Prolog

1.9K 157 4
                                    

🌬

"Gue muak sama kelakuan orangtua gue, Jin," ucap Lino lirih pada Hyunjin yang sedang berjalan bersama menuju kantin sekolah.

"Lo sendiri pernah bilang kalo lo gaada hubungannya sama apa yang mereka lakuin, dan sekarang lo berubah pikiran? Emangnya kali ini orangtua lo ngapain, No?" sahut Hyunjin lalu berhenti memainkan ponselnya, menunggu jawaban Lino. Akan tetapi, tak ada sahutan dari Lino. Wajahnya terlihat seperti orang psikopat.

"No, serem banget sih muka lo. Udahlah hari ini anggep aja lo lagi gapunya masalah. Lo mau makan apa pulang nanti? Gue traktir deh," ucap Hyunjin menggoda Lino agar wajahnya kembali sempurna. Bahkan para siswi-yang biasanya menyapa mereka-tak memiliki keberanian untuk menyapa.

"Halo, kakak cantik. Nasinya dibanyakin yah, orang sebelah lagi ngambek nih," canda Hyunjin pada kakak petugas kantin.

"Gue punya duit, ga perlu traktir gue segala." Lino membalas ucapan Hyunjin sebelumnya sembari mengambil kembali piring yang sudah diisi dengan sup oleh petugas kantin.

Pyang!

Seorang siswi dari arah berlawanan tak sengaja menyenggol tangan Lino hingga piring yang dipegangnya tersebut jatuh dan seragamnya sedikit terciprat kuah sup. Lino yang sedari tadi menahan kesalnya kini berhasil mengeluarkannya.

"Lo ga punya mata? Maksud lo nyenggol gue gini apa hah?!" Situasi di kantin hening, semua mata tertuju pada Lino dan siswi itu, termasuk Hyunjin. Ia tidak pernah melihat Lino bersikap kasar pada perempuan.

"Ma-maaf, gu-gue ga liat dan gue juga ga sengaja," ucap siswi itu dengan kepala tertunduk, tidak memiliki keberanian untuk menatap Lino. Disisi lain Hyunjin melihat name tag pada baju siswi itu, Lia Calista.

"No, ikut gue. Gue ada baju cadangan di loker, lo ganti pake baju gue aja sekarang," ucap Hyunjin meletakkan makan siangnya lalu menarik tangan Lino, hendak mengalihkannya dari suasana saat ini.

"Lepas!" perintah Lino sambil membuang muka dan pergi dari kantin.

Hyunjin membuang napas panjang sambil memijat keningnya. Disaat-saat seperti inilah Hyunjin seringkali menyerah dengan sikap Lino.

"Lo ga apa kan?" Siswi itu mengangguk menjawab ucapan Hyunjin, lalu Hyunjin segera pergi mengejar Lino.

🌬

Hi! Ini ff skz pertama author, mohon dukungan dan tinggalin jejak ya! <3 It means so much for me!

Forced || Lia × LinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang