#3 Flashback ; Karin's Story

863 34 4
                                    

Warning 17+++
Pokoknya jadi pembaca yang bijak ya. Bab terakhir. Panjaaaaang banget. Semoga suka~

Karin POV ON

Namaku Uzumaki Karin. Putri satu-satunya dari pasangan Uzumaki Nakita dan Uzumaki Shin.

Aku tak tahu darimana semua bermula, namun lambat laun aku merasakan keanehan sendiri dengan diriku.

Ada rasa cemas yang begitu berlebih, cenderung mendorongku untuk melakukan hal-hal ekstrem. Suara ibu yang menggema dikepala. Teriakanku ketika dipukul rotan karena enggan menurut. Bahkan nasihat Ayah yang tanpa melihatku sedikitpun membuatku merasa sangat lelah.

Aku cantik. Aku juga pintar karena selalu mendapat juara kelas. Aku tidak membully temanku, dan mereka juga melakukan hal yang biasa terhadapku. Tapi aku semakin tidak tenang. Ada rasa panas yang seolah membakar dadaku.

Dalam beberapa waktu, aku merasa begitu kalap. Satu, dua, tiga, bahkan hampir semua hewan peliharaan yang ada dirumahku perlahan-lahan mulai meregang nyawa. Itu bisa jadi disebut mati secara alamiah, tapi aku lebih senang menyebutnya jika aku membantu mereka menjemput ajal.

Ternyata itu cukup asik untuk dilakukan karena mereka kerap membuatku kesal.

Contohnya Yuri. Anjing abu-abu itu seringkali mencuri sosis gorengku ataupun buang air kecil diatas tanaman kesayangan ibu. Ibu tidak mempermasalahkannya, justru mengatakan jika aku tidak benar dalam mengawasi anjing gila itu.

Karena muak. Aku membunuhnya ketika Ibu tertidur. Anjing itu sangat sial. Jika saja anak pemiliknya bukan aku, pasti dia hanya akan dibuang. Tapi ini aku. Dan Uzumaki Karin tidak akan melewatkan waktu untuk melepaskannya meski sedetik.

Jleb.

"Karin?! Apa yang kau lakukan?!"

Karin POV END

Suara berat Shin terdengar begitu keras dan membentak. Kedua netranya bahkan seolah hampir keluar begitu melihat apa yang dilakukan putri semata wayangnya.

Karin menoleh tanpa ragu. "Aku? Aku tidak melakukan apapun." Katanya seringan angin.

"Lalu mengapa kau menusuk Ibumu?!" Seru Shin tak habis pikir.

Ia tahu Nakita sering menasihati anak gadis itu, bahkan tak jarang sang istri membentaknya. Tapi apakah pantas jika hanya dengan hal itu Karin menusuk ibunya sendiri.

"Aku tidak menusuk Kaa-san. Aku hanya menyingkirkan dia. Aku tidak suka dia ada disini." Elaknya tak terima.

Shin mendorong gadis itu menjauh, memilih pergi merengkuh tubuh Nakita yang sudah terkulai lemas. Entah apa dosa mereka dimasa lalu hingga memiliki anak seperti Karin.

"Nakita, bertahanlah. Aku akan segera membawamu ke rumah sakit. Kumohon bertahanlah sebentar lagi." Pinta Shin. Ia bahkan sampai mengeluarkan semua dokumen yang dibawanya untuk mencari ponsel.

"A...ku baik-baik sa— uhuk saja." Balas Nakita, seolah sudah hampir diambang batasnya.

Bagaimana tidak? Karin tidak hanya menusuk satu, tetapi 4 bagian tubuh sekaligus. Diantaranya paha, perut, bahu, juga salah satu lengannya. Entah apalagi yang merasuki anak itu.

Terakhir kali mereka pergi ke pusat rehabilitasi bahkan kondisinya terlampau stabil. Tidak lagi menginginkan binatang, ataupun melakukan hal aneh lainnya yang merugikan orang. Tetapi kali ini, bahkan ibunya sendiri ia tusuk.

"Jangan tutup matamu. Bertahanlah sebentar lagi. Kau akan baik-baik saja." Gumam Shin dengan tangan gemetaran.

Dalam hati ia memaki keras, mengapa disaat seperti ini benda kecil seperti ponsel begitu sulit ditemukan.

The Ring | SasuHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang