Chapter 34

236 35 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.

.

.

Klan Uchiha adalah salah satu clan Uchiha yang terpandang juga clan terkuat. Rata-rata clan ini bekerja dibawah Pemimpin Konoha Gakure. Mayoritas mereka bekerja sebagai Polisi,Intel,Tentara dan sebagainya tidak bisa disebutkan dengan kata-kata.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
Dari balik gerbang pencakar langit nampak seorang gadis kira-kira umur 10 Tahunan. Sedang terduduk melamun seperti melamunkan sesuatu. Satu tangannya di tumpuhkan ke pipi porselinnya. Tatapannya kedepan lurus menatap rerimbunan pepohonan. Ia menerawang jauh membelah nirwana. Ia merasa hidup di dunia ini tak ada gunanya . Dia memiliki keluarga utuh namun ia merasa tidak memiliki keluarga. Kehidupannya di penuhi aduh cekcok pertengkaran antara Ayah dan Ibunya.

Menaikkan kacamata keatas ia berdiri dan berjalan mengikuti langkahnya kemana.

" Nona Sarada ...?  Anda mau kemana ini sudah hampir gelap..!" Tanya seorang wanita paruh baya melangkahkan kakinya menuju Tuannya berdiri. Ia memegangi pundak Himenya sedikit raut wajah prihatin atas kehidupan Tuannya.

"Entahlah bik...! Aku tidak tahu. Aku merasa hidupku sudah tak ada gunanya lagi di dunia ini.." ucap lemas tuannya menghembuskan nafasnya lelah . Merasa sia sia. Ia masuk kedalam istananya.

Saat ia masuk ke mansionnya ia di sambut Ibunya yang sedang menangis dilantai. Sedangkan Ayahnya berwajah dingin dan tidak memperdulikan istrinya yang sedang menangis terseduh-seduh . Ayahnya malah melangkahkan pergi meninggalkan mereka dengan wajah poker face andalannya.

Tak jauh dari Mansion Uchiha nampak seseorang sedang memandang penuh kebencian ke seorang Laki-laki berambut raven dan berponi panjang. Dia mengakui wajah sosok itu memanglah sangat Tampan mirip dengannya. Apakah itu Ayahnya....

"Lihatlah laki-laki yang sedang melangkahkan kakinya meninggalkan Mansion itu. Itu adalah Uchiha Sasuke Ayahmu Kawaki. Dan sosok wanita yang sedang menangis dilantai itu adalah Haruno Sakura. Seorang wanita yang telah menghancurkan hidup Papamu hingga sampai seperti ini. Dan apa kau lihat ada seorang bocah yang memakai kacamata itu adalah anak mereka...!" Seru sosok berambut merah aruk-arukkan dan berponi panjang menyamping. Dia adalah pamannya. Fakta ini membuat Kawaki terkejut sejauh inikah hubungan mereka tanpa memperdulikan seseorang yang tengah berjuang mati matian diatas ranjang rumah sakit . Tak pernah difikirkannya jika ada seseorang yang tengah merasa tersiksa atas perbuatan mereka . Mereka benar benar tidak punya hati .

Mendengar apa yang diucapkan Pamannya. Amarah mulai perlahan masuk ke pikiran dan otaknya. Penjelasan yang diutarakan pamannya benar benar memukulnya telak. Ia semakin membenci mereka saking bencinya Kawaki ingin melenyapkan mereka dari muka bumi ini .

SADISTIC PSYICOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang