EPILOG

10K 736 199
                                    

"Lulusan terbaik nih, selamat ya sayang" Victor mencubit gemas ujung hidung kekasihnya.

Angela tersenyum. "Makasihh"

"Aku ga heran sih kamu jadi lulusan terbaik, anak cucunya Eistein sih" Victor tertawa kecil membuat Angela ikut terkekeh.

Dari kejauhan Angela melihat kedua orangtua dan adiknya berjalan dengan buket bunga ditangan Charissa.

"Happy graduation kakak princess Al" Alaric mengecup pipi Angela dengan masih dalam gendongan sang ayah.

"Terimakasih Al kuadrat, adik gantengnya kakak"

Alaric tersenyum.

"Sama abang ipar ga ngucapin selamat, Al?" Tanya Victor.

Alaroc menaikan kedua alisnya tak mengerti. "Ipar tuh apaa?"

Arka memelototi Victor. "Nenekmu ipar"

Semua terbahak mendengar ucapan Arka yang membuat Victor mengerucutkan bibirnya.

***

Malam ini, dikediaman Arka tengah ramai dengan 3 keluarga yang berkumpul. Siapa lagi jika bukan keluarga Aldo dan Vano.

Arsel tengah membakar sate dan sosis bersama Charissa dan Angela, para ibu membakar ayam dan para ayah tengah berbincang.

Aldo yang celingak-celinguk lalu tersenyum bangkit dari tempat duduknya.

Do you love the rain? Does it makes you dance
When you're drunk with your friends at a party?
What's your favorite song, does it make you smile
Do you think of me?

Semua orang yang tengah sibuk dengan pekerjaannya menoleh, menatap Victor yang kini tengah memetik senar gitar dipangkuannya.

Mata lelaki itu terarah pada satu titik dimana kekasihnya berada.

When you close your eyes, tell me, what are you dreamin?
Everything, i wanna know it all...

Victor mengusung senyumnya pada Angela lalu mengisyaratkan gadis itu agar mendekat menggunakan matanya.

I'd spend ten thousand hours and ten thousand more
Oh, if that's what it takes to learn that sweet heart of yours
And i might never get there, but I'm gonna try
If it's ten thousand hours or the rest of my life
I'm gonna love you...

Semua bersorak saat melihat pipi Angela memerah karna ditatap se intens itu oleh Victor.

"Lala malu-malu kambing" Teriak Arsel.

"Malu-malu doggy" sahut Charissa.

Victor terkekeh lalu menarik tangan Angela untuk ia kecup punggung tangannya. "I love you"

"I love you too" Balas Angela pelan.

Arka melotot ditempatnya, tangannya menepuk-nepuk tangan Alaric yang sudah sibuk dengan sosisnya.

"Liat, kakak mau di kiss sama bang Victor, serang" Tunjuk Arka.

Alaric mengalihkan tatapannya pada sang kakak yang kini wajahnya hanya berjarak beberapa cm dengan wajah Victor.

Menyimpan sosisnya, Alaric bamgkit lalu berlari kencang.

"NOOOO, GABOLE KISS KAKAK NA AL" Alaric menyempil ditengah-tengah antara Victor dan Angela.

"Alllll... Kenapa harus sekarang sih ngajak geludnya? Sedikit lagi tau" geram Victor.

Alaric mengdikkan bahunya lalu menatap sang kakak dengan berkacak pinggang membuat bocah itu makin terlihat menggemaskan. "Kakak juga, kok mau sih kiss sama bang Vitol? Bang Vitol jelek tau"

Seketika semua terbahak mendengar ucapan polos Alaric barusan.

"Daddy mommy, malah ikutan ketawa lagi bukannta belain anaknya" Victor merengek pada Aldo dan Anya yang juga ikut terbahak.

Victor kembali menatap Alaric yang kini memeluk leher kakaknya. "Abang gabole kiss kak Lala, nih?"

Alaric menggeleng tegas. "Gaboleh, Al gasuka"

"Gabolehnya disini? Al gasuka liat abang kiss kakak?"

Alaric mengangguk seraya memainkan anak rambut kakaknya.

"Kalo didalem rumah boleh? Kan Al ga liat" Victor menaik turunkan alisnya pada Arka yang kini kembali memelototinya sedangkan yang lain sudah terkikik.

Alaric mengangguk polos. "Boleh"

Victor menganga. "Bener?"

Alaric mengangguk.

"Abang ajak kakak kedalem kalo gitu" Victor menarik lengan Angela agar berdiri dari duduknya lalu menarik gadis itu masuk kedalam runah meninggalkan orabg-orang di taman belakang.

"Abang, jangan lama-lama lhoo" Teriak Alaric yang hanya dibalas acungan jempol oleh Victor.

Didalam rumah, Victor menyeret Angela untuk duduk disofa ruang keluarga, tangannya merangkul bahu gadis itu. "Aku suka nih Al sepolos itu"

Angela terkekeh "Nanti kalo udah ngerti, bakalan mmarah-marah"

Victor mengangguk. "Emang, turunan om aka emang serem-serem"

Angela menganga lalu mematap kekasihnya tajam.

"Ehh, maksudnya turunan yang cowok sayanggg" Victor menyengir lalu mengecup berkali-kali pipi gadisnya. "Emm wanginya"

Angela tak menjawab, gadis itu hanya tersenyum seraya menyandarkan kepalanya didada Victor. "Vitol, makasih buat semuanya"

Victor mengangguk dan tersenyum seraya mengusap-usap rambut Angela dengan lembut. "La" Panggilnya.

Angela berdeham seraya melingkarkan tangannya dipinggang Victor.

"Selamat tahun pertama pacaran, sayang"

Angela diam, taklama mengurai pelukannya lalu menatap Victor yang kini tersenyum, tangannya menarik ponsel lalu melihat sebuah pengingat tertunda satu jam yabg lalu.

Angela ikut tersenyum. "Lala lupa, maaf"

Victor terkekeh. "Nope sayang, baru tanggal pacaran ini, yang wajib diinget tuh tanggal nanti kalo kita udah nikah"

Angela tertawa. "Ngomongin nikah"

Victor ikut tertawa lalu mengecup kening Angela sedikit lama sebelum mengeluarkan sesuatu dari kantong hoodienya.

"Tunangan sama aku, mau?" Victor membuka sebuah kotak buludru berwarna biru ditangannya, memperlihatkan sebuah cincin berlian cantik.

Angela diam beberapa saat sebelum kemudian mengangguk dibarengi airmata harunya yabg meluncur bebas dipipinya.

Victor memasangkan cincin itu dijari manis Angela lalu mengecup punggung Tangannya sbelum kemudian bangkit berdiri seraya memekik.

"SEBENTAR LAGI KAWIN"

"SEKOLAH DULU, CARI KERJA, NIKAH, BARU KAWIN"

Victor menoleh kearah depan lalu menyengir saat mendapati Arka dan Cantik yang memasang tampang datarnya.

Selesai yeeee
Monmaap kalo epilognya jelek, ga dapet feelnya dan pasti banyak typonya.. Monmaap huhu:(

Masih nunggu Extra-part or mau berenti sampe disini aja?

ANGELA (Completed)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang