3. Curahan Hati Malfoy

22K 2.8K 311
                                    

"Apa yang kau lakukan disini, Harry! Kau tak boleh ikut dalam masalah privasi orang seperti ini. Apa lagi dia itu Malfoy dan Parkison! Demi Merlin, bisa habis kau Harry kalau ketahuan" Monolog Harry pada diri nya sendiri, saat mengetahui kemana arah perbincangan mereka

Dan tepat saat Parkison menampar meras pipi Malfoy dia pergi. Harry sebenarnya kasian sekali dengan Malfoy, tapi itu salah Malfoy sendiri dengan kata-kata nya yang kejam menyanyat hati

Sreetttthh

Bruk

"Hah" Malfoy itu jatuh terduduk sambil menyender di tembok lorong itu lalu mendesahkan nafas berat nya. Seperti memang Malfoy itu punya masalah, sampai-sampai Parkison itu mengamuk-ngamuk tak karuan

Harry jadi penasaran

Tapi lebih baik lagi kalau Harry tak disini ke keluar kastil dan menganggap diri nya tak ada disana dan tak tau apapun mengenai urusan mereka berdua. Itu bukan urusan Harry

Ctak!

"Demi Merlin! Habis sudah riwayat mu kali ini, Harry!"

"Siapa itu?" Tanya Malfoy yang seperti bisikan angin lirih. Tapi pendengaran tajam Harry masih menangkap nya

"Demi Salazar Slytherin! Tunjukkan siapa kau, aku sedang tak niat tarung ataupun berdebat lagi" Emosi Malfoy kini sedikit memuncak kesal

Harry ragu untuk membuka jubah nya. Jika tak dibuka mungkin Malfoy itu akan segera mengamuk. Tapi jika dibuka, mau ditaruh kemana muka nya?

"Jika kau segera tak kunjung menunjukkan diri mu. Aku tak bisa memjamin keslamatan mu" Malfoy sudah ancang-ancang dengan tongkat nya dan mantra kutukan nya yang Harry yakin itu tak main-main. Hingga mau tak mau Harry harus membuka jubah nya

"MALFOY TUNGGU INI AKU!" Jawab Harry kencang sambil membuka jubah nya dan menunjuk diri sendiri

"Potter?"

Sejenak mereka berdua sama-sama diam menyelami sosok dihadapan masing-masing. Harry was-was kalau saja satu mantra terucap pada bila bibir sexy itu bisa tamat Harry. Harry tak membawa tongkat sihir nya

Sedangkan  Malfoy terdiam memandangi -baju piyama hitam tipis- Harry. Astaga! Malfoy segera menggelengkan kepala nya mengeyahkan pikiran liar nya pada sang rival nya itu

"Apa kau tak bisa memakai baju dengan benar, Potter?" Kata Malfoy santai berbanding terbalik dengan apa yang dia rasakan didalam nya. Dan mengantungi tongkat nya

"Heh?" Harry masih tak paham dengan maksud Malfoy. Maka Malfoy menunjuk dada Harry seperti memberi isyarat ada yang salah dengan daerah disana

"Astaga!" Pekik Harry tak karuan saat 2 kancing baju piyama teratas nya terbuka. Entah kenapa bisa terbuka. Malfoy berdeham untuk menghilangkan rasa canggung yang menyelimuti

"Apa yang kau lakukan malam-malam begini, Potter?"

"H-hanya berjalan-jalan" Ayolah, Harry! Kenapa kau jadi malu-malu kucing seperti ini sih? Oh Gryffindor..

"Atau menguntit dan mendengar percakapan masalah privasi seseorang?" Goda Malfoy sambil mendekat berusaha menghapus jarak diantara mereka sambil, smirk (?)

"T-Tidak! Sungguh, aku disini sewaktu Parkison menampar mu"

Malfoy meringis mengetahui Potter datang disaat dia tak berdaya dengan Parkison itu -menampar pipinya-

"Apa sakit?" Tanpa sadar tangan Harry naik terulur keatas memegangi pipi Malfoy saat Harry melihat nya meringis. Pipi yang tadi menjadi korban cap lima jari Parkison. Jujur saja dude, Malfoy yang sedikit bingung karna sentuhan tiba-tiba dari rival nya itu. Harry memegang pipi nya hati-hati disertai elusan lembut nya

YOU | DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang