ANGELA 9

5.6K 560 98
                                    

Arka berkali-kali mengusap wajahnya frustasi, sedari tadi Angela, putri sulungnya terus saja menangis.

"Udah papi bilang, kakak ga salah. Kakak ga Salah nak"

"Tapi hiks.. Lala gabisa hiks terus-terusan boongin kak Ai, hiks.. Kakak gabisa papi"

"Telpon orang yang namanya Rain, suruh datang kesini" Ucap Arka pada Cantik.

Angela secepat kilat mendongak. "Jangan.. Papi jangan marahin hikss kak Ai"

"Gimana papi ga marah, kamu tiga kali nangis begini garagara dia"

Angela memeluk kaki ayahnya yang tengah berdiri. "Salah kakak.. Salah kakak bukan salah kak Ai"

Arka mendudukan tubuhnya disamping Angela. "Berhenti nangis atau papi beneran suruh si Rain dateng kesini"

Angela langsung diam menahan tangisnya.

"Papi gasuka kakak kayak gini terus, ini ketiga kalinya kakak nangis garagara lakilaki itu, jangan kira papi gatau beberapa hari yang lalu kakak nangis disekolah"

Angela diam, ia tak bisa mengelak karna Victor pasti akan bercerita pada ayahnya.

"Maaf papi, kakak.. Kakak ngerasa jahat banget sama kak Ai, kakak tau soal kak Luna sama Acel tapi.. Tapi kakak ga bilang sama kak Ai, sedangkan kak Ai itu.. Pacarnya"

"Papi udah bilang, itu urusan mereka. Kakak udah berusaha bilang ke Rain buat putusin Aluna, kakak juga udah suruh Arsel batalin pertunangannya, semua keputusan ada ditangan mereka yang penting kakak udah bilang"

Cantik mengusap tangan Arka agar suaminya tak berbicara lebih tajam lagi.

Angela menunduk seraya sesegukan.

"Kakak itu anak papi, ga pernah ada sedikitpun niat papi bikin kakak nangis kayak gini. Sedangkan Rain, siapa dia? Berani bikin kakak nangis kayak gini"

"Udah" Cantik berbisik lirih ditelinga suaminya.

Arka akhirnya diam memperhatikan putrinya yang menunduk dengan bahu bergetar. Tangan besarnya menarik gadis itu kedalam pelukannya.

"Sttt.. Papi gamau denger kakak nangis lagi"

Angela mengangguk membalas pelukan sang ayah.

Jauh dibelakang mereka, Arsel dan Victor mendengarkan semuanya. Victor maju terlebih dahulu, lalu berjongkok dihadapan gadis yang kini masih memeluk ayahnya.

"Hei"

Angela mengangkat kepalanya, menatap Victor dengan mata sembabnya. Tangan Victor menyingkirkan anak-anak rambut yang menempel di pipi Angela.

"Nangis lagi, sembab lagi"

Victor beralih mengusap mata dan pipi Angela menggunakan tangan besarnya. "Kan udah janji gaakan nangis lagi"

Ada rasa sesak dalam hati Victor saat melihat gadisnya menangis, menangis karna lelaki lain, lelaki yang dicintai gadis itu.

Angela menggeleng lalu memeluk tubuh sahabatnya. Victor balas memeluk erat tubuh bergetar Angela. "Sttt,, jangan nangis dong sayang. Gue disini"

Arsel mendekat lalu duduk disamping Arka.

"Jadi, bener? Aluna itu pacarnya Rain?"

Angela mengangguk tanpa melepaskan pelukannya dari Victor.

"Tapi, itu ga mungkin.. Aluna.. Aluna bilang kalo dia memang single saat gue nembak dia"

Victor menatap Arsel tajam. "Lo, kita, kenal Lala dari dulu, dari kecil. Ga mungkin Lala bohong"

ANGELA (Completed)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang