9. Malu dan Marah

19.3K 2.5K 218
                                    

Ey yo! Whats'up readers










.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
















"Harry? Kkk, kau kenapa? Aku ada disini"

Entah kenapa, suara itu terdengar sangat memuakan bagi nya. Kekehan itu seperti mengejek nya tapi tak bisa dipungkiri kalau Harry merasa aman kala suara itu menyatakan sosok itu ada disini bersama nya

"DRACO!"

~•~

"DRACO!"

Terkejut!

Itulah 1 reaksi sama dari semua orang yang ada di bangsal. Merlin! Bagaimana tidak shock? Tiba-tiba saja seorang Harry James Potter bangun dengan meneriaki musuh -Draco Lucius Malfoy- nya yang tidak merasa berbuat salah sepagi ini terhadap nya. Apalagi dengan nama depan

Membuat semua orang disana semakin curiga

Yeah!

Selama tahun ini, pangeran Slytherin itu tak membuat kerusuhan lagi, atau sekedar membully musuh nya a.k.a Harry. Dan kemarin malah menolong Harry yang pingsan. Dengan mau bersusah-susah menggendong ala bridal Harry dan membawa nya ke bangsal, memanggil kan Profesor Snape untuk nya. Dan sekarang Harry sendiri malah meneriaki nya dengan nama depan, seperti sudah saling dekat

AADD

Ada apa dengan Drarry?

"Hei, Harry kau sudah bangun bro?" Tanya Ron retorik santai walau masih dengan keterkejutan nya

"Ugh~ pagi" Harry melenguh sambil meregangkan otot nya yang kaku didepan semua orang. Yeah, tidur selama seharian tentu membuat otot nya kaku. Harry seperti nya pun juga masih tidak peka dengan apa yang terjadi, terlihat dia santai saja

"Pagi yang indah Potter?" Sapa Malfoy yang kebetulan juga ada disana. Hanya sekedar memberi ramuan dari Profesor Snape, tak lebih! Yeah, tak lebih, dan tak akan mengakui kalau dengan alasan itu dia ingin melihat wajah rival nya itu

"Malfoy? Buat apa kau disini?" Tanya Harry khas dengan nada sinis nya. Dan Masih tidak menyadari keadaan nya

"Sebelum nya Potter, kenapa kau meneriaki nama ku saat kau bangun tadi?" Malfoy berjalan perlahan mendekati ranjang Harry berniat lebih menggoda dan ingin mengetahui seberapa tahan si Gryffindork

Blush!

OH MERLIN! Harry benar-benar tak menyangka kalau dia mengingau kan apa yang dia mimpikan. Selamat Harry kau berhasil membuat diri mu sendiri malu didepan musuh dan teman mu sekaligus pacar mu

Malfoy menyeringai sukses menggoda rival nya hingga wajah nya semerah tomat. Tapi dilain sisi, ada sesuatu yang memberontak didalam diri nya dan ingin segera dilepaskan. Sesuatu yang mengganjal. Dan Malfoy tak suka sensasi itu

Author: Jangan ambigu! Jangan ambigu! Please :'3

Harry mencoba menutupi wajah nya dengan kembali berbaring dan menaikkan selimut nya tinggi-tinggi hanya menyisakan bagian mata keatas nya saja. Dengan blushing nya yang masih kentara. Harry tak tau dimana dia akan menaruh wajah nha setelah ini

Astaga! Harry ingin melenyapkan orang yang ada disamping nya ini dengan mantra Avada Kedrava saja. Dimana tongkat nya?

"Kau sangat merah Harry!" Goda Malfoy lagi yang kini berbisik disamping nya sambil sedikit merendahkan tubuh nya

Harry?

Ouh yang benar saja? 2 sahabat dan pacar nya melotot horror saat si Malfoy itu memanggil nya Harry. Bahkan cara nya menggoda errr... Yang pasti itu beda dari yang biasa nya lah!

Seperti sudah disihir oleh Malfoy sebelum nya. Tak ada satu pun dari Ron, Hermione, dan Ginny berani ikut campur. Bahkan untuk sekedar melangkah maju pun rasa nya enggan

Disisi lain, Ginny malah terlihat terpesona dengan kedekatan Malfoy dan pacar nya sendiri. Dan dia tak merasa marah sama sekali. Padahal dulu di diagon alley sewaktu membeli peralatan sekolah bersama keluarga weasley di tahun ketiga. Malfoy sedang menjahili Harry dengan kata sadis nya dan Ginny langsung maju didepan pacar nya dan mengatai nya habis-habisan. Tak rela sama sekali kalau Harry dijahili ular slytherin itu. Dan sekarang malah dia merasa bersyukur ada yang dekat dengan Harry sekalipun itu Malfoy. Karna sekarang dimata nya -entah- kedekatan itu seperti bukan yang biasa nya hanya untuk membully Harry atau menyakiti nya. Ginny yakin itu. Karna Ginny juga merasa kalau akhir-akhir ini, Harry lebih rileks menghabiskan waktu nya sendirian

Malfoy menegakkan badan nya dan merogoh sesuatu disaku jubah slytherin nya. Sebuah botol kaca dengan ramuan didalam nya berwarna jingga terang dan aroma yang cukup kuat. Malfoy meletakkan nya di nakas samping Harry. Dan itu sukses membuat membuat Harry bergidik takut, dan menegub ludah nya keras-keras

"A-apa Profesor Snape ingin menjadikan ku kelinci percobaan nya?" Kata Harry lirih tapi masih bisa didengar oleh semua orang apalagi Malfoy yang ada disamping nya. Dan tanpa Harry sadari, perkataan itu membuat Malfoy sangat marah

Harry menoleh kesamping karna merasa ada yang menatap nya. Dan betul saja saat menoleh kearah samping -lebih tepat nya kearah- Malfoy sedang menatap nya tajam. Cukup untuk membuat nyali Harry menciut, begitu juga 2 weasel dan 1 mudblood yang cukup tau keadaan

"Apa kata mu? Katakan sekali lagi!" Nada sinis dan kesal sangat kentara terdengar dirungu Harry. Walaupun tidak kencang tapi cukup bisa diketahui kalau Malfoy itu sangat marah

"Ungg~" Dan Harry hanya bisa berdengung saja tanpa berani menjawab dan mentap Malfoy lagi. Aura Pangeran Slytherin itu terlalu kuat bagi Harry

"Kelinci percobaan?" Ulang Malfoy dengan nada sinis nya dan masih tetap menatap tajam onyx hijau itu

"Huh~ apa kalian semua menganggap kami yang dari slyhterin licik ini selalu berbuat baik seperti ini dengan maksud jahat? Ha?"

BRAKH!

Harry terperanjat diranjang nya. Malfoy itu menendang keras diujung ranjang itu sampai sedikit bergeser dan mengejutkan Harry yang semakin takut saja. Entah kenapa Harry tak bisa melawan nya seperti biasa nya

"Apa kau tak tau bagaimana cara nya mengucapkan terima kasih? Ramuan itu susah payah aku dan ayah baptis ku buat hanya untuk mu! Bahkan kami rela tak tidur hanya untuk sebotol cairan jingga obat mu! Dan kau beranggapan kalau ramuan itu untuk percobaan yang memanfaat kan mu sedang sakit? Dimana otak mu Gryffindork? Tcih! Pemikiran mu lebih licik dari Salazar Slytherin, Mr. Potter"

Malfoy pergi begitu saja setelah meluapkan kemarahan nya pada Harry. Walaupun tak sampai berteriak-teriak, tapi berhasil membuat Harry ketakutan dengan mata yang agak nya sedikit berkaca

Kata-kata pernyataan Malfoy tadi cukup membuat Harry terkejut, merasa bersalah, sekaligus merasa lebih malu lagi pada diri nya sendiri. Tak seharusnya Harry mengucapkan sesuatu yang menyakiti hati rival nya yang sudah banyak membantu nya dari awal tahun ini

Saling mendengarkan curahan hati di jam malam. Membantu detensi -dan Harry tak tau bagaimana cara Malfoy agar Profesor Snape mau hanya menerima 3½perkamen, biasa nya harus 5-.bMemerdulikan Harry yang flu. Menggendong Harry yang pingsan. Memanggilkan Profesor Snape untuk nya. Ikut membuatkan ramuan khusus untuk nya dan Harry malah berpikiran yang tidak-tidak. Terlalu baik untuk ukuran musuh

Harry menggingit bibir bawah nya cemas. Setelah ini bagaimana cara nya berterima kasih dan meminta maaf?

"Harry, bisa kita bicara?"

"Ya Ginny"

T
B
C

👇

YOU | DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang