13;Is He?

12.8K 1.1K 59
                                    

🙏🙏🙏🐰🦁
______________

Xiao zhan tiba di Beijing.
"Xiao zhan untuk sementara kalian boleh tinggal di rumah ku sampai besok, Setelah itu kalian akan pindah ke rumah yang sediakan perusahaan!" kata zhou cheng.

Xiao Zhan membungkuk "terima kasih, tapi apa aku boleh membawanya, maksud ku Timmy" Xiao zhan khawatir tidak bisa mengatur jadwal kerja dan mengasuh.

Zhou Cheng paham kekhawatiran Xiao Zhan
"tidak, kau tidak boleh membawanya. titipkan saja pada jiejieku" saran zhou cheng.

"Aahh?"

"Xiao Zhan,  sekarang dia sudah jadi anakmu, apa kau tidak ingin memberinya nama lain?"

"Hahahha...Aa...aku sampai lupa memikirkannya"  Xiao zhan tertawa.

Zhou Cheng bukan tipe orang yang mudah tertawa "lalu, nama apa yang akan kau berikan?"

Sejenak Xiao Zhan berpikir baru menjawab
"Xiao Yi/ Timmy Xiao"

"Nama yang bagus" kata Zhou Cheng.

"Terima kasih!" Xiao Zhan tersenyum senang.

Zhou cheng dan xiao zhan tiba di rumah zhou Cheng.
Kedua orang tuanya masih hidup dan satu kakaknya yang juga memiliki bayi.
Bayinya seperti tidak jauh beda dengan usia Xiao Yi.

Keluarga Zhou cheng, yang melihat kedatangan Xiao Zhan, semuanya menyambutnya dengan ramah.
Ibu dan ayah, serta kakak zhou Cheng.

Zhou cheng mulai memperkenalkan keluarganya "ini  ayah dan ibuku" kata zhou Cheng.

Xiao Zhan membungkuk, mengingat ia berhutang nyawa pada keluarga Zhou Cheng.
"Halo Tuan, nyonya" sapa Xiao zhan, dia tau berhutang nyawa dengan keluarga ini.

Zhou Cheng kembali memperkenalkan sang kakak "dia jiejieku, Wang xuan lu, dan ini baby Xin" zhou cheng meraih ponakannya dari dekapan sang kakak.

Xiao Zhan mengangguk lalu menyapa "halo, Nona Wang!" sapa xiao zhan, dia teringat seseorang yang juga bermarga Wang.

"bayi siapa?" ayah zhou cheng bertanya pada xiao zhan.

"...." Xiao zhan kesulitan menjawabnya.

"Aku yang akan menjelaskannya, biarkan mereka istirahat!" zhou cheng.

Xiao zhan dan baby Xiao Yi ke kamar di antar pelayan.
Xiao zhan begitu kesulitan jika bayinya lagi rewel, tak jarang bangun 2_3 kali di malam hari. Buat susu ganti popok.

Xiao zhan ingat dia harus cepat tidur besok akan mulai kerja, tapi dia juga malu harus merepotkan kakak zhou cheng untuk menjaga anaknya.

.

.

.

Pertemuan keluarga.

Di tempat lain,  Wang Yibo sedang mengamuk dan menghancurkan banyak barang di rumah orang tuanya.
Yibo menolak keras menikahi gadis pilihan ibunya.

"Wang Yibo hanya dia satu-satunya wanita yang bisa memberimu kebahagiaann " nyonya Wang masih berusaha membujuk anaknya.

"tidak, aku tidak akan menikah, dengan siapa pun" kata yibo, karena yang dia tahu, xiao zhan sudah tiada, selain dengan dia, yibo tidak akan menikah.

Melihat calon mantunya mengamuk keluarga Lian Lian ragu, akan menjodoh kan putri mereka dengan pria yang tidak waras, seperti Yibo.
" kurasa kami juga tidak akan menjodohkan putri kami dengan orang Arrogant, seperti mu" kata ayah gadis itu, sangat menyayangkan sikap Wang Yibo.

Smirk di wajah Yibo.
Puas dengan apa yang di katakan ayah gadis Itu "terima kasih tuan, jadi tolong bawa putri mu jauh-jauh dari ku"

Ayah Yibo sama sekali tidak keluar dari ruang kerjanya selama tamu berkumpul, dia seperti orang asing yang selalu menjauhi ke ramaian.

The Time| YiZhan |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang