Chapter 40

251 36 17
                                    


.

.

.

.

"Nggak! nggak! ngggakk...!"

Sebuah suara begitu nyaring dan memekakan kini tak sengaja terdengar di indera pendengaran seorang bocah laki laki berumur 10 Tahunan. Membuat sang bocah mengerutkan jidatnya dan menaikkan satu alisnya keatas. Sedikit terganggu dengan suara berisik dari bocah yang mungkin tengah shock pada keadaannya.

Menyedekapkan kedua tangan di dada datarnya ia pun berjalan kearah suara berasal. Meninggalkan Ayahnya sebentar...

Suara berisik apa itu ....! Benar benar menyiksa gendang telinga bagi siapapun yang mendengarnya... sebaiknya aku memeriksanya" gumamnya memejamkan mata dan menaruh kedua tangannya di saku jeans nya cool.... tak sedikit banyak orang memperhatikannya namun dia hanya cuek bebek dan memandang lurus kedepan seperti tak terjadi apa apa.

Setelah sampai kearah suara berisik tadi ia menghentikan langkanya.

Sedikit menyembulkan kepala Raven ke Blonde hanya ingin melihat apa yang terjadi didalam.

Dan detik itu ia terkejut namun tak butuh waktu lama ekspresi itu berubah. Wajahnya yang tadi terkejut berangsur angsur berubah hingga membentuk wajah pongah dan senyumnya yang biasa langsung berubah menjadi seringai penuh makna . Dalam bathinnya ia tersenyum puas dengan apa yang dilihatnya sekarang. Gimana nggak senang pemandangan inilah yang diinginkannya. Dimana satu keluarga hancur satu persatu. Ia ingin tertawa puas namun dia ingat ini rumah sakit. Bocah itu hanya bisa menahan rasa senangnya yang ingin meledak ke permukaan.

'Mampus .....! Ini memang pantas untuk kalian...enak bukan...! jika keluarga kalian penuh masalah dan musibah berturut turut... beruntunglah kalian dibandingkan penderitaan yang aku alami selama 10 Tahun lebih.... tanpa kasih sayang kedua orang tuaku. Nikmatilah penderitaan yang akan kalian alami dari mulai sekarang.....' bocah itu tak henti hentinya memiringkan senyum mautnya . Pandangannya begitu dingin dan dark sedikit membuat orang yang ada didekatnya sedikit bergidik dan memegangi belakang leher mereka.

"Mama kenapa semuanya gelap hikz....Apa ini mati lampu...!" Gumam bocah perempuan kira kira berumur 10 Tahunan memaksa tubuhnya turun dari ranjang rumah sakit.... walau sangat sulit ia memaksakan tubuh mungilnya. Sedangkan sosok yang dipanggil Mama hanya diam tak bergeming. Raut wajahnya begitu menyiksa dan sulit diartikan.. pandangannya sangat nanar dan penuh penyesalan. Ia sebagai Mama pasien bocah perempuan berumur 10 Tahun. Merasa gagal menjaga anak semata wayangnya. Karena dialah nasib Putrinya seperti ini.

Dalam termangunya ia hanya diam dan terisak.

Sedangkan sosok bocah yang tak jauh mereka semakin melebarkan seringainya.

Brug

"Akhhhh......!" Jerit lirih gadis berusia 10 Tahun. Ia sedikit meringis saat dia terjatuh ke lantai ketika ia mencoba untuk menggerakkan kedua kakinya....

Sedikit terkejut karena ia merasa kalau Kedua Kakinya sangat ringan. Wajahnya sedikit bingung. Ia pun mencoba merabah rabah kedua Kakinya. Namun hanya sebelah. Lalu yang sebelahnya dimana. Wajah nya begitu bingung.

"Mama kenapa hanya sebelah di mana yang sebelahnya.....!" Sosok gadis itu masih tak menyadari jika sebelah Kakinya harus terpaksa diaputasi karena tulang kakinya banyak yang patah hingga diharuskan di operasi agar tidak membusuk dan menggerogoti seluruh tubuhnya.

"Mama mama dimana hikz hikz....!" Masih tidak ingin percaya dengan apa yang ditimpanya.

Brug

Tes

SADISTIC PSYICOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang