Jan lupa tombol bintangnya gengs:*
Riuhnya nafas bergema. Membuat sesak pernafasan seketika.
Hinata tak terhenti. Ia terus memacu laju larinya yang kian melemah ditiap detik.
Jantungnya berdentum keras seolah ada sesuatu tak kasat mata menghantamnya tiada henti.
Sungguh, jika saja ia punya pintu kemana saja. Hinata ingin menghilang dan kembali ke rumahnya tanpa cela sedikitpun.
Tapi itu semua hanya tinggal angan-angannya saja. Keringat yang bercucuran deras seolah menjadi saksi ditengah kekalutan dan ketakutannya.
"Hosh.. hosh.."
Nafasnya makin menderu, bahkan terasa terputus-putus. Sesekali kedua amethysnya bergerak melirik ke belakang, dimana seseorang mengejarnya tanpa henti.
Bruk.
Kakinya tersandung akar pohon hingga membuat tubuh lelahnya sedikit terlempar ke jalan beraspal.
Sakit? Tentu saja. Apalagi ketika matanya menangkap sebuah seringai menakutkan dari sosok dibalik kegelisahannya.
Wajah itu samar terlihat, namun nampak cukup familiar jika dilihat dari postur tubuhnya.
Kedua tangan Hinata bergetar ditengah perihnya luka karena menahan beban tubuh.
Jalanan sepi seperti ini membuat Hinata tak mampu berbuat lebih, apalagi saat melihat sebuah tongkat baseball teracung didepan wajahnya.
Ia mundur, membuar dress bersih yang dikenakannnya makin kotor.
"Ingin lari kemana? Kau tak akan selamat ditanganku kali ini. Bersiap-siaplah." katanya seraya tersenyum culas.
Hinata menangis. Sesak yang menderanya kian menjadi, hingga tongkat besi itu hampir menyentuh kepalanya Hinata merasa ditarik oleh sesuatu..
Kedua mata amethysnya menatap sekeliling. Terlihat dimatanya Neji tertidur diatas sofa tanpa selimut, juga Sasuke yang tertidur disamping ranjangnya dalam posisi duduk.
Ia bangkit. Menarik bantalnya sedikit dan bersandar disana. Jantungnya berdetak keras. Dirabanya detak itu berharap menemukan kewarasan serta ketenangannya kembali.
Mengapa mimpi seperti itu nampak nyata? Apakah ia pernah mengalaminya? Atau apakah itu akan terjadi dimasa depan nanti?
Gadis bersurai indigo itu menggeleng keras, bahkan hampir saja menjambak surainya sendiri jika saja tak ada tangan lain yang memegangnya.
"Apa yang kau lakukan?" suara dingin yang sarat akan kecemasan itu menyapa telinganya.
Sejenak, Hinata terdiam sebelum menoleh dan menatap si empunya tangan dengan kosong. Pikirannya sudah berhambur kemana-mana sedari bangun.
"Hei. Ada apa?" ucap Sasuke lembut, sedikit mengusap surai Hinata hingga gadis itu tersentak.
"A-aku..."
Sasuke tersenyum masam. "Kau ingin minum?" tawarnya, berusaha sebisa mungkin untuk tak menggali lebih jauh.
Ia menyodorkan gelas yang tersedia diatas nakas dan menyerahkannya pada Hinata.
"Terima kasih." ucap Hinata begitu menerima gelasnya.
Gadis itu tampak gelisah dari yang Sasuke lihat, bahkan tangan Hinata bergetar memegang gelas itu.
"Kau perlu sesuatu yang lain? Atau perlu kupanggilkan dokter?"
Hinata menggeleng. Memilih menghembuskan nafasnya perlahan dan menatapi gelas ditangannya. Kembali memikirkan apa yang ada dimimpinya dengan banyak spekulasi yang ada.
"Hinata."
Ia tak menoleh. Bahkan berkedip pun tidak, Sasuke heran sendiri. Apa yang membuat gadis didepannya itu menjadi sangat diam dan gemar melamun?
Perlahan Sasuke memberanikan diri menyentuh tangan Hinata. Ada keterkejutan yang jelas diwajah gadis itu.
"Jangan memikirkan apa yang tak seharusnya kau pikirkan. Sekarang kau harus sembuh lebih dulu. Itu lebih baik daripada memikirkan hal yang justru menimbulkan spekulasi buruk dikepalamu." ucapnya panjang lebar.
Hinata meringis kecil dan menatap kedepan. Hingga kemudian isakan kecil dibibirnya terdengar.
"Tidak apa-apa, Hinata. Semua akan baik-baik saja. Kau harus yakin itu." kata Sasuke yang kemudian merengkuh tubuh kurus Hinata.
Gadis itu tak menolak. Hanya diam dan melanjutkan acara menangisnya dalam rengkuhan Sasuke.
Tapi satu yang ia tahu, mati-matian Sasuke menahan diri untuk tidak melempar apapun yang ada disana untuk melampiaskan segala kemarahan atas semua perlakuan yang diterima Hinata.
"Maaf. Untuk kesekian kalinya aku gagal menjagamu." bisiknya yang bagai angin lalu diantara isak tangis Hinata.
:))
![](https://img.wattpad.com/cover/115337220-288-k482492.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ring | SasuHina
Fiksi PenggemarHanya karena sebuah cincin, semuanya hancur berantakan!/Mind to RnR?