Ark:Teror Kastil Setan
Bgagian 2Hwang Renjun berjalan menghampiri Gerbang Hijau Satu. Napasnya terengah-engah. Saat itu sudah agak sore Sialan, kenapa harus pada saat begitu kakinya terasa sakit, umpatnya dalam hati.
Renjun berjalan masuk ke dalam pekarangan tempat penimbunan barang bekas itu. Di kejauhan terdengar suara menegernya berbicara dengan lantang. Rupanya dia sedang mengawasi pekerjaan Jaemin dan Haecan, mereka sedang melakukan siaran Vlive.
Doyoung dan Jisung tidak ada di bengkel. Tapi itu udah diduga oleh Renjun. Dia pergi ke belakang mesin cetak. Di situ digeserkannya oleh sepotong kist kisi besi yang sudah tua, yang kelihatannya seperti kebetulan saja disandarkan pada kaki sebuah meja bubut. Di belakang kisi-kisi itu ada pipa seng yang besar dan panjang, Renjun menyusup masuk ke dalam pipa itu, lalu mengembalikan kisi-kisi tadi ke tempat semula, Setelah itu ia merangkak-rangkak secepat dimungkinkan kakinya yang cedera menyusur dalam pipa, Jalan yang dilaluinya itu "Terowongan Dua", salah satu jalan rahasia untuk masuk ke "Markas Besar" Jalan itu berujung pada sebuah panel dari kayu. Renjun mendorong panel itu ke atas, dia sudah sampai dalam Markas Besar
Yang disebut Markas Besar itu sebetulnya sebuah karavan yang panjangnya sepuluh meter. oihak agensi SM membelinya tahun sebelumnya dalam keadaan rusak berat karena kecelakaan, mereka nggunakan itu untuk sunting MV. Kemudian ternyata karavan itu tidak bisa dijual oleh pihak agensi, karena karoserinya penyok-penyok Karenanya pihak agensi mengizinkan Doyoung memakainya, untuk dijadikan kantor.
Sejak itu sudah banyak sekali berbagai jenis barang bekas yang ditumbukkan oleh Doyoung, Jisung dan renjun itu di luarnya, dengan bantuan Jaehyun dan Joony Kini karavan itu sudah tidak kelihatan lagi. Karena tersembunyi di balik tumpukan batang baja, sepotong tangga besi begitu pula kayu dan bahan lain yang bertumpuk-tumpuk.
Pihak Agensi rupa-rupanya sudah tidak ingat lagi pada karavan itu, Dan hanya Doyoung, Jisung dan Renjun saja yang tahu bahwa karavan yang tersembunyi dengan baik itu kini sudah menjadi sebuah kantor yang serba lengkap, dengan laboratorium kecil serta kamar gelap, begitu pula berbagai jalan masuk yang tersembunyi.
Ketika Renjun muncul dari pipa seng, Doyoung sedang duduk di sebuah kursi putar bekas yang sudah diperbaiki, di belakang meja yang ujungnya hangus karena terbakar. Semua peralatan yang ada di Markas Besar merupakan barang bekas yang telah diperbaiki sehingga bisa dipakai kembali. Jisung duduk menghadapi Doyoung di seberang meja.
"Kau agak lambat datang." kata Doyoung, seolah-olah Renjun sendiri tidak menyadarinya.
"Kakiku tiba-tiba sakit hyung." Napas Renjun masih terengah-engah. "Tersenggol meja, ketika baru saja keluar dari perpustakaan."
"Ada yang berhasil ditemukan?
"Tentu saja! Aku bahkan terlalu banyak menemukan data tentang rumah berhantu itu. Namanya Terror Castle!"
"Terror Castlel" seru Jisung, la bergidik mencoba mengingat kejadian di pulau tempat legenda Blanda, "Tak enak rasanya mendengar namanya."
"Tunggu dulu," potong Renjun, "kau sama sekali belum mendengar tentang keluarga yang terdiri dari lima orang yang pernah mencoba tidur di sana semalam. Sejak saat itu mereka tidak..."
"Mulai dari awal," pinta Doyoung. "Sebutkan fakta-faktanya secara berurutan."
"Oke".
KAMU SEDANG MEMBACA
Home (Neo Culture Tecnology Detektif)
AdventurePulau bagian timur Korea selatan akhirnya menjadi pemburuan sengit tokoh-tokoh besar. Disanalah akhirnya perang besar pecah yang mengakibatkan pertumpahan darah dari banyak nyawa-nyawa para petarung hebat dan persenjataan berat dan canggih-canggih b...