25. Hadiah dan Petunjuk

11.1K 1.5K 61
                                    

Jam baru menunjukkan pukul 05.50 tapi Prefek Slytherin ini sudah rapi dengan seragam dan jubah Hogwarts nya. Dan kali ini alasan nya bukan karna dia seorang prefek Slytherin jadi harus memberikan teladan

Tapi karna semalaman tadi dia tidak tidur sama sekali. Memikirkan bagaimana nasib sang kekasih yang telah diculik. Semalaman diri nya hanya bisa melamun ditempat tidur sambil memeluk foto kencan pertama mereka berdua sambil menggunakan selimut yang dipakai Harry sebelum nya. Berharap hati nya bisa tenang, tapi nyata nya tidak

Sampai jam sudah menunjukan pukul 4 am. Bangun dan pergi kekamar mandi untuk berendam sejenak, sekitar setengah jam lalu bersiap-siap sekolah

Saat akan menghampiri nakas untuk mengambil tongkat nya, ada dua tongkat sihir disana yang terletak bersebelahan tongkat nya dan milik kekasih nya. Asudahlah, Draco tak mau ambil pusing dan mengambil kedua tongkat itu lalu menyimpan nya didalam jubah nya dan pergi keaulah besar untuk menunggu sarapan yang masih datang sekitar 40 menit lagi

Dan setelah sampai di aula besar yang bisa Harry lakukan adalah meletakkan kepala diatas meja dengan alas lengan nya. Bahkan untuk sekedar duduk tegak saja dia sudah malas. Tak lama Blaise, Pansy, Astoria, Daphne, Crabbe, dan Goyle juga duduk menemani Draco

Setelah itu beberapa kawanan Gryffindor masuk dengan suara yang sangat brisik dan meriah, khas sekali dengan Godric Gryffindor. Anak-anak rajin dari Ravenclaw juga datang dengan tenang tak terburu-buru dan santai. Di meja Hufflepuf hanya ada prefek dan beberapa orang saja nya saja yang entah sudah sejak kapan mereka duduk

Aula belum penuh mungkin baru ⅓ dari isi nya, karna masih ada beberapa waktu lagi untuk memulai sarapan. Biasanya disaat seperti ini aula hanya berisi orang rajin dan disiplin, kepagian, atau sengaja datang pagi untuk menyalin beberapa essai dari teman alias menyontek

Author: berdasarkan kisah nyata~

"Hei dude, lembek sekali. Tidak diberi jatah oleh kekasih mu?" Canda Blaise yang tidak tanggapi oleh Draco seperti biasanya. Tapi Pansy yang duduk disebelah menginjak kaki nya tiba-tiba membuat Blaise kesakitan. Pelototan dari kekasih baru nya itu, ancaman besar agak tidak main-main dulu saat ini

Oh ya sekedar info, Blaise dan Pansy berpacaran dibantu Harry sebagai Mak comblang mereka berdua, setelah Harry tau kalau ternyata Blaise mencintai Pansy tapi Pansy malah menyukai kekasih nya. Jadilah Harry setiap hari merecoki mereka berdua sampai jadian

"Apa kau sakit?" Kini Astoria yang duduk disebelah kanan Draco mencoba membuat suasana lagi. Dan Draco hanya menggelengkan kepala nya dengan tetap menundukkan kepala nya

"Setidak nya tunjukkan muka mu pada Slytherin lain nya, agar mereka tak khawatir. Di ujung sana, Harry pasti juga khawatir" Kata Astoria lagi penuh lembut agar bisa membujuk Draco

Dan perlahan Draco menampakkan kepala nya walau masih diletakkan di atas meja, beberapa Slytherin mulai menunjukkan raut khawatir pada prefek mereka. Karna yang mereka tau, prefek mereka itu kebal dan sekarang sangat lemas

"Apa badan mu tak enak?" Tanya Astoria lagi dan dijawab anggukan lemah

Tangan Astoria terulur untuk menyentuh dahi mantan nya itu dan merasakan hawa panas yang lumayan tinggi

"Kau demam, mau ku antar ke bangsal atau bersama kekasih mu?" Tawar Astoria yang sudah mau beranjak sambil memegang lengan Draco

Grhhh grhhhh

Tapi tersela dengan 2 ekor burung hantu yang ribut di atas aula. Mereka berputar-putar lalu menjatuhkan box berukuran medium tepat dihadapan Draco yang hanya bisa mengeryit heran

Ini bukan waktu nya burung hantu untuk mengirim surat ataupun barang ke hogwarts, apalagi burung itu hanya ada 2 dan tak ada yang lain

Stand!

YOU | DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang