11. Menghangatkan Ranjang

23.8K 2.7K 286
                                    

Anjay~ up maljum nih....

Peringatan! Ada ekhem nya dikit~







.
.
.
.
.
.
.
.
.
.










Hope you enjoy~

~•~

Sibuk?

1 kata yang terus berputar-putar menari didalam otak Harry. Sibuk katanya? Sibuk apa? Kenapa Harry tak tau kalau Malfoy sedang sibuk? Apa sebegitu sibuk nya hingga mengobrol sebentar saja tak bisa?

Wait! Oh Merlin, kenapa juga kau sibuk memerdulikan kesibukan si pirang platinum, Harry? Kenapa kau perhatian sekali sih pada musuh mu itu? Tapi kan, Harry berkata tak benar-benar membenci nya. Hanya tak suka saat dijahili Malfoy yang kadang keterlaluan menurut nya. Atau itu hanya alasan mu Harry?

Harry jadi dibuat semakin bingung saja, dan lalu dia bilang 'nanti saja?' Apa itu artinya nanti Malfoy akan mengujungi nya lagi? Waktu jam makan? Atau malah jam malam seperti malam kemarin? Apa kau menunggu kedatangan nya lagi, Harry? Kau mengharapkan nya?

Semua pertanyaan itu terus saja menyerbu pikiran nya tanpa lelah walau sebenarnya Harry sendiri sudah lelah sendiri. Jatuh nya Harry malah melamun sampai malam dan lupa mandi. Huh, dia kan sakit sesekali tidak mandi tak apa kan? Lagian Harry tak bau-bau amat kok. Masih ada bau semerbak bedak harum dibadan nya
:'3

Kriett

Bunyi derit dari besi tua tapi kokoh ranjang nya berbunyi saat Harry berdiri dan meninggalkan ranjang itu. Pergi menuju jendela yang disamping nya dan membuka setengah membiarkan angin malam merasuk ditubuh nya dan memenuhi bangsal. Yeah hanya ada Harry dibangsal. Siapa juga yang tiba-tiba sakit saat awal tahun pelajaran kalau bukan Harry seorang. Rasa nya hampir tak mungkin

Angin malam yang Harry rasakan memang dingin dan menusuk kulit nya yang hanya dilapisi piyama putih tipis. Tapi tak dipungkiri kalau Harry merasa lega dan sejuk hati. Melepas penat batin nya sejenak tidak masalah bukan?

"Angin malam tidak bagus untuk orang sakit, Mr. Potter. Apa kau berniat menyia-nyiakan usaha ku dan Severus mengobati mu?"

Tanpa berpaling dari pemandangan luar jendela bangsal pun, Harry sudah tau siapa itu. Ternyata benar, kalau dia akan mengunjungi nya saat jam malam. Toh dia juga prefek Slytherin kan? Jadi dia bisa beralasan sedang berjaga malam untuk siswa nakal yang melanggar jam malam

"Aku tidak, Malfoy. Aku hanya ingin melepas sejenak penat batin ku. Hanya itu saja" Jawab Harry seada nya

Tap

Tap

Tap

Suara sepatu mahal Malfoy Harry dengar mendekat kearah nya. Perlahan bisa Harry lihat kalau tangan menjulur disamping nya untuk menutup jendela bangsal. Setelah jendela bangsal tertutup tangan itu jatuh dipundak nya dan tangan yang satu nya juga menyusul dipundak Harry. Membalikkan badan nya dan saling menatap wajah sama lain. Harry mengeryit, jika dilihat baik-baik ada kantung mata yang sedikit coklat. Sejak kapan si Pangeran Slytherin itu punya kantung mata? Bukan nya itu mengganggu penampilan nya, dan Harry jelas tau Malfoy tak suka itu. Entahlah~

"Sudah cukup. Sekarang berbaring lagi. Besok kau sudah beraktivitas seperti biasa"

Tangan putih nan besar Malfoy menuntun Harry untuk kembali berbaring di Malfoy. Tapi kedua tangan itu tetap berada disamping Harry dengan Malfoy nya yang agak menunduk. Setengah mengukung posisinya Malfoy pada Harry. Dengan posisi seperti ini Malfoy dapat mengamati dengan leluasa Harry James Potter

"Malfoy?" Harry mencona memanggil nama lawan tatap nya itu. Hanya sekedar menyadarkan Malfoy untuk tau keadaan. Harry jadi gugup sendiri kalau begini

YOU | DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang