7

4.2K 221 2
                                    

Athira POV

Pesta diadakan dengan nuansa muslim dan elite,semua dekorasi berwarna gold.
Aku jadi mengingat pernikahanku sendiri,sederhana dan hanya melantunkan akad saja.

"Mewah beut"gumamku sendiri

Aku memang sedang tidak bersama akbar,suamiku. Laki laki dan perempuan memiliki tempat berbeda.
Jadilah aku fokus melihat dekorasi dan makanan saja.

"Terlalu kampungan liat sate,bakso dan kawan kawan berjajar aja udah pengen. Dasar aku,hehe"

Aku melihat tamu lain sudah mencicipi makanan,maka tentu saja lah ikut mencicipi juga dan duduk dikursi kosong.
"Nagih nih"komentarku saat memakan sate daging sapi
"Enak yah mbak ?"tanya perempuan disampingku
"Hum ? Enak banget mbak,coba aja deh"jawabku
"Liat mbaknya makan,saya jadi pengen. Semangat bener hehe"
"Beneran enak soalnya mbak,coba aja deh"
"Okeh" perempuan itu pergi dan selang beberapa menit kembali duduk disampingku

"Beneran enak mbak"ucapnya lagi
"Saya bilang apa,the best deh yang masak"
"Pasti ini setara resto bintang 5 mbak,liat dekorasinya aja mewah bener"
"Iyyah mungkin"

Aku melihat suamiku yang melambaikan tangannya padaku
"Saya kesana dulu yah mbak"pamitku
"Ouh iyyah mbak"

Aku berjalan menuju akbar,ia berdiri disebuah pembatas yang terbuat dari bambu bambu yang sengaja dihias
"Ada apa ustad ?"tanyaku setelah mendekat
"Naik yuk,ucapin selamat"
"Yaudah ayo"
Setelah mengucapkan selamat aku kembali turun,kita mengobrol seperti layaknya orang jama dulu. Dihadang sekat pembatas.

"Tadi makan apa ?"tanya akbar
"Sate sama bakso,enak banget"
"Mau pulang gak ?"
"Kok pulang sih ustad,kan ini acara sahabatnya ustad"
"Yakali sampe acara selesai,emangnya mau ngapain disini. Ibrahim juga ngelayanin tamu"jawabnya
"Ustad cicipin hidangan aja,aku masih kepo mau coba sop buntut"ucapku
"Ya Allah sayang,kerjamu makan aja"
"Acara ini diadakan dan nyewa catering kan untuk tamu"
"Iyyah sih"
"Udah yah ustad"
"Thir !"

Akbar meneriaku namaku,aku meninggalkannya. Pria itu akan terus memaksa sampai keinginannya terpenuhi,sebelum pulang alangkah baiknya memanfaatkan keadaan dengan sebaik baiknya.

Aku mengambil mangkok kecil untuk menikmati sop buntut,dagingnya sampai sobek karena terlalu dimasak.
"Pasti empuk" tebakku
Lalu berpindah kemeja sop buah,anggaplah sebagai hidangan penutup.
Aku menikmatinya disebuah kursi kosong,rasanya seperti ada diacara kuliner tv.
Jarang jarang suaminya mengajaknya keacara hajatan seperti ini,mumpung menunya enak jadi wajib dicoba.

Author pov

Akbar terus memperhatikan athira yang sibuk memakan berbagai hidangan,akbar memakan salad buahnya sambil sesekali melirik athira.
Sayangnya sang istri tidak membawa ponsel,andai membawa pasti memudahkannya untuk memanggilnya.
Akbar segera bangkit saat athira berjalan mendekat kearahnya,ia memang sengaja duduk didekat sekat pembatas

"Ustad udah belum ? Pulang yuk"ajaknya
"Yee giliran sendirinya udah malah ngajak pulang"
"Kalau ustad belum,aku tungguin kok. Jangan sensi dong"
"Siapa yang sensi ? Ayo pulang aja"
"Yuk,pamitan lagi gak nih ?"
"Gak usah,nanti lewat SMS aja. Ibrahim lagi sibuk sama tamu tuh"
"Yaudah ayo"

Sampai tengah jalan,mobil akbar berhenti.
"Kok berhenti ?"
"Mogok kayaknya thir"
"Laah"
"Bentar aku cek"

Akbar keluar dan membuka kap mobil depannya,ia kembali lagi membuka pintu dimana athira duduk
"Kenapa ?"
"Mogok,mobil abi belum diservis kayaknya"
"Ustad ngapain make mobil abi"
"Mobilku dipake abi,kalau make mobil ini abi takut mogok"
"Akhirnya kita yang pake dan jadilah mogok"
"Yaudah gakpapa nanti aku telfon montir biar kesini. Kita jalan bentar aja siapa tau ada taxi atau apa gitu didepan"
"Yauda deh"

Kau Dan Aku - [Marriage] (Pindah Ke Fizzonovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang