya dimeja dapur

20 menit kemudian

"Huuuhhh... " dari ekspresinya akbar sudah merasa sangat lega karena sudah menyelesaikan hajatnya

"Tumben athira gak ngabarin , mungkin bentar lagi mereka pulang atau sedang dalam perjalanan" gumam akbar

Setelah itu akbar menuju kamarnya.

"Akbar !"

Si empu menoleh

"Ya ?"
"Umi aisyah kemana yah ?? Aku pusing banget bar"ucap raisya sambil memegang kepalanya
"Eum,umi kan ada undangan diluar pondok"jawab akbar
"Ouh makasih"
"Iyah sama sama"

"Aduh" raisya merintih sambil memegang kepalanya
"Kalau kamu pusing,sebaiknya duduk. Jangan berdiri seperti itu"tegur akbar
"Iyah,cuma aku susah jalannya.. tolong bar bantuin"

Akbar memutar bola matanya jengah..
Kenapa dirinya harus berada diposisi ini dan dalam keadaan rumahnya sepi orang

'Aku harap umi dan athira segera datang'

"Eh-eh" akbar segera menangkap raisya yang sempoyongan
"M-maaf" athira malah bersandar didada akbar

Ckleekkk

"Thira"gumam akbar menatap manik mata istrinya yang menyiratkan kekecewaan

Akbar mempercepat langkahnya merangjul raisya dan mendudukkannya disofa

"Ya Allah !!"

BRUUKKK

Akbar tersentak kaget dan langsung berlari menuju uminya dan istrinya

"Ya Allah" akbar langsung menggendong athira menuju kamarnya
Uminya juga langsung menelfon dokter pribadi athira.

"Udah kamu keluar"usir sang umi
"Tapi mi-
"Ke.lu.ar"ucap umi aisyah dengan penekanan

'Huuuftt.. astaghfirullaahh' batin akbar

Flashback off

"Begitulah sayang ceritanya,ini cuma salah paham dan aku gak macem macem kok yang"kata akbar

"Aku padahal SMS kamu loh sebelum pulang"kata athira menangkap kejanggalan yang jelas
"Tapi kamu gg SMS apapun yang,belum terkirim kali"kata akbar
"Nih.. kamu lihat sendiri hp aku. SMS aku kekamu dan waktu terkirimnya kapan. Sementara tadi kamu bilang kamu ninggalin hp kamu dimeja dapur"kata athira menyerahkan ponselnya dan meminta akbar berpikir cerdas dan bijak
"Loh !! Iyya !" Akbar speechless
"Kata kamu ada dua orang,ART udah libur 4 hari yang lalu . Dan abi juga gada dirumah . Terus kemungkinan siapa yang ngelakuin ini kalau bukan dia"jelas athira
"Sayang kita gak boleh suudzon"
"Kamu kenapa sih gak percaya,seenggaknya kamu cari bukti sendiri. Perasaan perempuan gak akan salah tentang keamanan rumah tangganya. Aku udah ngerasa itu lama cuma kamu aja yang selalu nyuruh aku terus berpikir positif padahal kenyataan didepan mata"ketus athira
"Iyah sayang iyah"
Athira melotot atas jawaban sang suami,capek capek berbicara panjang lebar malah dibales iyya.
Athira mengambil napas dan meneruskannya lagi

"Kamu jangan iyah iyah aja,kamu kapan bertindak ? Kamu mau nunggu anak dan istri kamu kenapa napa dulu ? kamu mau menyesal gak ngambil keputusan tegas sekarang ?"kata athira
"Oke oke sayang,kita harus melangkah perlahan yah. Jangan gegabah,kamu percaya sama aku"
"Hm"
"Percaya kan sama suamimu ini ?"
"Iyyaah"

'Disisi lain umi dan abi gak akan mungkin ngusir seseorang dari pondok ini,ini rumah bagi anak anaknya' batin akbar memikirkan

"Yaudah kamu tiduran lagi,ayo istirahat"kata akbar membantu istrinya untuk tidur

"Rasanya tuh pengen tidur tapi gak pengen tidur"celoteh athira
"Hah ! Gimana itu ? Kok aku ga paham yah yang"kekeh akbar
"Eh ! Hehehe"athira geli sendiri
"Gimana si coba jelasin ke abi"goda akbar
"Ih abi apaan,otw abi kali"
"Iyah iyah cantikku"
"Jangan gombal yah ustad"peringat athira
"Gak gombal yang,kenyataan"jelas akbar
"Kaann !! gak mau ngalaaah"  athira merengek
"Aku yang salah aku yang salah,jangan nangis sayang" akbar memeluk istrinya dari samping
"Hum" athira mengangguk dan membalas memeluk akbar

Sekarang akbar seperti seorang ibu yang menidurkan anaknya

"Puk puk" pinta athira
Akbar hanya cengengesan dan menuruti kemauan athira,ia mengingat masa kecilnya. Ia tak bisa tidur jika tidak dipuk puk uminya

.
.

Jangan lupa tinggalin jejak yah!
Bintangnya gais !
Bentuk apresiasi buat penulis !

Thanks😘

Kau Dan Aku - [Marriage] (Pindah Ke Fizzonovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang